Disney Hentikan Proyek Disney Infinity, 300 Developer Kehilangan Pekerjaan
Bukan cuma itu, Disney juga berhenti mengembangkan dan mempublikasikan game konsol sendiri. Apa ya alasannya?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah kurang lebih tiga tahun malang melintang di industri game, Disney akhirnya menghentikan proyek Disney Infinity, dan menutup studio pengembangannya. Apa alasannya?
[read_more id="110359"]
Ada satu masa ketika Disney sangat percaya diri dengan proyek Disney Infinity-nya. Saat proyek ini pertama kali muncul pada tahun 2013, Disney Infinity bukanlah proyek pertama yang menggabungkan mainan dengan game digital. Di pasaran saat itu sudah ada franchise buatan Activision, Skylanders yang sudah lebih dulu rilis. Namun kehadiran Disney Infinity mendapat sambutan yang lebih meriah. Alasannya apa lagi kalau bukan karakter-karakter dalam Disney Infinity jauh lebih populer dibandingkan
[read_more id="232239"]
Dengan banyaknya properti intelektual (IP) yang sudah dipegang oleh Disney, tentu tidak akan sulit bagi mereka untuk merilis update-update baru Disney Infinity di masa yang akan datang. Namun sayang, kekayaan IP dan juga kesuksesan penjualan tersebut tidak serta merta membuat Disney mempertahankan Disney Infinity. Dan kabar buruk tersebut akhirnya datang: Disney memutuskan untuk menghentikan proyek Disney Infinity, dan tidak lagi merilis game untuk konsol dengan mekanisme self published.
Kabar yang cukup mengejutkan ini datang dari blog resmi Disney Infinity. Dalam blog resmi tersebut, Disney mengungkapkan bahwa mulai Juni 2016 nanti, mereka akan berhenti merilis update baru untuk Disney Infinity dan juga menghentikan produksi mainannya. Bukan cuma itu, mereka juga akan berhenti untuk merilis game secara self published (game yang dikembangkan dan dipublikasikan sendiri) untuk konsol. Kabar buruk bukan hanya sampai di situ. Lebih lanjut Disney juga mengkonfirmasikan bahwa mereka menutup studio Avalanche Software (catatan, ini berbeda dengan Avalanche Studios yang mengembangkan Just Cause) yang berbasis di Utah, Amerika Serikat, yang mengakibatkan lebih dari 300 developer di studio tersebut kehilangan pekerjaan. Seperti yang kita tahu, Avalanche Software adalah studio yang bertanggung jawab dalam mengembangkan Disney Infinity selama ini.
Bahkan setelah kehadiran Star Wars pun tidak mengubah nasib Disney Infinity[/caption]
"Ini adalah keputusan yang sulit yang tidak kita ambil dengan main-main melihat kualitas dari Disney Infinity dan juga banyaknya fans yang memiliki passion tinggi terhadap proyek ini," tulis Disney dalam pernyataan resminya. "Tujuan utama kami untuk Disney Infinity adalah untuk menghidupkan storytelling Disney dengan cara terbaik ke seluruh dunia, dan dengan dukungan kalian kami bisa mencapai hal tersebut," tambah John Blackburn, GM dari Disney Infinity. "Kami harap kamu sudah mendapatkan banyak kesenangan dalam memainkan game ini seperti yang kami rasakan saat membuatnya," tambah John.
Sebelum Disney Infinity benar-benar masuk liang kubur, Disney sudah menyiapkan dua update terakhir. Di bulan Mei ini mereka akan merilis seri yang berbasis Alice Through The Looking Glass, dan satu lagi di bulan Juni mereka akan merilis seri Finding Dory untuk menemani perilisan filmnya. Ke depannya, Disney akan lebih memilih untuk melisensikan IP yang dimilikinya untuk dikembangkan oleh developer game lain, seperti mereka menunjuk EA untuk mengembangkan dan mempublikasikan Star Wars Battlefront.
Berbicara mengenai alasan mengapa Disney menghentikan proyek Disney Infinity, ada yang menyebutkan bahwa perubahan bisnis game konsol adalah penyebabnya. Disney melihat, melisensikan IP untuk dikembangkan developer lain ternyata lebih sukses dan menguntungkan dibandingkan mengembangkan game sendiri. Hal tersebut terlihat dari Star Wars Battlefront, yang sukses besar saat ditangani oleh EA dan DICE. Dan Disney ke depannya ingin melihat Battlefront-Battlefront lain bermunculan untuk IP-IP mereka, bukan cuma Star Wars saja.
Sebuah keputusan yang mungkin cukup disayangkan, mengingat sebenarnya ini adalah saat Disney Infinity bisa berkembang lebih besar. Bayangkan saja, film-film Marvel saat ini sedang dalam puncak kejayaannya dan selalu laris di pasaran. Star Wars pun baru merilis film pertama untuk trilogi barunya, dan terbukti sangat meledak di pasaran. The Force Awakens bukan cuma memanjakan penggemar lama, tetapi juga menggaet banyak penggemar baru yang berpotensi akan terus mengikuti film-film selanjutnya, dan tentu memburu mainannya.
Selamat jalan, Disney Infinity...
Sumber: Disney Blog/Kotaku