Baru Berusia Setahun, VTC Siap Menutup Layanan Tantra II Indonesia

Berita duka kembali datang dari industri game MMO di Indonesia. Apalagi kalau bukan penutupan layanan game, dan kali ini giliran Tantra II Indonesia yang menjadi korbannya. VTC Online selaku publisher sudah mengkonfirmasikan, bahwa mereka akan segera menutup layanan dari game ini pada tanggal 10 Desember 2014 yang akan datang. Padahal, Tantra II sendiri baru berumur sekitar satu tahun, dimana VTC baru menggelar fase Alpha Test pada akhir Desember 2014 lalu.

Sayangnya, VTC Online selaku publisher tidak mengkonfirmasikan secara pasti alasan dibalik penutupan ini. Mereka hanya mengkonfirmasikan bahwa para pemain Tantra II akan mendapatkan cash in-game yang bisa mereka gunakan mulai awal Desember hingga akhirnya server ditutup pada tanggal 10 Desember pukul 10.00 WIB. Berikut ini adalah pernyataan resmi dari VTC Online seperti dikutip dari pernyataan resminya.

Hi.. Legendary

Setelah selama setahun lebih Tantra ll di Indonesia, dengan berat hati kami ingin memberitahukan bahwa Tantra ll Indonesia akan di non-aktifkan.

Penutupan ini termasuk penutupan semua layanan, server dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan Tantra ll Indonesia.

Layanan Tantra ll Indonesia akan ditutup pada tanggal 10 Desember 2014, pukul 10.00 WIB.

Kami akan memberikan cash in game yang bisa digunakan selama masa penutupan Tantra ll Indonesia.

Kami dari Tantra ll Indonesia mengucapkan mohon maaf dan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungannya selama ini kepada para Legendary.

Tantra II mengikuti jejak dari Mercenary Ops yang sebelumnya juga ditutup oleh VTC. Sebenarnya, Tantra II sendiri diharapkan bisa meneruskan kejayaan prekuelnya dulu. Bahkan saat fase Alpha-nya dulu (baca: Duniaku Bagi-bagi Alpha Test Key Tantra II Indonesia Gratis!), game ini dibanjiri dengan minat gamer Tantra yang ingin merasakan game ini lebih awal. Namun sayang, beberapa gamer kecewa karena mereka justru menganggap prekuelnya lebih baik dibandingkan sekuelnya ini.

Selamat jalan Tantra II. Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para publisher untuk lebih hati-hati dalam membawa dan mempublikasikan game di Indonesia.