Review Ghost of Tsushima: Buat Kamu yang Ingin Mencicipi Jadi Samurai!

Kisah seorang samurai menghadapi pasukan Mongol 

Ghost of Tsushima_20200627101416_200714084717.jpg

Duniaku.com mendapat kesempatan untuk memainkan Ghost of Tsushima lebih awal lewat review copy resmi. 

Game yang satu ini sebenarnya sudah lama ditunggu-tunggu. Bayangkan: kamu bisa jadi samurai, yang bebas menjelajahi pulau Tsushima di era invasi Mongol? Konsepnya saja sudah menarik.

Nah, apakah game-nya bagus? Simak ulasan kami di bawah ini! 

1. Kisah Jin Sakai, seorang samurai yang harus melawan musuh berbahaya

Ghost of Tsushima_20200712222836_200714084717.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Tokoh utama Ghost of Tsushima adalah Jin Sakai, seorang samurai dari klan Sakai. Dia termasuk dalam 80 samurai yang mencoba melindungi Tsushima dari invasi Mongol.

Pertempuran di Pantai Komoda itu berujung dengan kemenangan Mongol. Namun Jin masih hidup. 

Dia pun memperoleh kesempatan untuk menolong pamannya dan melawan pasukan Mongol. Namun dengan hampir tewasnya seluruh samurai di Pulau Tsushima, Jin kekurangan sekutu untuk melawan balik dengan cara konvensional. 

Tadinya samurai yang sangat lurus, Jin pun akan terpaksa menggunakan taktik-taktik yang lebih umum digunakan ninja untuk melawan para musuhnya. 

Baca Juga: 5 Info Menarik Far Cry 6, Game FPS Terbaru Ubisoft

2. Mainkan Jin sesuai dengan gaya favoritmu

Ghost of Tsushima_20200712225522_200714084717.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Seperti sudah ditulis di poin satu, Jin adalah samurai, namun dalam permainannya ia akan menggunakan taktik-taktik yang lebih awam digunakan para ninja. Seperti membunuh diam-diam dari belakang, infiltrasi tanpa ketahuan, dan lain-lain.

Game ini memiliki beberapa misi yang wajib dimainkan dengan stealth, atau menyelinap diam-diam tanpa ketahuan. Tapi selain itu, cara kamu memainkan Jin di game ini benar-benar bebas.

Kamu ingin jadi samurai terhormat, yang menyerang dari depan, menantang musuh untuk berduel, dan tidak sembunyi-sembunyi? Bisa saja, kecuali kamu sedang memainkan misi yang mewajibkan stealth.

Kamu ingin jadi ninja, yang membunuh musuh dengan menyelinap melewati musuh, melompat dari atap bangunan, melempar kunai, meledakkan bom asap untuk membuat musuh kebingungan? Bisa juga. 

Ingin jadi petarung jarak jauh yang menggunakan panah untuk menghabisi musuh? Itu juga bisa.

Bila kamu harus menghadapi musuh dalam pertarungan pedang pun Tsushima memiliki empat kuda-kuda, yang bakal kamu pelajari seiring semakin banyaknya pemimpin musuh yang kamu bunuh atau amati. 

Empat kuda-kuda tersebut bakal berguna untuk digunakan menghadapi para pengguna pedang, tombak, perisai, dan juga musuh bertubuh besar. Dalam kondisi menghadapi banyak musuh, kamu pun harus siap menggunakan kuda-kuda yang cocok untuk jenis musuh yang harus kamu lawan. 

Semua kuda-kuda itu juga akan sangat membantumu. Kalau kamu tidak hati-hati, kamu bisa tewas dengan cepat setelah menerima beberapa serangan musuh. 

Menguasai empat kuda-kuda, plus teknik seperti parry dan menghindar, adalah mutlak untuk bisa menang. Terutama dalam situasi duel melawan boss, di mana kamu benar-benar harus mengandalkan teknik bertarung jarak dekat untuk menang. 

3. Menjelajahi Jepang kuno yang indah

Ghost of Tsushima_20200712231543_200714084715.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Gaya main Ghost of Tsushima ini bersifat open world. Kamu bebas menjelajah wilayah-wilayah Pulau Tsushima. Petualangan Jin dimulai dari bagian selatan pulau, dan dia akan berangsur bergerak ke utara.

Meskipun sedang dalam invasi Mongol, Pulau Tsushima tetap memiliki wilayah-wilayah yang memukau. Selama memainkan game ini, kamu akan melewati area pepohonan dengan daun merah dan emas, yang berguguran mengiringi jalanmu. 

Kamu akan melewati rawa, kastel, dan banyak wilayah lain yang bisa kamu jelajahi.

Pulau Tsushima juga memiliki banyak tempat yang bisa membantu upgrade kemampuan Jin. Tempat untuk memotong bambu, pemandian air panas, tempat untuk menyusun haiku, kuil, dan lain-lain. Kalau kamu ingin mendapatkan semuanya, kamu harus menjelajah pulau ini. 

Untungnya ada bantuan dari hewan seperti burung kuning atau rubah yang kalau kamu ikuti akan membantumu menemukan tempat-tempat menarik tersebut. 

Pemandangan ini juga bisa kamu nikmati dengan halangan minim. Ghost of Tsushima tidak memiliki mini map dan sejenisnya, hingga kamu bisa fokus memperhatikan pemandangan di sekeliling.

Oh, dan kalau kamu main game ini di PS4 Pro dengan TV kualitas 4K, grafis Ghost of Tsushima akan semakin terasa menakjubkan. 

4. Baik misi utama maupun misi sampingan menyajikan plot yang menarik

Ghost of Tsushima_20200712230633_200714084714.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Yang saya suka dari Ghost of Tsushima adalah bahkan misi sampingannya pun bisa tak terasa sebagai filler.

Ada sejumlah misi sampingan yang awalnya terasa biasa, namun memiliki penutup yang bisa menohok. 

Setiap sekutu Jin pun memiliki misi sampingan tersendiri, di mana Jin bisa membantu mereka menyelesaikan persoalan yang menghantui. Kualitas plot untuk cerita sekutu-sekutu Jin ini juga menarik, membuat kamu ingin mengetahui kelanjutannya.

Jenis misi favorit saya sih Mythic Tales. Misi-misi ini membawa Jin untuk menelusuri legenda Tsushima demi menemukan armor, senjata, dan teknik. 

Yang saya suka adalah beberapa misi Mythic Tales menyajikan pertempuran yang memukau dengan latar belakang yang unik. Misi-misi ini pun nuansanya jadi beda dengan misi sampingan biasa, atau misi utama. 

Kalau misi sampingan dan Mythic Tales-nya menarik, gimana dengan cerita utamanya? Cerita utamanya juga sebenarnya oke. Namun saya merasa bagian bab tiga cerita utama ini terasa cepat sekali. 

5. Pilih audio Jepang untuk sensasi yang lebih otentik

Ghost of Tsushima_20200712224606_200714084717.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Ghost of Tsushima memiliki pilihan audio Jepang dan Inggris. Selama proses review, saya sudah mencoba kedua pilihan ini. Terutama karena kamu bisa menggantinya kapan saja.

Baik Inggris dan Jepang sebenarnya sama-sama oke, tapi saya lebih suka yang versi Jepang. Rasanya jadi lebih otentik, terutama karena para Mongol yang kamu hadapi pun kebanyakan memang bicara dalam bahasa Mongol.

Sudah begitu? Pengisi suara Jin di versi Jepang adalah Kazuya Nakai, sang pengisi suara Roronoa Zoro! Fan One Piece pasti jadi ngerasa lagi mainin Zoro.

Terutama kalau kamu memang sedang nyasar dari objective misi. 

Selain pengisi suara, musik di game ini juga top. Musik yang ada di game ini bisa membuat adegan yang diiringinya terasa semakin mantap. Momen musik favorit saya di game ini ada di transisi antara babak kedua dan babak ketiga, yang benar-benar bikin merinding. 

6. Kelemahan

Ghost of Tsushima_20200712231625_200714084715.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Kalau dipikir-pikir, game open world samurai memang jarang. Bila kamu ingin main game seperti itu, dengan kekuatan grafis PS4, Ghost of Tsushima benar-benar game yang menarik.

Didukung dengan plot menarik, gambar yang mantap, dan juga audio jempolan, game ini menyajikan pengalaman yang nyaris sempurna bagi saya. 

Apakah game ini punya kelemahan? Masalah yang terlintas di benak saya sih variasi musuh.

Sebenarnya game ini sudah menyajikan banyak variasi musuh. Pasukan Mongol memiliki pengguna pedang, pengguna pedang ganda, pemanah, prajurit bertubuh besar, dan lain-lain. 

Masalahnya, kalau kamu rutin mengerjakan misi, mulai dari yang utama sampai yang sampingan, kamu akan berulang kali berurusan dengan mereka. Setidaknya, kamu pun bisa mengatasi musuh-musuh ini dengan beragam cara dan strategi.

Hal lain yang mengganggu saya di game ini? Dalam versi yang saya mainkan hingga 14 Juli 2020 ini, saya tidak bisa skip adegan cerita. Ini tidak masalah kalau saya memainkan pertama kali. Namun saya sempat mencoba untuk main lagi dari awal, dan ketidakmampuan skip cerita ini bisa bikin kesal juga. 

Selain itu, penempatan kamera di bagian pertarungan juga pernah mengganggu saya. Dalam satu kesempatan, saya pernah menghadapi kepungan musuh dan sudut pandangnya terhalang oleh semak. 

Ada juga momen di mana saya hendak berduel menghadapi prajurit Mongol, namun kameranya sedikit terhalang ranting pohon. 

Selain itu, secara keseluruhan, Ghost of Tsushima sendiri tak menyajikan hal baru dalam urusan eksplorasi open world. Namun untuk kamu yang suka dengan format open world standar, ini mungkin bukan masalah serius. 

7. Kesimpulan?

Ghost of Tsushima_20200627101416_200714084717.jpgTangkapan layar duniaku.com/Fahrul Razi Uni Nurullah

Meski memiliki kelemahan,  dengan dunia yang luas untuk dijelajahi, plot yang memang terasa memiliki nuansa seperti film Akira Kurosawa, audio yang mantap, visual yang memukau, dan gameplay pertarungan yang solid, saya rasa game ini patut mendapatkan nilai 4,5/5.

Demikian review Ghost of Tsushima dari saya. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: Ubisoft Forward Usai, Ini 6 Game Yang Diperkenalkan!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU