Review Cyberpunk 2077 Versi PS4: Game Bagus dengan Masalah Serius
Ceritanya asyik, tapi ada masalah sama game-nya
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jadi, kamu pasti sudah dengar kalau untuk saat ini Cyberpunk 2077 cukup bermasalah dimainkan di konsol setingkat PS4. Bahkan saat artikel ini selesai ditulis (5/1/2021), game-nya belum kembali ke PS Store, setelah saya cek via PS4.
Seperti apa sih game-nya? Begini review Cyberpunk 2077 versi saya!
1. Cyberpunk 2077 sebenarnya menyajikan latar yang oke
Saat Cyberpunk 2077 pertama diumumkan, saya membayangkan bisa "masuk" ke dunia cyberpunk seperti film Johnny Mnemonic atau Blade Runner. Menjelajahi kota penuh gedung pencakar langit yang senantiasa malam, disertai hujan, dan dipenuhi karakter-karakter berbahaya.
Sejujurnya, untuk urusan latar, Cyberpunk 2077 itu juara. Atmosfer cyberpunk-nya terasa sekali. Kamu bakal menjelajahi Night City dan wilayah sekelilingnya, yang disusun dengan baik. Gedung-gedung korporasi berdiri megah, namun kalau kamu geser dari pusat kota kamu akan mendapati area-area kumuh yang lebih berbahaya.
Yang saya suka sih, Cyberpunk 2077 tidak menyajikan Night City dan sekitarnya sebagai kota yang selalu malam. Matahari bisa terbit di sana, menyajikan nuansa yang lebih dinamis.
Kita pun tak melulu terkurung di Night City. Masih ada wilayah gurun, yang menyajikan nuansa berbeda kalau kamu mengunjunginya. Terutama dalam misi-misi tertentu yang memang mengambil latar di sana.
Baca Juga: Among Us dan Cyberpunk 2077 Masuk Top Sellers 2020 di Steam
2. Ceritanya juga memikat dan bikin penasaran
Kalau kamu bisa mengikuti cerita Cyberpunk 2077, kamu juga bakal mendapati kalau plot game ini menarik.
Karakter yang bisa kamu utak-atik sendiri awamnya kalah menarik dan terasa generik dibandingkan tokoh lain di sekelilingnya. Namun saya mendapati karakterisasi V benar-benar luar biasa. Perkembangan tokohnya bisa kamu rasakan di sepanjang game, dan kamu sebagai pemain memang bakal menentukan jalan hidupnya, dan karakter-karakter yang ia temui, lewat pilihan.
Selain V, karakter lain yang menonjol sudah tentu Johnny Silverhand yang diperankan Keanu Reeves. Karakter yang satu ini benar-benar unik, meski tingkahnya menyebalkan. Keanu pun membawakan tokohnya dengan luar biasa.
Puncak dari Cyberpunk 2077 pun menarik. Ada banyak ending yang menanti kamu di akhir. Lalu beberapa ending itu masih bercabang pula.
Ditambah dengan unsur RPG di game ini, di mana kamu bisa meningkatkan status dan memilih perk yang paling cocok untuk permainan kamu, kalau kamu suka Cyberpunk kamu mungkin bakal tergoda mengulang main dari awal untuk merasakan gaya karakter yang beda.
3. Ada beberapa bagian yang terasa seperti belum dikembangkan dengan maksimal?
Yaaa, secara keseluruhan Cyberpunk 2077 memang memiliki banyak masalah yang terasa kurang dikembangkan sih. Game-nya saja punya reputasi performa kacau di PS4.
Tapi yang paling terasa, selain bugs yang saya bahas terpisah di poin empat, bagi saya adalah di masalah AI dan efek visual.
Berhubung pada dasarnya Cyberpunk 2077 ini game open world, saya terutama membayangkan kualitas AI NPC dan efek visual dengan game seperti GTA IV atau GTA V.
Saya takjub juga dalam beberapa bagian, AI penduduk kota GTA IV, game yang rilis di tahun 2008, masih lebih hidup dari AI NPC di Cyberpunk 2077.
Kalau kamu mencoba merampok mobil di GTA, reaksi orang yang kamu rampok bisa bervariasi. Ada yang bakal kabur, ada yang masih mencoba mengejar mobil yang dirampok dan bahkan bakal menarikmu keluar dari mobil kalau kamu terlambat kabur.
Reaksi orang yang mobilnya dirampok di Cyberpunk 2077 ini seragam. Mereka bakal berjongkok ketakutan setelah dikeluarkan. Kalau kamu mau tes, coba blokade jalan sehingga ada banyak mobil berhenti. Lalu coba bajak satu-satu mobil itu. Kamu bakal mendapati reaksi yang sama dari para supir.
Selain itu, hanya anggota geng atau polisi yang bakal mencoba menyerang balik bila kamu menonjok mereka di jalan. Kalau kamu mencoba memukul pejalan kaki, tak peduli penampilan mereka seperti apa, reaksi mereka semua seragam: mereka bakal lari.
Bandingkan dengan GTA IV, di mana kalau kamu memukul pejalan kaki, ada kemungkinan mereka bakal melawan balik.
Sistem pengejaran polisi di game ini, terutama terasa terlalu mudah untuk diatasi.
Jadi misalnya kamu melakukan pembunuhan massal. Bintang polisi naik ke level tiga. Persenjataan polisi memang sakit, dan bakal membunuh kamu dengan cepat.
Tapi kalau kamu bisa lari, kamu akan mendapati para polisi ini terasa malas memburumu. Lalu begitu kamu cukup jauh, pengejaran pun terhenti.
Salah satu skenario yang saya alami begini. Ada misi di mana saya membunuh seseorang dalam jangkauan polisi. Waktu saya membunuh si target, polisi terdekat pun menembaki dengan senjata yang sakit.
Saya lalu lari dari TKP. Tapi... tidak ada polisi yang mengejar. Saya kemudian jadi bisa dengan santai memanggil mobil. Lalu, setelah memacu motor lurus sebentar, wanted level pun hilang seketika. Ajaib memang.
Situasi ini bikin Cyberpunk 2077 terasa kalah matang dari GTA IV untuk urusan AI. Yep, GTA IV. Kesampingkan dulu Red Dead Redemption 2 dan GTA V, GTA IV masih memiliki AI NPC yang lebih hidup dari Cyberpunk.
Selain AI yang terasa masih bisa dikembangkan, saya juga penasaran apakah ada bagian yang dipotong atau tak jadi dibuat di game ini. Seperti, ada perk Commando di mana kamu tak bisa dideteksi bila kamu berada di bawah air
Masalahnya, kamu tak punya banyak alasan untuk berenang. Jadi perk itu terasa tidak berguna. Ini membuat saya bertanya-tanya apakah seharusnya air adalah elemen yang vital dalam rencana awal, namun kemudian terlupakan, tapi perk yang berhubungan dengan itu tetap bertahan di game-nya.
Keluhan lainnya, kota di game ini juga sering terasa sangat sepi saat saya mainkan di versi PS4. Pejalan kaki bisa terasa sangat jarang di area-area tertentu.
Masuk akal kalau ini dilakukan biar game-nya gak crash. Cuma ya tetap aneh saja melihat kota yang kadang kesannya sepi begitu.
4. Masalahnya di PS4 lumayan juga
Saat awal saya memainkan game ini, saya menemukan banyak masalah seperti game crash. Ada juga momen di mana di tengah misi, tiba-tiba karakter saya menembus lantai. Dari tadinya menjalani pertempuran di dalam bangunan, tiba-tiba karakter saya sudah sampai ke luar.
Masalahnya, saat itu misinya belum di-update. Jadi karakter saya pun stuck dan saya terpaksa harus mengulang bagian misi itu.
Selain itu ada pula masalah visual seperti senjata dan peralatan tertentu mengambang di udara. Atau NPC pejalan kaki stuck dalam pose T, kedua lengan terentang. Atau musuh menembus dinding tapi tetap bisa menembaki kita sementara kita tak bisa menembaknya. Masalah yang terakhir itu masih ada di versi 1.05 pula.
Setidak-tidaknya, untuk versi PS4, game-nya lebih stabil setelah versi 1.06, di mana saya tidak mengalami crash parah seperti saat pertama rilis. Masalah seperti tekstur terlambat di-load, orang duduk mengambang, dan lain-lain masih saya temui, namun setidaknya game-nya terasa lebih stabil.
5. Kesimpulan
Saya akan memberikan game ini nilai 3/5.
Meski AI para PC terasa lebih inferior dibandingkan game open world seperti GTA IV, Cyberpunk 2077 masih memiliki cerita yang asyik dan karakter yang menarik. Kalau kamu penggemar film genre cyberpunk dan tipe yang main untuk cerita, kamu bisa mengesampingkan masalah-masalah game-nya untuk tahu gimana kisah V berakhir.
Terutama setelah update terbaru yang membuat game-nya terasa lebih solid untuk bertahan dari kemungkinan crash mendadak.
Kalau saja game-nya lebih lancar, saya mungkin bisa memberikan nilai 4 atau 4,5/5. Tapi kelemahan-kelemahan game ini di versi PS4 terasa terlalu signifikan hingga saya rasa 3/5 adalah nilai yang pas.
Game-nya punya banyak potensi, namun benar-benar terasa masih butuh dipoles. Mungkin memang seharusnya game ini dikembangkan lebih lama lagi.
Saya merasa ada saja kemungkinanCyberpunk 2077 ini berpotensi menjadi seperti No Man's Sky. Game yang waktu rilis dihujat, namun pengembangnya terus berdedikasi memperbaiki kelemahan-kelemahannya hingga kemudian game-nya malah mendapat penghargaan beberapa tahun setelah rilis.
Masalahnya? Saya khawatir kalau potensi perbaikan Cyberpunk 2077 akan terasanya di PC atau konsol next generation, bukan di PS4.
Gimana menurut kamu soal Cyberpunk 2077? Sampaikan di kolom komentar!