5 Masalah Blue Protocol, Game yang End of Service 18 Januari 2025
Blue Protocol bakal end of service tanpa sempat dapat global
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blue Protocol adalah game yang awalnya mendapat perhatian banyak gamer. Visual animenya terasa luar biasa dan gameplay-nya tampak menjanjikan.
Sayang, Blue Protocol diumumkan akan end of service pada 18 Januari 2025 di Jepang. Rilis globalnya pun dibatalkan!
Apa saja sih masalah Blue Protocol? Ini 5 yang menonjol!
1. Ketika rilis, Blue Protocol mengalami banyak masalah
Blue Protocol hadir di Jepang pada Juni 2023.
Di hari rilisnya, Blue Protocol dijadwalkan rilis di Jepang pada siang hari. Tapi kemudian jam rilisnya ditunda karena ada masalah.
Ketika game-nya akhirnya beneran meluncur, ada pemain yang sulit log in. Penyebabnya adalah penggunaan ID Bandai Namco. Kalau pemain mau masuk mereka harus pakai ID Bandai Namco, dan ini menyebabkan masalah di server ID Bandai Namco.
Jadinya dilakukanlah emergency maintenance, yang bikin Blue Protocol kembali down.
Ada juga masalah pembayaran di in-game cash shop dari Blue Protocol...
Baca Juga: Gundam Breaker 4 Resmi Rilis Tanggal 29 Agustus Ini!
2. Pemain dari luar Jepang dan pemain yang menggunakan VPN kena banned
Beberapa hari setelah rilis, Blue Protocol melakukan ban besar-besaran pada pemain yang IP-nya bukan Jepang, dan yang terdeteksi menggunakan VPN.
Saat ini terjadi, di komunitas Blue Protocol ada yang pro dan juga ada yang kontra.
3. Sejak 2023 sudah ada kabar kalau versi global akan mengalami penyesuaian, yang lebih terasa seperti penyensoran
Salah satu fitur yang menarik perhatian pemain Blue Protocol adalah tombol yang bisa membuat bagian tubuh tertentu karakter bergoyang di Character Creation.
YouTuber seperti Asmongold pernah menyorot tombol ajaib ini saat mencoba menciptakan karakter...
Pada Juli 2023, tombol ini dikatakan tidak bakal ada di versi rilis global.
Versi global juga dikatakan tidak akan memiliki preset ukuran tubuh "kecil." Sehingga hanya ada dua preset tubuh yang tersedia, sementara Jepang punya tiga.
Amazon mengincar rating "Teen" atau remaja untuk Blue Protocol dan tampaknya perubahan seperti itu merupakan beberapa langkah mereka.
4. Pemain Blue Protocol merasa gameplay-nya terlalu repetitif
Mengesampingkan masalah sensor dan pemain luar Jepang sulit memainkan versi Jepangnya...
Pemain Jepang yang memainkan Blue Protocol juga mengkritik sejumlah persoalan game ini.
Salah satu kritikan pemain yang disorot oleh pihak pengembang pada Juni 2024 adalah gameplay Blue Protocol terlalu repetitif.
Pihak pengembang mengakui bahwa game loop-nya sengaja didesain begitu supaya pemain bisa lebih santai dalam menggunakan waktu mereka. Namun respons yang mereka terima dari pemain tidak bagus.
Pihak pengembang berencana menghilangkan elemen gameplay yang dinilai repetitif, dan yang dinilai padding konten.
5. Performa Blue Protocol sudah terasa di bawah ekspektasi sejak laporan keuangan Q3 Bandai Namco
Pada bulan Februari 2024, laporan keuangan Bandai Namco untuk periode Q3 menunjukkan penurunan besar. Laba operasional untuk hiburan digital (video game) turun sebeesar 8,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan pendapatannya turun 96,5%.
Bandai Namco saat itu mengatakan kalau performa game-game mereka seperti One Piece dan Dragon Ball masih stabil di dalam negeri maupun di luar negeri, namun game online baru mereka tidak memenuhi ekspektasi.
Blue Protocol memang tidak disebut secara eksplisit dalam laporan tersebut... tapi di tahun fiskal ini, hanya Blue Protocol game online yang mereka rilis.
Nah itu lima masalah Blue Protocol, game yang end of service 18 Januari 2025.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Review Concord, Hero Shooter Tipikal dengan Harga Premium