Kesan Memainkan 5 Jam Pertama Wo Long: Fallen Dynasty!
Game-nya seru, tapi siap-siap menghadapi boss sulit!
Wo Long: Fallen Dynasty adalah game yang rilis 3 Maret 2023.
Disebut sebagai game yang mengingatkan pada Sekiro dan Nioh, Wo Long: Fallen Dynasty ini cukup bikin penasaran.
Berhubung game-nya tersedia di Game Pass, saya pun mencobanya.
Durasi game ini diperhitungkan sekitar 30 jam. Review penuhnya akan saya sajikan ketika tamat. Untuk sekarang, ini kesan saya memainkan 5 jam pertama Wo Long: Fallen Dynasty!
1. Seperti Nioh 2, kamu bisa menciptakan karaktermu
Salah satu keunikan Wo Long: Fallen Dynasty adalah kamu bisa menciptakan karakter yang kamu mainkan.
Kamu juga bisa menentukan apakah karaktermu ini laki-laki atau perempuan.
Karakter yang ada di gambar adalah wujud salah satu karakter yang saya mainkan.
Baca Juga: 31 Game Rilis Maret 2023 di PS4, PS5, Xbox, Switch dan PC
2. Mengingatkan pada Nioh dan Sekiro...
Bagian awal Wo Long: Fallen Dynasty berlatar di China, masa-masa akhir Dinasti Han.
Dalam 5 jam pertama saya main, karakter kita berurusan dengan Pemberontakan Serban Kuning atau Yellow Turban Rebellion. Dia pun bertemu dengan sejumlah sosok historis, seperti Zhang Liang (dari Serban Kuning), Zhao Yun, serta trio Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei.
Bagian karaktermu terlibat dengan peristiwa sejarah dan bertemu tokoh-tokoh historis ini mengingatkan pada Nioh tentu saja. Hanya saja bedanya tentu: kalau Nioh kita bertemu dengan tokoh sejarah Jepang, di Wo Long kita bertemu dengan tokoh-tokoh sejarah China.
Dari segi gameplay, unsur seperti struktur map juga mengingatkan pada Nioh.
Bagian yang mengingatkan saya pada Sekiro adalah betapa pentingnya deflect di game ini.
Di Sekiro, deflect bisa menjadi penentu apakah kamu bakal bisa menghabisi musuh-musuh tangguh di game itu atau tidak. Sekiro bisa terasa sangat sulit di awal game, tapi begitu kamu paham mekanik deflect, banyak pertarungan sulit akan bisa kamu menangkan.
Di Wo Long juga ada sistem deflect. Dengan menekan tombol yang tepat di saat yang tepat (B, kalau berdasarkan gamepad yang saya gunakan di PC, lingkaran kalau kamu main di PS), kamu bisa menghindari damage serta mempertahankan Spirit gauge.
Oke, jadi mari kita bahas sedikit soal Spirit gauge ini.
Spirit gauge ini dimiliki oleh karaktermu dan juga musuhmu. Posisinya di bawah health bar, mirip dengan posture bar di Sekiro.
Kalau kamu sukses deflect serangan musuh, atau sukses menyerang musuh, Spirit gauge akan meningkat. Saat kamu melakukan aksi tertentu (mengeluarkan sihir Wizardry, mengerahkan teknik Martial Arts, atau diserang musuh), Spirit Gauge akan turun.
Ketika Spirit gauge sudah turun cukup jauh, maka kamu akan tak berdaya untuk waktu singkat hingga bisa jadi sasaran empuk musuh.
Nah... kamu bisa blok untuk bertahan dari serangan musuh. Ini lebih aman, dan bisa kamu lakukan terus-terusan. Tapi menahan serangan musuh dengan blok akan bisa membuat Spirit gauge kamu terus menurun...
Sementara itu, jika kamu sukses melakukan deflect, Spirit gauge kamu justru akan meningkat sedikit, membuka kesempatan untuk kamu kemudian bisa mengerahkan Martial Arts (teknik kuat yang dimiliki senjata-senjatamu) atau sihir.
Jadi deflect ini terasa sebagai pilihan yang lebih oke dari blok... walau catatan: uniknya di game ini, kamu bisa menahan tombol blok sambil tetap mencoba deflect. Jadi kalau deflect meleset, setidaknya kamu masih bisa menahan serangan tersebut.
Nah, Spirit gauge ini juga dimiliki musuh-musuhmu. Saat Spirit gauge mereka turun cukup jauh, pertahanan mereka akan terbuka dan kamu bisa mengerahkan Fatal Strike untuk melukai mereka.
Kesempatan paling bagus untuk mengurangi Spirit gauge adalah dengan deflect Critical Blow musuh.
Critical Blow adalah serangan kuat musuh (biasanya ditandai dengan musuhmu bersinar merah sebelum meluncurkannya). Serangan ini tidak bisa diblok, jadi kamu harus deflect sebelum terkena. Jika kamu sukses deflect, maka pertahanan musuh akan terbuka.
Saat kamu menghadapi musuh biasa, maka bisa jadi musuh itu akan tewas setelah kamu hajar dengan Fatal Strike.
Saat kamu menghadapi boss, ini bisa jadi momen untuk mengurangi besar-besaran Spirit gauge mereka, sehingga akan lebih mudah bagi kamu untuk membuat mereka terbuka untuk dihajar Fatal Strike.
Yang patut diperhatikan juga: Spirit gauge musuh bisa menyusut ukurannya setiap kamu bisa mendaratkan Martial Arts, sihir Wizardry, spirit attack, atau deflect serangan mereka. Ini akan membuat kamu lebih mudah menurunkan Spirit gauge musuh hingga mereka lebih mudah dibuat terbuka pertahanannya.
Pentingnya deflect ini bisa jadi harus kamu kuasai sejak boss pertama: Zhang Liang, General of Man.
3. Peringatan: boss-boss di game ini sangat menantang, terutama di awal
Boss pertama yang akan kamu temui adalah sosok bernama Zhang Liang, General of Man.
Zhang Liang ini bisa terasa... menantang.
Terutama karena saat itu kamu belum memiliki fitur-fitur yang bisa mempermudah pertarungan, seperti Divine Beast.
Kamu saat itu juga hanya memiliki tiga Dragon’s Cure Pot (item penyembuh), karena saat itu kamu belum bisa menemukan item untuk upgrade jumlahnya.
Bisa jadi, kamu juga masih mencoba memahami mekanik-mekanik Wo Long ketika melawan dia.
Dalam kondisi seperti itu, kamu harus menghadapi Zhang Liang.
Sudah gitu dia punya dua fase pula.
Di fase pertama saja dia sudah merepotkan, dengan serangan yang agresif dan kuat.
Lalu setelah kamu menang, dia akan memasuki fase kedua, dimana dia memperoleh berbagai serangan baru.
Setidaknya sih kamu sebenarnya hanya perlu mengurangi HP Zhang Liang hingga 50% di fase kedua ini. Setelah itu kamu bisa menyelesaikan dia dengan memanggil Divine Beast.
Tapi mencapai tahap 50% HP tahap kedua Zhang Liang itu bisa jadi tantangan.
Jujur, mungkin sekitar 2 atau 3 jam dari total 5 jam yang saya habiskan untuk artikel kesan pertama ini kebanyakan untuk menghadapi Zhang Liang, serta membantai musuh-musuh lemah di area sebelum dia untuk meningkatkan skill saya.
Setelah Zhang Liang, apakah boss-boss-nya lebih gampang?
Ya... tidak juga. Beberapa boss monster yang saya lawan setelah itu juga lumayan merepotkan.
Tapi setidaknya dua boss monster itu hanya punya satu fase. Selain itu setelah mengalahkan Zhuyan (boss kedua), saya juga memperoleh Divine Beast Qilin dan juga bisa upgrade senjata. Variasi senjata juga sudah lebih banyak setelah itu. Fengxi yang jadi boss ketiga pun jadinya lebih mudah lagi dihadapi.
Tentu saja, saya merasa mungkin sekali setelah ini dalam jam-jam ke depan saya akan menghadapi boss yang lebih menantang lagi.
4. Pertarungannya terasa cepat dan seru
Pertarungan di Wo Long: Fallen Dynasty terasa bertempo cepat dan seru.
Kalau kamu ingin merasa seperti pendekar hebat dari era lampau China, game ini saya rasa bisa cukup menyajikan sensasi tersebut.
Kontrolnya pun terasa cukup smooth.
Lalu ada pula mekanik Spirit gauge yang saya jelaskan sebelumnya di poin 2. Mekanik ini membuat pertarungan terasa seru kalau menurut saya. Saya jadi harus menyeimbangkan antara menyerang normal serta meluncurkan Martial Arts atau sihir Wizardry, blok dan deflect, untuk bisa membuat musuh (terutama boss) terbuka pertahanannya untuk diserang dengan Fatal Strike.
Bisa dibilang, mekanik dan gameplay yang seru ini yang membuat saya bisa terus memainkan game-nya meski sempat frustrasi ketika melawan boss pertama.
Jadi meski kesal, ketimbang merasa dicurangi, saya merasa saya akan bisa mengatasi pertempuran itu kalau saja saya lebih menguasai teknik-teknik yang diajarkan di gameplay-nya.
Itu akhirnya terbukti ketika saya berhasil mengalahkan para boss.
5. Kesan sejauh ini...
Dalam 5 jam pertama Wo Long: Fallen Dynasty ini, kesan saya adalah ini game yang sulit.
Bagian awal game-nya menegaskan itu. Terutama pertempuran melawan Zhang Liang.
Meski begitu, mekanik pertarungannya terasa asyik, hingga rasanya senang juga ketika akhirnya saya memahami dan bisa menguasainya.
Lalu ada juga daya tarik dari tipe game seperti ini: ketika kamu sudah lama frustrasi tak mampu menjatuhkan boss, lalu akhirnya kamu menang, sensasi kegembiraan yang kamu rasakan benar-benar luar biasa, dan bisa jadi akan bikin kamu ingin menghadapi tantangan berikutnya dengan lebih semangat.
Untuk segi cerita, belum banyak yang tersaji. Saya mungkin baru bisa memberi penilaian penuh ketika saya menyelesaikan game-nya. Tapi penyajian latar China kunonya, serta kemunculan tokoh sejarah seperti Guan Yu, bisa menjadi daya tarik tersendiri sejauh ini.
Nah itu kesan saya memainkan 5 jam pertama Wo Long: Fallen Dynasty.
Review penuhnya akan saya sajikan ketika saya selesai menamatkan game-nya!
Baca Juga: 12 Game Harry Potter Terbaik, Potterhead Wajib Coba!