Review The Dark Pictures: Man of Medan - Gim Horor dengan Multiplayer Unik
Gim horor biasanya identik dengan fokus pada single-player. Man of Medan memberikan kamu kesempatan main... multiplayer?! Bisa offline juga?!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Duniaku.net - Ini dia, gim yang sempat mencuri perhatian karena judulnya.
Man of Medan sebenarnya bukan soal orang Medan, tapi soal kapal berhantu yang harus kamu jelajahi.
Seperti apa gimnya?
Ada empat warga Amerika yang berlayar ke Laut Pasifik Selatan. Mereka masih ditemani oleh Fliss, kapten dari kapal The Duke of Milan.
Tujuan para orang-orang Amerika ini adalah menyelam dan menjelajahi rongsokan pesawat yang tenggelam.
Katanya, mengganggu situs seperti itu bisa mendatangkan bencana.
Itu sepertinya benar, karena kemudian mereka terjebak dalam situasi buruk di mana mereka berujung harus menjelajahi kapal hantu.
Man of Medan bisa dibilang mengandalkan pilihan dalam menyajikan gimnya.
Dalam gim, kamu akan disuguhi deretan pilihan yang akan mempengaruhi persepsi satu tokoh terhadap yang lain.
Bila kamu ditanyai seseorang, haruskah kamu memberi pilihan yang berpotensi membuat mereka kesal? Atau kamu justru memilih pilihan yang aman?
Untuk berinteraksi dengan orang sih ini mudah, tapi gim ini juga akan memaksa kamu untuk memberi pilihan yang lebih sulit. Saat kapal terombang-ambing di badai, apakah kamu akan mencoba mengeluarkan tokoh yang masih berada di bawah kapal? Tapi di atas kapal sendiri ada bahaya tersendiri, dan tokoh yang bersembunyi ini sebenarnya masih aman.
Quick-Time Event, cara gameplay di mana kamu harus menekan tombol yang tepat di saat yang tepat, mulai berkurang digunakan belakangan ini.
Man of Medan masih menyajikan banyak aksi QTE. Mulai dari hal remeh seperti latihan tarung, sampai hal serius seperti melawan balik seorang penyerang.
Uniknya, Man of Medan punya sesuatu yang tidak dimiliki gim model sejenis ini: multiplayer.
Lagi banyak temen ngumpul di rumah kamu? Coba mainkan Movie Night mode.
Kamu bisa memasukkan nama kamu dan teman-teman kamu, lalu memilih siapa yang main siapa.
Tidak perlu joystick banyak. Gim akan menyampaikan begitu tiba giliran seorang pemain untuk mengendalikan tokohnya, dan kamu bisa memberi joystick ke temanmu.
Kalau cuma satu orang yang membuat keputusan, mewujudkan situasi ideal mungkin mudah. Tapi gimana kalau lima orang, dengan lima motivasi beda, memilih keputusan mereka sendiri-sendiri?
Hasilnya bisa fun.
Lalu ada juga Shared Story.
Yang ini adalah multiplayer online. Kamu akan mengendalikan karakter yang berbeda dengan teman online kamu.
Uniknya, ini akan memperlihatkan konten yang tidak ditunjukkan di mode single-player. Kalau kamu merasa ada momen-momen di single-player yang terasa terjadi tiba-tiba, atau terpotong, mungkin kamu harus cek Shared Story.
Yah, ini sejenis dengan Until Dawn sih.
Mungkin kamu tahu jenis film horor di mana sekumpulan remaja Amerika bertemu dengan masalah supernatural, lalu keselamatan mereka terancam oleh entitas berbahaya.
Man of Medan menyajikan persoalan seperti itu. Termasuk kebodohan-kebodohan yang bisa kamu wujudkan sendiri dengan salah pencet waktu QTE, mengambil pilihan yang salah, atau gimnya memang sudah menentukan demikian.
Masalahnya? Kualitas akting suara di gimnya pun membuat tokoh-tokoh ini kadang seperti aktor kelas B juga.
Dari segi plot juga plotnya tidak istimewa amat, dan twist-nya seharusnya bisa kamu tebak dengan mudah.
Setidaknya, Man of Medan masih menyajikan visual yang sebenarnya oke banget. Saya hanya bermasalah dengan ekspresi karakternya yang kadang terasa kaku.
Horor yang ditawarkan Man of Medan kebanyakan terdiri dari jump scare.
Kualitas jump scare dan pembangunan atmosfernya sih... bagi saya biasa saja. Ada beberapa momen menegangkan, tapi saya tidak memiliki reaksi ngeri gimana.
Tapi saya takjub juga butuh waktu lama untuk masuk ke horor utama ini.
Di prolog sih kamu sudah berhadapan dengan gambaran horor tersebut.
Tapi setelah itu kamu akan merasa seperti mengikuti film drama remaja, yang berkembang jadi thriller kriminal, sebelum akhirnya ceritanya mulai beneran.
Man of Medan bisa dimainkan sendirian.
Tapi saya rasa, kamu harus mencoba Movie Night.
Film horor kelas B terasa enak dinikmati kalau kamu nonton bareng teman-teman kamu.
Gim yang bergaya ala film horor kelas B ini juga sejenis itu.
Selain itu, meski memiliki masalah seperti plot hole dan cerita yang mudah ketebak, saya rasa Man of Medan bisa tetap kamu nikmati untuk minimal sekali main sampai tamat.
Demikianlah penilaian saya soal Man of Medan.
Gimana menurut kamu?
Sampaikan di kolom komentar!