Dark Souls Vs Nioh Vs Bloodborne, Mana yang Terbaik?
Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne. Mana di antara tiga game action RPG dengan tingkat kesulitan sadis ini yang paling bagus? Inilah pembahasannya!
Image credit: DualShockers[/caption]
Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne. Mana di antara tiga game action RPG dengan tingkat kesulitan sadis ini yang paling bagus? Inilah pembahasannya!
Komparasi Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne ini menggunakan game PS4-nya sebagai perbandingan. Tak mengherankan rasanya, mengingat hanya Dark Souls saja dari tiga judul itu yang multiplatform. Dua lainnya ekslusif untuk Sony.
Jadi, mana di antara ketiganya yang terbaik? Mari kita bedah dengan seksama!
[page_break no="1" title="Pertempuran"]
[read_more id="296365"]
Mekanik dan inti pertempuran Nioh, Bloodborne, serta Dark Souls pada intinya sama. Kamu adalah satu karakter apes yang akan menghadapi sekumpulan musuh tangguh. Kalau kamu tidak hati-hati, karaktermu akan dilibas oleh musuh paling lemah sekalipun. Dikeroyok biasanya berujung fatal, tak peduli kamu sudah level berapa.
Di antara ketiga judul, Dark Souls (dan juga Demon Souls) adalah yang gaya bertarungnya paling lamban. Di sini gaya tangkis lalu serang balik terasa diutamakan. Untung di Dark Souls 3 terbuka juga kesempatan untuk bertarung lebih brutal dan agresif seperti Bloodborne.
Bloodborne menyajikan mekanik pertempuran yang lebih ganas. Di sini, kamu diwajibkan untuk agresif. Bahkan kamu bisa menyembuhkan luka dengan menyerang balik musuhmu untuk mengisi lagi HP yang baru saja tergerus. Tanpa tameng yang bagus, karaktermu dipaksa untuk mempelajari sistem parry atau menghindar.
Nioh? Begini, kalau kamu punya Bloodborne, coba mainkan Bloodborne lalu Nioh. Game ini bahkan terasa lebih cepat dan mulus dari Bloodborne. Ini terutama terasa kalau kamu memainkannya di Action Mode, di mana Nioh disajikan dengan 60FPS. Versi konsol Dark Souls dan Bloodborne sama-sama terkunci di 30FPS.
Tak hanya cepat dan mulus, gaya bertarung Nioh juga variatif. Bloodborne punya trick weapon yang tiada duanya, sementara Nioh memiliki tiga kuda-kuda dengan efek berbeda. Nioh bahkan memiliki skill tree yang bisa menambah variasi gaya bertarung William.
Pemenang: Nioh
Penulis sebetulnya sangat menyukai gaya bertarung Bloodborne yang menonjolkan keagresifan brutal. Tapi harus diakui, gaya pertempuran Nioh luar biasa asyik. Meski kamu stres menghadapi bos-bos Nioh, dijamin kamu akan tetap enjoy menggunakan teknik samurai, ninja, atau bahkan sihir untuk mengatasi musuh.
[page_break no="2" title="Boss"]
[duniaku_adsense]
Jualan utama game seperti ini adalah pertarungan melawan boss. Itulah puncaknya. Kamu harus melalui level yang brutal, lalu merasakan kegirangan heboh setelah menaklukkan boss yang tangguhnya minta ampun. Jadi, dalam pertarungan tiga arah Dark Souls Vs Nioh Vs Bloodborne, mana yang paling unggul?
Jujur, menurut penulis Nioh paling lemah di sisi ini. Jangan salah, boss game ini sama sekali tidak mudah. Musuh seperti Onryoki, Hino Enma, dan Umibozu bisa mempecundangi pemain berkali-kali kalau kamu tidak paham kelemahan mereka; bahkan meski kamu adalah veteran SoulsBorne sekalipun.
Masalahnya, cara Nioh menyajikan bossnya tidak pernah sekeren SoulsBorne. Desain boss, musik yang mengiringi, serta gaya bertarung mereka tak pernah terasa terlalu istimewa.
Bandingkan itu dengan Dark Souls dan Bloodborne. Begitu kamu masuk arena, kamu akan langsung disambut oleh musik yang mengancam. Desain boss yang disajikan sering kali luar biasa horor hingga membuat pemain gentar duluan. (Padahal sering kali si boss juga tak sesulit itu).
Sebagai judul tertua, Dark Souls jelas memiliki lebih banyak variasi boss dari para pesaingnya. Tapi Bloodborne juga tak bisa diremehkan. Makhluk seperti Orphan of Kos, Ludwig, dan lain sebagainya dari The Old Hunter menambah variasi dari boss yang tangguh dan mengerikan.
Pemenang: Dark Souls
Kalau soal cara penyajian boss, cara membuat setiap kemenangan melawan boss begitu bermakna, dan variasi gaya pertempuran, Dark Souls yang senior melampaui yang lain. Tapi Bloodborne juga tak bisa diremehkan. Mulai dari Cleric Beast dan Father Gascoigne hingga boss-boss The Old Hunters, setiap pertempuran Bloodborne terasa sangat intens.
[page_break no="3" title="Grafis"]
Kategori pertarungan berikutnya antara Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne adalah grafis.
Kalau murni dilihat dari performa visual, antara ketiganya, Nioh terasa sangat unggul. Pilihan untuk main dengan Action Mode (60FPS) atau Movie Mode (30FPS dengan kualitas grafis lebih tinggi) merupakan keputusan revolusioner. Harusnya lebih banyak game konsol yang menyajikan pilihan ini.
Action Mode seharusnya mengorbankan ketajaman untuk framerate. Tapi bahkan di mode ini pun grafik Nioh masih terlihat bagus, apalagi bila dibandingkan dengan pesaingnya.
Pemenang: Nioh
Bahkan dengan keterbatasan mayoritas misi berlangsung di malam hari, grafik Nioh mampu melampaui dua pesaingnya. Bahkan Dark Souls III yang baru rilis tahun lalu. Sudah begitu pilihan Action Mode dan Movie Mode semakin memastikan game ini superior dari sisi ini.
Sejauh ini, Nioh unggul dalam dua kategori. Apakah game ini pada akhirnya bisa dianggap lebih bagus dari Dark Souls maupun Bloodborne? Baca pembahasan lanjutannya di halaman kedua!
[page_break no="4" title="Musik"]
[read_more id="294466"]
Untuk kategori ini, yang bersaing hanya Bloodborne dan Dark Souls. Grafis Nioh mungkin superior, tapi musiknya terasa... hambar dan repetitif. Bahkan sepertinya masalah inilah yang membuat setiap pertarungan boss terasa biasa saja dan tidak menonjol.
Sebaliknya, SoulsBorne selalu membuat takut pemainnya dengan musik-musik bosnya yang memukau. Dark Souls III bahkan memiliki lagu layar start yang bisa dijadikan lagu tema boss saking epiknya.
Jadi, mana dari kedua game From Software ini yang unggul dari segi musik?
Pemenang: Bloodborne
Penulis sudah memainkan Demon Souls, trilogi Dark Souls, lalu lanjut ke Bloodborne. Sejarah Dark Souls memang lebih panjang, namun penulis pribadi merasa Bloodborne - secara ajaib - bahkan lebih superior dari Dark Souls dalam kategori ini.
Game aslinya memiliki beberapa judul heboh. Di antaranya adalah The First Hunter, Cleric Beast, Hail the Nightmare, dan Queen of the Vilebloods. Lalu datang The Old Hunters. Mulai dari Ludwig the Accursed dan Ludwig the Holy Sword, Living Failures, Lady Maria of the Astral Clock Tower, hingga Orphan of Kos... semua tema ini begitu bombastis.
[page_break no="5" title="Lore"]
[duniaku_adsense]
Ini pertarungan yang seimbang. Nioh menyajikan lore yang sangat berbasis sejarah Jepang asli. Dark Souls menyajikan lore dark fantasy model-model manga Berserk. Sementara itu, Bloodborne menyajikan gothic horror dengan bumbu kisah-kisah H.P Lovecraft.
Semua game sukses menyajikan lore masing-masing dengan kuat. Tapi siapa yang terbaik dalam kategori pertarungan Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne ini?
Pemenang: Bloodborne
Bloodborne sukses menyajikan dunia yang lebih kelam, lebih kaya, dan lebih menarik dari saudaranya sendiri - Dark Souls. Memang kisah-kisah ini hanya bisa kamu dalami dengan membaca keterangan item, tapi semesta Bloodborne sangat menarik. Terutama kalau kamu fan H.P. Lovecraft.
[page_break no="6" title="Karakter"]
Kali ini, giliran Nioh yang mengungguli pesaingnya. Bloodborne maupun Dark Souls menyajikan karakter menarik. Sebut saja Solaire dari Dark Souls atau The Doll dari Bloodborne. Namun karakterisasi mereka tidak terbangun dengan baik karena metode penyajian SoulsBorne yang begitu sederhana.
Nioh memiliki penyajian cerita yang konvensional. Karakter-karakter di dalamnya pun memperoleh karakterisasi yang menarik. (Minus William yang walau bisa bicara dan memiliki karakterisasi terasa sama tidak menonjolnya dengan para pahlawan SoulsBorne).
Nioh mendapat nilai plus karena satu hal: upaya untuk menyajikan para karakternya sesuai sejarah. Ya, hampir semua tokoh di Nioh berdasar tokoh asli. Tokugawa Ieyasu, Hanzo Hattori, hingga William si samurai bule semuanya pernah hidup di dunia nyata. Semuanya disajikan dengan realistis.
Pemenang: Nioh
[page_break no="7" title="Inventory dan Persenjataan"]
Dari tiga judul ini, Dark Souls menyajikan inventory yang sederhana dan mudah diakses serta dipahami. Dari persenjataan pun game ini menyajikan pilihan yang luar biasa. Hampir semua senjata dari abad pertengahan bisa kamu temukan di Dark Souls.
Variasi senjata Bloodborne lebih ringkas dari Dark Souls, bahkan setelah ditambah dengan DLC The Old Hunters. Namun jumlah yang minim ini membuat pemain bisa lebih mendalami setiap senjata. Daya tarik lainnya? Senjata-senjata ini semuanya memiliki wujud alternatif, sehingga bisa terasa kamu menggunakan dua senjata berbeda.
Nioh... jujur, penulis tidak menyukai sistem rarity dan level senjata di game ini. Kamu jadi harus memungut banyak sekali barang yang pada akhirnya tidak digunakan. Padahal dari variasi senjata juga Nioh sebenarnya tidak sebanyak Dark Souls. Hanya saja tambahan variasi senjata dan level membuat mengumpulkan barang-barang ini terasa repot. Untung sistem inventory-nya tidak memusingkan.
Pemenang: Bloodborne
Bloodborne bisa menyajikan inventory yang lebih ringkas. Senjata yang dimilikinya mungkin hanya sedikit, tapi memperhitungkan faktor seperti trick weapon, jumlah senjata ini bahkan terasa melampaui Nioh.
Jadi, dari tiga kategori di atas, mari kita lihat skor akhir pertempuran Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne.
Dark Souls: 1
Bloodborne: 3
Nioh: 3
Kalau dipandang dari 6 kategori di atas, Nioh imbang dengan Bloodborne, meninggalkan Dark Souls!
Sebagai pendahulu, Dark Souls tak bisa dilupakan. Namun harus diakui kalau Nioh dan Bloodborne berhasil menyajikan game yang tak kalah menarik.
Bloodborne menyajikan lore yang lebih segar dan musik yang secara menakjubkan bahkan lebih kuat dari trilogi Dark Souls. Belum lagi persenjataan yang unik, hingga meski jumlahnya sedikit kamu bisa tetap memperoleh variasi banyak mengingat sifat trick weapon.
Sementara itu, walau penyajian bossnya lebih lemah dan musiknya hambar, Nioh menyajikan grafis yang lebih baik, mekanik pertempuran yang cepat, mulus, dan fun, serta karakterisasi berbasis sejarah yang memikat.
Itulah perbandingan antara Dark Souls vs Nioh vs Bloodborne. Bagaimana tanggapanmu? Siapa seharusnya yang menang dari ketiga judul ini? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!
[duniaku_baca_juga]