Jadi Kontroversi, Dimanakah Praktik Microtransaction Seharusnya Berada?
Dimana sih seharusnya praktik microtransaction ini berada?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kontroversi microtransaction di Star Wars Battlefront 2 memang telah menggegerkan komunitas game. Di manakah praktik ini seharusnya berada?
Sejak diperkenalkan, microtransaction telah menjadi topik panas yang berkembang di kalangan pengembang dan komunitas game. Puncaknya adalah kontroversi Star Wars Battlefront 2.
Ada yang mengira itu hanya langkah alami sebagai proses developer game untuk menghasilkan uang. Sementara, yang lain melihatnya sebagai "pengganggu" pertumbuhan industri game itu sendiri.
[duniaku_baca_juga]
Seperti yang kita ketahui beberapa developer game masih tetap gigih mempertahankan praktik microtransaction tersebut. Sementara ada juga developer game yang "tidak serakah" seperti CD Projekt Red yang dikenal dengan franchise The Witcher.
Saya pikir memang penting untuk mengetahui tempat microtranscation mengingat ini adalah sebuah praktik yang umum. Dan jika kita tidak mendefinisikan peran mereka dengan tepat dalam industri, maka kemungkinan besar praktik ini akan menyebar ke tempat yang bukan seharusnya.
[read_more id="350403"]
Jadi, dimana sih seharusnya praktik microtransaction ini berada?
Well, mungkin pertanyaan yang tepat adalah, apakah microtransaction adalah sebuah sistem sampah? Dengan lantang kami akan menjawab "Ya!". Tapi kenyataanya adalah kita sudah terlanjur terjebak dalam sistem ini.
Jadi ini bukan sebuah praktik yang akan benar-benar hilang atau bisa dihapuskan begitu saja. Dan tidak sedikit juga pemain yang memang mendukung praktik microtransaction ini dan tak segan untuk menghambur-hamburkan uang mereka untuk memuaskan hobi mereka.
Memboikot setiap game dengan konten berbayar di dalamnya juga bukan sebuah tindakan yang mudah dilakukan, karena saat ini yang bisa melakukan hal tersebut hanya pemerintah negara dan itu merupakan kedaulatan penuh mereka.
Beberapa orang juga memiliki argumen bahwa developer game membutuhkan sistem microtransaction sebagai cara untuk benar-benar mendapatkan keuntungan dari game mereka. Tapi masalahnya tidak ada cukup bukti bahwa memang seperti itu.
Ada banyak game yang bisa bisa dimainkan dengan baik-baik saja tanpa campur tangan microtranscation. Mungkin yang terlintas dipikiran kamu sama seperti saya, yaitu The Witcher 3 bersama dengan banyak judul game lain yang lebih kecil seperti inFamous, Cuphead, Horizon Zero Dawn, dan masih banyak lagi.
Jadi, jika kita memang sudah terlanjur terjebak dengan praktik microtransaction ini, apa yang bisa diterima dan apa yang tidak?
Pendapat saya adalah, sebuah game tidak boleh dimodifikasi untuk mendorong pemainnya melakukan pembelian konten berbayar.
Sumber: PCMag[/caption]
Pay to Win adalah konsep sampah yang harus dibuang jauh-jauh. Loot Box juga merupakan sesuatu yang seharusnya juga tidak ada demi menjaga konsep game grinding yang baik.
Game diciptakan untuk tujuan menghibur pemainnya dan progres adalah salah satu elemen yang bisa menciptakan hal tersebut. Jika progres tersebut pada akhirnya bisa dicapai dengan instan lewat uang, maka tantangan dan kesenangan tersebut juga akan cepat hilang.
[read_more id="350333"]
Lalu jenis microtransaction apa yang bisa diterima? Kami merasa rata-rata gamer tidak akan menyukai konten berbayar yang akhirnya merusak balance dari game itu sendiri.
Hal-hal estetika seperti skin, patch, kostum adalah konten yang masih bisa ditawarkan oleh pengembang agar pemain rela mengeluarkan uang mereka tanpa merusak balance game itu sendiri.
Bagaimana menurut pendapatmu?
Diedit oleh Snow