Apes! Ini 5 Kegagalan yang Bikin Gamer Kecewa dengan EA Tahun di 2017!

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sumber: YouTube[/caption]

Tahun 2017 mungkin bisa dikatakan sebagai tahun yang apes untuk publisher game Electronic Arts. Apa saja kegagalan EA yang membuat gamer kecewa?

[duniaku_baca_juga]

Sepanjang tahun, reputasi Electronic Arts di mata komunitas game telah mengalami penurunan yang cukup besar. Dengan skema monetisasi yang membuat game terbaru mereka di cap sebagai game pay to win, masalah saat peluncuran game, dan masih banyak masalah lainnya.

[read_more id="347454"]

Tahun 2017 hampir usai, mari kita lihat apa saja kegagalan EA yang telah membuat gamer kecewa di tahun ini.

[page_break no="5" title=" Mass Effect: Andromeda"]

Sumber: pcauthority[/caption]

Peluncuran Mass Effect: Andromeda bisa dibilang cukup "mengerikan". Game ini diluncurkan dengan segudang masalah seperti facial animation yang buruk. Selain itu banyak gamer juga merasa cerita di Mass Effect: Andromeda ini terlalu hambar, mudah diprediksi, dan memiliki karakter antagonis utama yang lemah.

Banyak yang bertanya-tanya kenapa hal ini bisa terjadi di sebuah game sekelas Mass Effect: Andromeda? Menurut sebuah rumor yang beredar, game ini memang menghadapi masa sulit saat pengembangan (memiliki tujuan yang ambisius namun sumber daya terbatas).

[page_break no="4" title="Penutupan Developer Game Visceral Games"]

Sumber: Press Start Australia[/caption]

Salah satu berita paling mengejutkan tahun ini adalah penutupan studio Visceral Games, sebuah studio game yang mengembangkan seri Dead Space. Terungkap bahwa penjualan game ini sejak Dead Space 2 telah menurun.

Namun, banyak pengamat game melihat ini adalah salah satu langkah EA untuk mulai meninggalkan game single-player adventure.

[read_more id="345697"]

Dan akhirnya rumor ini dikonfirmasi oleh pihak pengembang Andromeda dan mantan karyawan Visceral Games. Mereka menyampaikan bahwa EA sedang mengambil langkah untuk fokus pada game open-world agar investasi mereka bisa bertahan lebih lama.

Fokusnya adalah microtransaction, mirip dengan skema monetisasi yang diterapkan oleh game seperti Middle-earth: Shadow of War.

[page_break no="3" title="Akhir dari mode Single-Player Campaign"]

Sumber: Game Rant[/caption]

Setelah beberapa laporan dan penutupan studio Visceral Games, nampak jelas bahwa EA sudah tidak tertarik lagi dengan game bergenre single-player adventure. Sebagai gantinya, perusahaan mencari cara alternatif untuk menghadirkan game adventure yang bisa di update seperti layaknya game Final Fantasy XV besutan Square Enix.

Tidak seperti FFXV, langkah EA dalam menghadirkan "update" di game adventure mereka malah melibatkan konten yang mempengaruhi game secara signifikan.

[page_break no="2" title="Microtransaction"]

Sumber: YouTube[/caption]

Salah satu momen yang paling membuat gamer kecewa saat memainkan game EA tahun ini adalah obsesi perusahaan yang tidak sehat dengan hadirnya microtransaction.

Sementara, masih banyak publisher game lain seperti Bethesda, Nintendo, dan Sony yang telah menghadirkan game fantastis yang bebas dari "penambahan" yang menjengkelkan ini.

[page_break no="1" title="Star Wars Battlefront 2"]

Sumber: The Verge[/caption]

Dan inilah puncak dari kegagalan EA di tahun 2017 yang tidak hanya membuat gamer kecewa, tapi juga menggegerkan komunitas game di seluruh dunia, sampai-sampai pemerintah Belgia melakukan investigasi terhadap Loot Box di game ini karena dianggap mengandung unsur perjudian.

[read_more id="346640"]

Apakah kamu salah satu gamer yang juga dikecewakan oleh EA tahun ini? Beritahu kami lewat komentar ya.

_{Diedit oleh Fachrul Razi}