Ultralist: Potensi Setting yang Tepat untuk Assassin's Creed Selanjutnya
Dalam artikel Ultralist kali ini, kami memberikan beberapa uraian mengenai setting sejarah apa yang cocok digunakan dalam Assassin's Creed (AC) Selanjutnya. Beberapa diantaranya sudah menjadi teaser dalam game AC IV: Black Flag yang baru saja dirilis akhir Oktober lalu.
Potongan email yang ditemukan dalam AC IV: Black Flag, yang mengindikasikan setting AC selanjutnya[/caption]
Assassin's Creed (AC) IV: Black Flag sudah dirilis pada tanggal 29 Oktober 2013 yang lalu. Dalam setiap serinya, alur utama game AC selalu maju, mulai dari masa Perang Salib ketiga tahun 1191 di AC pertama, dilanjutkan dengan trilogi Ezio (AC II, Brotherhood dan Revelations) yang mengambil masa Renaissance di Italia, dan masa perang Revolusi Amerika dalam AC III. Namun, Ubisoft mengambil langkah lain dalam AC IV: Black Flag ini, dimana waktu justru mundur beberapa tahun sebelum event dalam AC III untuk sejarahnya, namun menjadi sekuel dari AC III untuk kisah di dunia modern-nya.
AC IV: Black Flag ini juga membuktikan, bahwa mengambil setting waktu mundur dalam serial AC bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan, terutama dengan bantuan Animus. Hal tersebut mungkin juga akan kembali dilakukan oleh Ubisoft dalam serial AC selanjutnya mengingat masih banyak sejarah menarik yang belum sempat tereksplorasi kisah assassin ini. Yang menarik, Ubisoft sudah memberikan beberapa teaser mengenai kemungkinan setting AC V nantinya lewat sebuah email yang bisa kamu akses dalam kantor Abstergo di AC IV: Black Flag, mulai dari Mesir, Revolusi Prancis, hingga perang Napoleon.
Pertanyaannya sekarang, setting apa yang akan dipilih Ubisoft untuk Assassin's Creed selanjutnya nanti? Dalam artikel Ultralist kali ini kami akan menjabarkan beberapa alternatif setting yang mungkin diambil oleh Ubisoft sebagai referensi, plus apa sisi menarik dari setting tersebut. Beberapa diantara daftar ini didapatkan dari email yang bisa kamu temukan di AC IV: Black Flag, dan beberapa lainnya adalah kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa diambil oleh Ubisoft tanpa harus berpatokan kepada email tersebut. Yuk kita simak bersama!
Tahun 1250 - Baghdad, Irak
Kita mulai dengan setting yang pernah muncul sebagai salah satu setting dalam Prince of Persia. Jauh sebelum kota ini menjadi kota berbahaya di dunia (karena perang), Baghdad adalah sebuah kota yang indah di Timur Tengah. Baghdad adalah pusat dari kebudayaan, dan menjadi setting banyak kisah Seribu Satu Malam. Lantas, mengapa mengambil setting di tahun 1250? Karena bisa dibilang inilah titik balik kehancuran Baghdad. Kita bisa melihat bagaimana awal mula Baghdad sebelum dan sesudah dihancurkan oleh tentara Mongol pada tahun 1258. Selain itu, setting waktu tahun ini juga beberapa tahun setelah event dalam AC pertama berakhir, yang memberikan kemungkinan munculnya Assassin baru di tengah perang tersebut berkecamuk. Adanya konflik selalu memunculkan seorang pahlawan bukan?
Lanjut ke halaman selanjutnya...
Abad ke 13 - Mesir dan Afrika Utara
Mungkin kamu masih ingat, beberapa hari sebelum AC IV: Black Flag dirilis, sutradara dari game tersebut Ashraf Ismail mengungkapkan bahwa jika ada kesempatan, dia ingin mengeksplorasi Mesir dalam seri-seri AC selanjutnya. Mesir di sini bukan berarti kamu akan berpetualang pada masa peradaban Mesir kuno dan melawan Fir'aun. Namun masih banyak sejarah lain yang ber-setting di Mesir dan sebagian Afrika Utara ini, yang sangat berkaitan dengan sejarah yang terjadi di Timur Tengah pada abad ke 13.
Ada banyak kejadian menarik yang terjadi pada abad ke 13 di Mesir ini. Pertama, Perang Salib keenam berakhir pada tahun 1229, dimana para Crusader berhasil mendapatkan kembali Jerusalem sebagai bagian dari ikrar damai. Namun sayangnya mereka harus melepaskanya lagi pada tahun 1244. Kedua, terdapat Perang Salib ketujuh yang secara langsung menyerang Mesir dan berakhir pada tahun 1254 saat King Louis IX dari Prancis ditangkap. Pasukan Ayyubiyah saat itu tengah berjaya, namun kejayaan tersebut dihentikan oleh tentara Mongolia yang ganas. Namun akhirnya ada sekelompok pasukan dari Ayyubiyah yang disebut engan Mamluk berhasil mengalahkan Mongol dan berhasil mendirikan kesultanan sendiri. Setting Perang Salib yang kental ini mungkin bisa menjadi hal menarik dalam serial AC selanjutnya, mengingat tentara Mongolia banyak membunuh Assassin di dunia nyata.
Dan setting di halaman selanjutnya mungkin yang paling diinginkan oleh fans...
Abad ke 14 - Ashikaga Shogunate di Jepang
Jika menanyakan setting yang pas bagi AC selanjutnya kepada para penggemar, mungkin setting Jepang menjadi salah satu jawaban yang paling banyak. Ya, sampai saat ini sudah jutaan game yang dibuat berdasarkan sejarah Feodal di Jepang, dan bisa jadi AC akan mengikuti jejak tersebut. Salah satunya adalah dalam masa Muromachi, dimana pada saat itu banyak terjadi konflik saat seorang Shogun atau diktator berkuasa. Tentara pemberontak yang dipimpin oleh Go Daigo pada tahun 1333 berhasil menjatuhkan salah satu Shogunate pada saat itu, Kamakura. Hal ini menjadi titik balik perseteruan yang terjadi selama bertahun-tahun antara tentara pemberontak dengan para Shogun, antara para keturunan Go Daigo dengan para Shogun yang berkuasa di masanya. Di tengah konflik selalu muncul seorang assassin, apalagi konflik yang berjalan selama bertahun-tahun seperti perseteruan antara Templar dengan para Assassin. Setuju?
Lanjut ke halaman selanjutnya...
Tahun 1618 - Praha, Republik Ceko
Praha tidak bisa dipungkiri adalah salah satu kota yang indah di dunia, sama seperti Roma di Italia atau Vatikan. Tentu Praha bisa menjadi salah satu kota yang menarik untuk dijelajahi, dan bisa membuat kita sedikit "bernostalgia" dengan suasana dalam trilogi Ezio. Praha juga memiliki banyak sejarah, konflik dan legenda yang menarik. Salah satunya adalah perang tiga puluh tahun yang melibatkan para bangsawan Katolik dengan para penganut Protestan. Selain itu, di Praha jugalah muncul legenda mengenai Golem, yang selalu menjaga rakyat Praha selama bertahun-tahun lamanya.
Golem (dan Praha) sendiri pernah muncul dalam game Facebook AC: Project Legacy, yang dikisahkan mendapatkan kekuatan dari para First Civilization. Ikatan yang kuat ini seharusnya bisa menjadi modal yang menarik bagi Ubisoft jika ingin memperkenalkan seorang assassin yang berasal dari Ceko, entah itu mempelajari asal usul Golem, atau untuk menemukan artefak lain yang ditinggalkan oleh First Civilization di Praha.
Setting negara Eropa lainnya? Lanjut di halaman kelima..
Abad ke 18 - Revolusi di Prancis
Mungkin sebagian besar dari kamu mengetahui peristiwa yang satu ini. Revolusi Prancis ditandai oleh rakyat jelata di Prancis yang sudah gerah dengan pemerintahan Aristokrasi. Di masa inilah banyak rakyat yang menjadi korban kediktatoran penguasa, dan harus mengakhiri hidup di mesin Guillotine. Sejauh ini, kita sudah mengeksplorasi beberapa revolusi yang terjadi di dunia dalam AC, seperti Renaissance dalam trilogi Ezio dan Revolusi Amerika saat memerankan Connor dalam AC III. Dan, jika Ubisoft ingin menjadikan revolusi sebagai tema utama, tentu latar belakang sejarah Revolusi Prancis ini layak menjadi pilihan utama. Toh Ubisoft sudah menyebutkan sejarah ini dalam email yang muncul di AC IV: Black Flag.
Yang membuat sejarah ini menarik adalah banyaknya aksi pembunuhan yang dilakukan selama periode tersebut, yang berarti banyak "kesempatan" bagi assassin yang diperkenalkan nantinya untuk mengambil peran tersebut. Salah satunya adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Charlotte Corday terhadap Marat yang dilakukan di kamar mandinya. Bukan hanya yang sukses, banyak juga aksi pembunuhan yang gagal dalam masa tersebut, seperti pemimpin revolusi Robespierre yang berhasil menghindari serangan seorang wanita muda, Cecile Renault yang akan membunuhnya dengan menggunakan sepasang pisau.
Menyeberang ke benua Amerika di halaman selanjutnya...
Tahun 1813 - Caracas, Venezuela
Sebelum Che Guevara, ada Simon Bolivar, seorang pemimpin gerakan revolusioner yang membebaskan sejumlah negara Amerika Pusat dan Amerika Selatan dari pimpinan kolonial Spanyol. Di tahun 1813, dia mulai meluncurkan sejumlah serangan militer di sepanjang teritori Spanyol, mengukuhkan demokrasi dan membebaskan para budak. Bolivia adalah nama yang diberikan untuk menghormati dirinya, begitu pula mata uang Venezuela. Karena itu dia dianggap sebagai George Washington bagi Ekuador, Kolombia, Panama, dan Peru.
Setting ini bisa jadi cocok karena seperti yang kita lihat pada Havana seperti di setting AC IV, koloni Spanyol di Amerika Latin memiliki kesan kuno, lengkap dengan kastel, katedral, dan beragam bangunan menarik lain yang dibangun dari batu. Menjelajahi bangunan-bangunan tersebut mungkin akan menarik, di mana pemain bisa melakukan Leap of Faith dari Angel Falls.
Masih di Amerika, buka halaman selanjutnya...
Tahun 1895 - Havana, Kuba
Havana adalah salah satu setting di AC IV, terlepas dari Monteriggioni dan benteng Assassin fortress di Masyaf. Tapi tetap saja Havana hanyalah secuil dari negara pulau yang bisa menawarkan pengalaman baru setelah beberapa abad kejadian yang dialami Edward Kenway. Masih di bawah pimpinan Kerajaan Spanyol, Kuba masih tetap bertarung demi kebebasannya selama berabad-abad, dengan pertempuran gerilya yang panjang dan berdarah-darah.
Kemudian selama beberapa saat konflik pun reda dengan adanya negosiasi perdamaian. Tapi semua berubah ketiga USS Maine secara misterius meledakkan Havana Harbor, memicu perang Spanyol-Amerika selama dua bulan. Menjelajahi Kuba sebagai Assassin revolusioner atau rakyat sipil yang berubah menjadi Assassin pasti menarik, terutama jika game selanjutnya tetap menghadirkan Teddy Roosevelt tidak terbunuh di awal-awal.
Kembali ke Asia, buka halaman berikutnya...
Abad ke 19 - Taiwan
Memang tidak terkenal luas di barat, tapi sejarah Taiwan di abad ke-19 ternyata menyimpan kisah menarik. Dimulai di tahun 1862, di mana terjadi perang pemberontakan selama tiga tahun melawan Dinasti Qing China. Kemudian di tahun 1867, mereka yang berhasil selamat dari kapal Amerika, Rover, dibunuh oleh penduduk asli Taiwan, memicu invasi Amerika yang tidak sukses. Di tahun 1874, kejadian yang sama terjadi yang berujung pada invasi Jepang. Dan 10 tahun kemudian, Taiwan berhasil ditaklukkan dalam perang Sino-Perancis. Dan kemudian invasi Jepang kedua di tahun 1895, berhasil menaklukkan Taiwan di bawah kekuasaan Jepang.
Fokus sejarah ini adalah penduduk asli Taiwan, yang dikenal sebagai pemburu dan melakukan tindakan kejam kepada ras Han China di negara mereka. Tidak sulit untuk membayangkan kalau nantinya mungkin ada seorang pahlawan Assassin dari mereka. Meski tidak mempedulikan asalnya, namun berada di tengah-tengah konflik yang begitu dalam diperkirakan akan melahirkan cerita yang menarik.
Berikutnya, kita akan bertemu salah satu tokoh besar di Eropa...
Abad ke 19 - Perang Napoleon
Durasi antara Revolusi Perancis dan Perang Napoleon sangat kecil, di mana Ubisoft jika ingin mengeksplorasi kisah ini mungkin akan dibuat sebagai sekuel langsung (seperti Brotherhood atau Revelations). Di kisah itu, Napoleon menjadi pemimpin Perancis setelah masa revolusioner dan bahkan menganugerahi gelar Emperor ke dirinya sendiri, serta kemudian melancarkan serangkaian serangan yang membuat Eropa berada di bawah kendalinya.
Menelusuri kisah perang 12 tahun di Perang Napoleon dari sudut pandang Assassin pastinya akan menarik. Mulai dari kemenangan Napoleon di Austerlitz, hingga melihat kematian dirinya di Waterloo. Akan jadi kesempatan emas bagi pemain untuk menjelajah gemilangnya kemenangan perang di sekitar beragam bangunan berarsitektur klasik. Dan juga Napoleon sendiri bisa dijadikan sosok sempurna seorang Templar, dengan ambisi, kemenangan, dan tujuan untuk mendamaikan dan menyatukan Eropa di bawah tangannya.
Lanjut ke halaman terakhir, Revolusi Industri...
Abad ke 19 - New England dan American Midwest
Assassin’s Creed mengambil setting abad ke-19 di American Midwest sepertinya menarik, dengan setting waktu selama atau sekitar 10 tahun menjelang Civil War, di mana penghapusan perbudakan menjadi motivasi kuat untuk pergerakan nasional dan Revolusi Industri pun terjadi.
Tidak terlalu sulit untuk menggambarkan para Assassin bekerja sama dengan Harriet Tubman untuk mengoperasikan Underground Railroad, melakukan tindak pembunuhan diam-diam kepada para pendukung perbudakan bersama John Brown, atau meredakan ketegangan antara imigran Irish dengan penduduk asli di Boston, atau bahkan bertarung dengan Thomas Edison muda yang ternyata seorang Templar. Juga setting Midwest menjadi batu loncatan Abraham Lincoln di masa mudanya. Melihat dirinya sebelum berubah menjadi seorang presiden rasanya akan memberikan pengalaman bermain baru yang menarik.
Itu adalah sepuluh setting sejarah yang mungkin bisa dijadikan Ubisoft referensi untuk game AC selanjutnya. Kamu memiliki ide lain? Silahkan share di kolom komentar ya!
[Sumber: Forbes/Kotaku/GamesRadar]