PES Masuk Sebagai Cabang Olahraga Asian Games 2018. Dapatkah Indonesia Berjaya?
Kalau kalah di sepak bola beneran, kita balas lewat sepak bola virtual!
Pesta olahraga se-Asia, Asian Games 2018 akan segera digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Jakarta dan Palembang dipercaya untuk jadi tuan rumah dari perhelatan akbar olahraga se-Asia tersebut.
Selain berbagai cabang olahraga tradisonal yang kerap dipertandingan, Asian Games 2018 juga menghadirkan terobosan baru di mana terdapat cabang olahraga elektronik, alias esport.
Minggu lalu, lewat Asosiasi Esport Indonesia (IESPA), Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengumumkan game MOBA Arena of Valor masuk sebagai salah satu cabang esports ekshibisi yang akan dipertandingkan.
Tak berselang lama setelah mengumumkan AOV masuk Asian Games 2018, IESPA lewat akun Facebook-nya kembali mengumumkan lima game lain yang akan turut dipertandingkan di Asian Games 2018. Salah satunya adalah game Pro Evloution Soccer.
Bagi gamer yang hobi bermain game sepakbola, adanya PES masuk Asian Games 2018 menjadi salah satu daya tarik. Apalagi animo gamer PES di Indonesia begitu tinggi dibandingkan dengan game-game olahraga sejenis seperti FIFA atau NBA.
Meski belakangan game garapan Konami ini sempat dirundung berita negatif terkait kabar hilangnya lisensi Liga Champions Eropa yang jatuh ke tangan pesaing, namun itu tak membuat PES terpuruk. Pasalnya, beberapa waktu lalu PES baru aja merilis trailer perdana yang diunggah di YouTube.
Dalam video berdurasi 1 menit 23 detik itu, ditampikan grafis yang semakin memanjakan gamer. Hadirnya David Beckham di video itu juga menunjukkan jika PES masih punya nilai jual di mata para pesepak bola profesional terutama para legenda sepak bola yang sudah pensiun.
Jika diperhatikan, bukan hal kejutan jika PES masuk Asian Games 2018. Meski tertinggal dari segi lisensi dari FIFA, namun PES merupakan game sepak bola kebanggan masyarakat Asia, mengingat game ini dibuat oleh Konami yang bermarkas di Jepang.
Selain itu, PES juga memenuhi syarat game esport yang dapat dipertandingkan dalam ajang Asian Games, yaitu tidak ada unsur kekerasan seperti pukul-pukulan fisik, adu tembak yang menjurus ke arah terorisme, hingga ada efek darah.
Untuk menentukan wakil dari Indonesia, IESPA sebagai induk organisasi resmi esport di Indonesia rencananya akan menyelenggarakan kualifikasi nasional pada bulan ini.
Sebagai cabang olahraga ekshibisi, artinya tidak ada perebutan medali di sini. Menurut Olimpic Council of Asia (OCA), esport baru benar-benar menjadi cabang resmi pada perhelatan Asian Games 2022 mendatang.
Selain PES dan AOV, cabang esport lainnya yang dipertadingkan di Asian Games 2018 adalah League of Legends, Clash Royale, Heartstone, dan Starcraft.