4 Hal yang Terjadi Setelah PES Kehilangan Lisensi Liga Champions
Setelah kehilangan lisensi Liga Champions, mending Konami membeli lisensi Liga Gojek Traveloka ya.
UEFA sebagai badan tertinggi sepak bola Eropa resmi mengumumkan akhir kerja samanya dengan Konami pada minggu ini. Putusan tersebut seakan menjadi pukulan telak bagi salah satu franchise game sepakbola populer, Pro Evolution Soccer (PES). Pasalnya, sudah dipastikan jika seri PES 2019 tak akan mendapatkan lisensi resmi kompetisi Eropa seperti Liga Champions dan Liga Eropa.
Sejak menjalin kerja sama pada tahun 2008, Liga Champions dan Liga Eropa menjadi dua nama resmi kompetisi yang menjadi fitur andalan PES untuk bisa bersaing dengan musuh bubuyutannya, FIFA. Namun, setelah kehilangan dua kompetisi terbesar Eropa ini, apa yang bisa dilakukan oleh PES? Nah mungkin empat hal ini yang terjadi setelah PES kehilangan lisensi Liga Champions.
Hilangnya lisensi Liga Champions tentunya secara langsung akan menurunkan pamor PES 2019 yang akan dirilis tahun depan. Akibatnya, mungkin saja penjualan PES 2019 nanti akan merosot tajam dibanding seri-seri sebelumnya.
Meski penulis yakin jika para pemain PES sekarang masih tetap setia dan akan memainkan PES 2019 nanti. Apalgi jika Konami berhasil membeli beberapa lisensi dari klub-klub top Eropa seperti apa yang telah mereka lakukan saat bekerja sama dengan Barcelona, Liverpool, dan Dortmund.
Ketika Konami harus menghadapi kenyataan pahit, di sisi lain sang kompetitor, FIFA, sedang berbangga hati karena berhasil kembali membawa kompetisi UEFA Champions League. Dengan begitu, tentu saja FIFA semakin terlihat superior dibanding PES jika melihat dari sisi lisensi klub.
Sebelum mendapatkan lisensi kompetisi Eropa, FIFA sudah lebih dahulu mendapatkan beberapa lisensi kompetisi-kompetisi besar Eropa lainnya, termasuk lisensi dari kompetisi sepak bola wanita.
Meski bisa dibilang PES adalah game sepak bola yang miskin lisensi, tapi itu bukan menjadi masalah bagi para gamer PES. Kemudahan PES untuk diotak-atik, memberi kesempatan untuk penggemar membuat patch tidak resmi.
Dengan patch ini, pemain pun bisa mengubah nama klub seperti London White menjadi Tottenham Hotspurs atau MD White menjadi Real Madrid.
Hal yang terjadi selanjutnya saat PES kehilangan lisensi Liga Champions adalah Konami akan mecari pasar baru. Ya, bukan tak mungkin Konami akan menyasar liga-liga di Asia termasuk Liga Gojek Indonesia.
Terlebih PES merupakan game sepak bola paling populer di Indonesia. Jadi tak ada salahnya kan jika pertandingan El Clasico antara Persija vs Persib terjadi di PES 2019?
Nah kalau menurutmu, apa yang terjadi setelah PES kehilangan lisensi Liga Champions? Utarakan pendapatmu di kolom komentar ya!