Tren Video Game: Dukungan Cloud Streaming, Sarana Perpanjang Usia Game Klasik
Apa saja yang akan menjadi tren di dunia game setelah kehadiran konsol game terbaru setengah tahun belakangan? Berikut yang akan menjadi tren dalam industri game menurut prediksi Duniaku.
Ketika Xbox One (X1) dan PlayStation4 (PS4) diumumkan di awal 2013 lalu, sudah banyak pembicaraan menyusul disebut-sebutkannya layanan cloud untuk mendukung permainan. Kemudian banyak yang berspekulasi, apa yang akan dilakukan cloud tersebut meningkatkan layanan game yang ditawarkan konsol current-gen. Namun seiring waktu berlalu, dan konsol tersebut dirilis, kami bisa melihat seperti apa produsen konsol mengeksploitasi kekuatan streaming video game melalui sebuah server terpusat melalui cloud.
Awal Januari 2014 kemarin, Sony mengkonfirmasikan PlayStation Now (sebelumnya kita kenal sebagai Gaikai), sebuah layanan yang memungkinkan gamer mendapatkan kembali pengalaman memainkan game-game klasik (sementara ini game PS3) melalui PS3, PS4, dan nantinya juga pada PS Vita, beberapa lineup Bravia TV, dan bahkan juga bisa meluas sampai pada produk televisi cerdas dari brand lainnya, atau smartphone dan tablet di masa depan.
User PS Now bisa membeli game setiap judulnya, atau membayar biaya langganan layanan tersebut untuk bisa memainkan beberapa game setiap bulannya, dan juga nantinya ada sistem untuk menyewanya saja. Awalnya memang hanya game PS3, namun nantinya Sony juga akan menyediakan game PS One dan PS2, sekaligus meluaskan fungsinya dari sekadar menjual game lama, juga untuk menawarkan demo-demo game yang akan dirilis.
Sementara ini, PS Now berada dalam masa beta, baru saja dibuka akses betanya untuk pengguna PS4, dan akan segera dijalankan layanannya di Amerika Utara pertengahan tahun ini. Dengan mudahnya kita bisa menyebut PS Now adalah sebuah solusi mengganti fitur backwards compatibility konsol melalui streaming game yang ditempatkan di cloud server.
Sedangkan yang sudah kita ketahui dalam ulasan mengenai X1 sebelumnya, Microsoft juga mengklaim jika pihaknya sudah menyiapkan 300,000 server di awan yang menunggu untuk digunakan untuk meningkatkan kualitas gamenya. Meskipun sejauh ini baru Titanfall saja (menyusul kemudian juga Halo 5: Guardians) yang terlihat maksimal memanfaatkan jajaran server awan yang bernama Azure tersebut, namun penulis juga tidak akan heran seandainya ke depannya nanti Microsoft juga menyiapkan layanan yang sama seperti PlayStation Now untuk X1, yang memang kehilangan opsi memainkan game-game lama Xbox.
Server awan Microsoft Azure tidak hanya bertanggung jawab menjadi "tuan rumah" sebuah pertarungan multiplayer, namun juga mengendalikan tingkah laku Artificial Intelligence musuh dalam game, termasuk Titans yang tidak "bertuan" dalam Titanfall. Sehingga keseluruhan kekuatan X1, X360 dan PC bisa dimaksimalkan untuk memproses tampilan yang lebih detail dan frame rate yang tinggi dalam game. Ada efek samping dari ketergantungan sebuah game pada server di awan tersebut. Game ini jadi tidak dirilis di negara yang memang tidak memiliki data centre Azure. Bisa kalian lihat melalui peta di bawah, ada dimana saja server Azure beroperasi.
Kalangan analis industri game sudah memprediksi lama mengenai cloud gaming, dan tampaknya 2014 ini menandainya dimulai penerapan teknologi tersebut untuk mendukung konsol game.
Namun kita juga tidak bisa melupakan OnLive, platform cloud gaming, dimana kita bisa memainkan game yang disinkronisasikan dan dirender melalui server awan, dan kemudian dikirimkan melalui koneksi internet. Keunggulan layanan mereka, bahkan PC kelas low-end pun bisa memainkan game yang sejatinya untuk spesifikasi di atasnya, karena memang game di render di server. Awalnya banyak yang memperkirakan OnLive akan sukses dan menjadi salah satu masa depan dunia game. Namun pada kenyataannya setelah beroperasi selama dua tahun, akhir Agustus 2012 lalu OnLive dan semua paten mereka dijual dengan harga yang sangat murah karena bangkrut. Banyak yang penasaran kenapa layanan tersebut gagal, namun yang jelas, layanan streaming game berbasis server sudah ada korbannya, dan semoga saja Sony bisa berhasil dengan PS Now mereka.