Transformers Rise of the Dark Spark Gambarkan Dua Universe Dari Dua Kubu Berbeda
Mengingat ketiga game Transformer sebelumnya tidak bisa dikatakan sangat sukses, mungkinkah Edge of Reality memberikan harapan baru bagi sebuah game adaptasi film? Berikut preview Duniaku untuk Transformers Rise of the Dark Spark.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sebuah film layar lebar mendapatkan respon yang positif, atau dikatakan sukses, bisa dipastikan berbagai media pendukung akan segera menyusul mengikuti kesuksesannya. Mulai dari mainan, aksesoris, buku, komik, novel, juga game, berbagai media tersebut mencoba menggapai target pasar yang lebih luas di luar para penggemar filmnya. Hal ini bisa saja dianggap sebagai sebuah cara untuk mendongkrak kepopuleran serta salah satu teknik pemasaran yang memiliki potensi untuk bisa menaikkan penjualan dalam jumlah besar.
Namun apakah setiap media tersebut mampu memiliki kualitas yang sama dengan apa yang mereka adaptasi? Mengingat setiap media memiliki elemen yang berbeda sebagai daya tariknya. Terutama bagi pasar game, yang notabene penggemarnya menilai dengan seksama apa yang sedang mereka mainkan.
Sebab, hanya sedikit game adaptasi film (atau sebaliknya, film adaptasi game) yang mampu memuaskan para penggemarnya, dan sebaliknya, tidak sedikit pula yang berkhir biasa saja, atau bahkan lebih buruk. Inilah yang bisa kita amati sedang terjadi pada serial game Transformers. Kita tahu serial Transformers kini menjadi lebih populer semenjak film layar lebarnya berhasil menampilkan aksi para Autobot dengan sangat memukau. Hal ini berlanjut hingga kini film keempatnya, yaitu Transformers: Age of Extinction yang akan segera hadir di Indonesia pada 25 Juni mendatang.
Seperti yang terjadi pada tiga film Transformers sebelumnya, kali inipun Activision kembali mencoba membawakan sebuah game yang mendampingi kehadiran film terbarunya. Dikatakan sebagai game adaptasi film layar lebar keempat sekaligus sebagai sekuel dari game sebelumnya yaitu Transformers: Fall of Cybertron, judul kali ini hadir dengan judul Transformers: Rise of the Dark Spark, game ini juga memiliki konsep yang berbeda dimana High Moon Studios selaku pengembang mencoba menggabungkan kedua semesta dari filmnya maupun gamenya.
Daya tarik utama dalam game kali ini bisa dibilang adalah konsep penggabungan dua dunia yang belum pernah terjadi dalam game- game sebelumnya. Dua seting dunia ini akan tampil bergantian, dari seting dunia Cybertron yang menjelang kehancuran mengikuti kisah terakhir dari game garapan High Moon sebelumnya, serta seting dunia Age of Extinction yang mengambil adaptasi dari versi filmnya.
Pertanyaanya, bagaimana dua dunia ini bisa terhubung? Jawabannya tentu saja ada dalam judul game ini. Ya, the Dark Spark, dimana benda ini bertindak sebagai portal yang menghubungkan dua dunia tersebut. Jadi bisa dipastikan bahwa seting bagian dunia film dalam game ini akan mengambil kisah ketika dan setelah Age of Extinction, sedangkan bagian dunia dari gamenya akan berlangsung sebelum the Ark meluncur dalam Fall of Cybertron. Karena itulah, selain mengambil setting di planet Cybertron, kalian juga bakal melanjutkan aksi pencarian Dark Spart hingga ke Bumi.
Namun apakah hanya itu saja yang ditawarkan? Dengan pertempuran serta baku tembak yang bertempo cepat, serta dipadu dengan keunikan dari transformasi masing-masing robot ketika berada dalam medan tempur, tentunya kita masih berharap bahwa High Moon akan kembali menghadirkan game dengan kualitas yang sama memuaskannya dengan sebelumnya.
Versi konsol akan memiliki sebuah campaign dimana kamu bisa memilih akan bermain dari sisi Autobot atau Decepticon yang bisa diselesaikan baik secara single player, mapun co-op hingga empat orang pemain. Mode Escalation juga masih akan kamu jumpai, tentunya dengan tambahan fitur baru, sistem pertahanan yang bisa diupgrade, dan sistem leveling baru. Dimana poin Experience yang kamu dapatkan dari satu mode bisa kamu bawa dan manfaatkan di mode yang lainnya, sehingga kamu bisa membuka special ability, senjata yang lebih kuat, serta karakter baru, yang semuanya bisa digunakan selama keseluruhan permainan dalam mode yang manapun yang sedang kamu jalankan.
Salah satu fitur lainnya adalah Hacks, dimana fitur ini akan menambahkan variabel untuk mode Escalation seperti HP musuh yang menjadi lebih tinggi, atau setiap robot yang mati ledakannya menjadi lebih dahsyat. Tak hanya itu, ada lebih dari 40 karakter yang bisa kamu mainkan dari kedua versinya, baik para Transformers dari versi Michael Bay maupun versi gamenya dari seri War for Cybertron maupun Fall of Cybertron, melalui mode Campaign dan mode Escalation yang terfokus pada mekanis koperatip. Dan agar bisa menghubungkan dua kontinuitas Transformers tersebut, developer menyatukan progress kalian dalam memainkan kedua mode, sehingga semua kustomisasi dan juga yang sudah dicapai selama memainkan satu bagian permainan akan tetap dibawa dan membuat karakter semakin kuat dalam versi lainnya. Kemudian mode Escalation juga diperbaiki sehingga kini menyuguhkan beberapa sistem pertahanan dan perlengkapan pendukung untuk bermain dengan lebih taktis.
Mengingat ketiga game yang sebelumnya mengadaptasi film Transformers ternyata tidak cukup mampu untuk dikatakan sukses, mungkinkah Edge of Reality memberikan harapan baru bagi sebuah game adaptasi film? Kita nantikan saja kehadiran game yang akan dirilis pada 24 Juni mendatang, atau lebih awal sebelum versi filmnya ditayangkan. Kalian juga bisa melihat video trailer terbaru yang dirilis kemarin, untuk mengetahui behind-the-scenes dari game ini, melalui Peter Cullen, pengisi suara Optimus Prime.
Transformers Rise of the Dark Spark -- The Voice of Prime
[youtube id="l-29uQEvBWo"]