State of Decay Kembali, Berikan Kursus Gratis Taktik Bertahan Hidup Melawan Zombie
Microsoft juga sependapat dengan Sony, arti konsol next-gen adalah game lama yang di-remastered!
Bagi kalian yang bosan dengan tipikal game survival-horror yang begitu-begitu saja, gameplay-nya lebih banyak mengajukan ketegangan lawan zombie, atau bahkan tidak terasa menakutkan sama sekali karena resource senjatanya berceceran dimana-mana, mungkin pernah mendengar State of Decay.
Judul tersebut memang tidak sebanding dengan nama besar seperti Resident Evil. Namun game survival horror yang tampil dengan sudut pandang third-person serta ber-setting dunia persistent open world ini memang berbeda dari survival-horror biasanya. Dikembangkan oleh Undead Labs dan diterbitkan oleh Microsoft Studios, State of Decay pertama kali dirilis untuk X360 pada 5 Juni 2013.
Dari awal sudah banyak gamer menyukai konsep gameplay-nya yang terfokus pada konsep survival tactic. Penulis juga sering berharap jika konsep game ini yang dipilih untuk menghidupkan serial The Walking Dead. Demikian kalian melawan zombie bukan secara langsung, namun lebih menekankan pada aksi stealth, sebisa mungkin menghindari mereka, mengalihkan perhatian para undead, membangun markas, menggalang komunitas survivor, serta bagaimana usaha para karakter dalam mengamankan sumber daya daripada kepuasan langsung membantai para zombie.
[youtube_embed id="GWymrASLIYg"]
Lanjut ke halaman 2...
Dan karena dibangun di atas dunia open world, maka pilihan kalian menjadi faktor penting. Kemudian kalian juga bebas menentukan dimana lokasi untuk membangun markas, dimana banyak struktur pendukung untuk bertahan dari zombie berada; termasuk itu balai pengobatan agar para manusia yang selamat bisa pulih lebih cepat dari serangan zombie. Manajemen sumber daya juga sangat penting, karena semua yang diperlukan untuk bertahan dan selamat di dalam markas begitu terbatas. Dan untuk mendapatkannya, diperlukan usaha mencari ke sisa-sisa lokasi lain yang jauh dari markas tersebut, seperti supermarket, sambil mungkin menemukan manusia selamat lainnya, yang bisa saja kemudian saling barter sumber daya yang dimiliki.
Overall, State of Decay memang sebuah survival-horror yang berbeda dari biasanya. Pemain role-playing game pun bisa langsung merasakan dalamnya aspek genre favorit mereka diterapkan dalam game ini. Tidak mengherankan jika game yang menjadi bagian dari persetujuan kerjasama jangka panjang Undead Labs dengan Microsoft Game Studios ini laku keras, serta menjadi game digital kedua terlaris yang dirlis di XBLA. Hingga November 2013 lalu, Undead Labs mengklaim jika mereka sudah menjual lebih dari 1 juta kopi State of Decay, angka yang fantastis untuk sebuah game digital yang hanya dirilis di dua platform saja.
State of Decay: Year One Survival Edition for Xbox One
[youtube_embed id="tW2bSE3sA5w"]
Lanjut ke halaman 3...
Berlanjut selama PAX Prime 2014 yang berlangsung akhir Agustus 2014 lalu, developer mengkonfirmasikan State of Decay: Year-One Survival Edition untuk XOne, dan baru kemarin juga dipastikan kapan bakal dirilis. State of Decay: Year-One Survival Edition meluncur 28 April 2015 mendatang, dan dijual dengan harga US $29.99, atau sekitar Rp. 375 ribuan.
Kalian pemain State of Decay untuk X360 bisa membeli game tersebut dengan harga diskon US $19.99, atau sekitar Rp. 250 rubuan saja, sekaligus bakal mendapatkan karakter playable eksklusif. Selain itu, kalian yang memainkan versi remastered-nya yang ditampilkan dengan visual Full HD 1080p ini, juga sekaligus mendapatkan add-on-nya, yaitu “Breakdown” dan “Lifeline,” sekaligus juga konten baru yang belum diungkapkan.
Oh ya, selain game versi upgrade untuk XOne ini, Undead Labs juga masih disibukkan dengan proyek mereka lainnya, sebuah RPG mobile Moonrise yang rencananya bakal dirilis untuk iOS dan Android tahun ini juga [baca: Sepertinya Moonrise Cocok Menjadi Pokémon Dari Dunia Barat].
Sumber: [outbound_link text="Microsoft" link="http://news.xbox.com/2015/01/games-sod-yose-preview"]