Darkest Dungeon Ini Bagai Side-scrolling-nya Dark Souls. Susaaah!!
Biar gak sampai depresi, sepertinya perlu banyak-banyak doa selama mainkan game ini!
Sony terus membuktikan jika mesin game mereka memang rumah yang tepat bagi game-game indie. Seperti satu ini, Darkest Dungeon, yang juga dikonfirmasikan selama PlayStation Experience akhir pekan kemarin untuk PS4 dan PS Vita. Game roguelike (penjelajahan dungeon dengan layout random) ini diciptakan developer indie Red Hook Studios, dan menempatkan kalian sebagai pewaris keluarga kaya yang menghabiskan semua uangnya untuk membuka portal dan mencari kekuatan kuno, kalian ditugasi menemukan rahasia darkest dungeon dan mengembalikan kejayaan keluarga.
Game yang tampilannya side-scrolling ini digambarkan sebagai "RPG hardcore karena tekanan selama menjelajahi dungeon." Kalian memimpin kelompok beranggotakan empat hero yang menjelajahi dungeon yang berada 500 kaki di bawah tanah seiring mereka menghadapi berbagai ancaman pada fisik dan mental. Bukan sekadar musuh yang saja yang dihadapi, namun juga rasa lapar, penyakit, serta kegelapan dungeon-nya itu sendiri.
Meskipun tampilannya side-scrolling, namun kalian bertarung secara bergiliran. Dengan tim empat hero, kalian menjelajahi dungeon. Sepanjang perjalanan juga bisa merekruit dan mengatur banyak hero lainnya yang ditemui di tavern atau caravan. Hero yang bisa kalian rekruit memiliki 15 class berbeda, dan mereka memiliki skill dan ability tersendiri.
Pertarungan terjadi di jalanan yang sempit, dan itu artinya posisi party sangat penting, selain class dan strategi. Misalnya, crusader cocok kalian tempatkan di posisi terdepan, karena memiliki baik itu kekuatan serangan dan bertahan yang tinggi, sedangkan plague doctor bisa diposisikan agak jauh ke belakang sambil melemparkan bom yang bisa menyebarkan penyakit ke arah musuh.
Bukanya menaikkan level, setiap hero memiliki "resolusi" yang akan meningkat setiap kali mereka bertualang. Bertarung dan menjumpai event akan menguji resolusi hero tersebut, dan sekaligus juga bisa menimbulkan tekanan mental pada para hero seandainya mereka gagal mencapai resolusi tersebut. Dan tekanan mental tersebut efeknya bisa positif, atau justru negatif, berbeda-beda untuk setiap hero. Kami menyukai sistem affliction tersebut, karena meskipun penampilan mereka dalam game jauh dari proporsi manusia, namun adanya tekanan mental menjadikan mereka seperti manusia pada umumnya yang bisa depresi seandainya resolusinya gagal tercapai.
Kemudian kami sebutkan ketakutan atas gelapnya dungeon. Hal itu terlihat melalui cahaya obor karakter. Selama menjelajahi dungeon, cahaya pada obor hero makin meredup, yang artinya dungeon yang dilalui saat itu menjadi lebih berbahaya, namun juga bakal memberikan jenis loot yang lebih baik. Untuk mengatasinya, hero harus berkemah agar obornya kembali menyala terang dalam dungeon. Developer menyebut aktivitas tersebut sebagai tactical camping, karena setiap pemain memiliki jatah persediaan makanan sendiri, dan juga harus melindungi kemah dari serangan tiba-tiba musuh, serta juga bisa mengurangi tingkat stres para hero. Dan semua aktivitas itu membutuhkan action point.
Selain untuk PS4 dan PS Vita, sudah diketahui sejak Februari 2014 lalu, jika game ini awalnya dirilis di PC Windows, Mac OS serta Linux. Sayangnya meskipun kita juga mendapat tambahan versi konsol, belum disebutkan kapan pastinya game indie ini bakal dirilis tahun depan.
Darkest Dungeon Teaser Trailer | PS4
[youtube_embed id="9-y5jn1_ltI"]