[read_more id="229131"]
Seperti game pertamanya, Outlast II sudah bisa ditebak presentasinya. Pendek kata, menakutkan, mengagetkan, dan bukan untuk kalian yang (maaf) lemah jantungnya. Beberapa hal yang kami temui selama demo, seperti karakter yang berjalan menggunakan kamera malam (jadi, sesuatu yang muncul di depannya makin kelihatan jelas), dalam tampilan first-person, salib yang terbalik (dan sempat diperdebatkan di awal konfirmasinya, apakah ada unsur SARA di sini), musik yang bikin bulu kuduk berdiri, di tengah atmosfer yang cahaya pun minim (karena itulah kalian membutuhkan kameranight vision). Pengembang masih suka bermain dengan kepedean kita berjalan, berpikir tidak akan ada apa-apa, sampai di satu lokasi tak terduga, monster melompat muncul di depan wajah karakter... Ya, kalian bebas berteriak saat itu terjadi.
Sebagai salah satu jurnalis (ya, seperti penulis ini) yang nyasar ke sebuah kota di Selatan Amerika (ga disebutin sih, bisa jadi Arizona, New Mexico, Nevada, Texas atau California), kok ya kebetulan kalian hanya membawa kamera video saja. Fan Outlast pasti inget deh, kalian perlu memulung di sekitar tempat yang didatangi untuk mencari baterai. Bahkan sepertinhya di sini ritme deraan ketegangan yang kalian rasakan makin sering... baca: baterainya cepet abis! Saat itu terjadi, layar menjadi gelap, dan kalian kehilangan tampilan berefek hijau seperti ketika kamera night vision dikenakan.
Tapi di satu sisi juga lebih "aman" untuk jantung sih. Karena kamera tersebut bisa juga lho nge-zoomdan menyorot banyak hal yang pasti ga pengen kalian temui. Misalnya, penduduk dengan pisau terhunus yang siap membuat tubuh kalian berdarah. Saat itu terjadi, kalian bakal berpikir, lebih baik dengan tampilan gelap saja. Mekanisnya masih sama, ada tombol khusus untuk nengok ke belakang, khususnya ketika adegan kalian dikejar musuh. Panik jelas, tapi pada tipikal tayangan horor, karakter yang dikejar pasti juga nengok ke belakang bukan!?
Outlast pertama memaksa kalian uji nyali di tengah rumah sakit jiwa. Untuk Outlast II ini belum dipastikan setting-nya, namun kami melihat ada gudang bawah tanah, sekolah berhantu, yang nyambung ke tengah rumah seorang pembunuh berantai, sampai ke tengah ladang jagung di pinggiran kota. Sepertinya setting yang familiar ya di banyak film-film horor / thriller Barat?
Sumber: Red Barrels Games