Let It Die, Game PS4 Ini Jelas Bukan untuk Bocah, Bisa Dimainin Juga di Hape!
Game online gratisan ekstrem yang super kejam ini membuat karakter yang kalian mainkan menjadi lebih berarti setelah dia mati... kok bisa? Awas, bukan untuk kalian yang masih bocah lho ya!
[read_more id="92171"]
Salah satu developer game asal Jepang yang dikenal anti-mainstream adalah
[read_more id="37968"]
Awal tahun 2013 lalu, Grasshopper Manufacture diakuisisi oleh GungHo Online Entertainment, dan proyek game pertama mereka masih di bawah arahan nahkoda pria nomer satu di Grasshopper, Gouchi Suda adalah Let It Die. Yup, dari judulnya sudah jelas terbaca jika ini sebuah game action yang lagi-lagi penuh adegan kekerasan (sangat keras, khusus dewasa!). Menariknya, Let It Die bakal dirilis gratisan (ada ama GungHo di sana, wajar lah jika mereka menerapkan in-app purchase)! Game ini pertama kali diungkapkan awal 2013 lalu selama press conference Sony Computer Entertainment Japan Asia, eksklusif PlayStation 4. Rencana rilisnya sendiri tahun 2016 ini, walaupun belum dipastikan kapan tanggalnya. Selama Penny Arcade Expo / PAX East 2016 yang berlangsung 22 April 2016 mendatang, game online ini bakal playable, dan Suda 51 (nama beken Goichi Suda) juga hadir di sana menggelar sesi wawancara.
LET IT DIE PAX 2016 Announcement
Let It Die awalnya dikenalkan sebagai Lily Bergamo, yang plot awalnya terfokus pada protagonis wanita bernama Tae Ioroi, dengan setting tahun 2043, dan atmosfer lokasi yang memadukan budaya Jepang dan Barat. Pengembangnya menyebut Let It Die sebagai game action ekstrem yang dimainkan secara gratis, dan juga butuh onlie, dengan karakter ciptaan kalian di sini bakal perlahan mengumpulkan experience selama permainan, dan hal itu membuat data pemain yang terus diperbarui makin cepat. Selain game konsolnya untuk PS4, juga disediakan aplikasi / game khusus untuk smartphone. Sehingga kalian busa memainkan game ini kapan saja dimana saja, melalui smartphone. Bahkan developer menginginkan Let It Die lebih bergantung pada smartphone untuk memainkannya.
Menurut Goichi Suda, konsep "kematian" karakter begitu ditonjolkan dalam game. Jika karakter tewas, maka kalian bisa muncul dalam permainan pemain lainnya. Ada musuh yang dikendalikan AI yang bisa dilawan, sedangkan lainnya, karakter pemain lainnya yang sudah tewas (yang tentu saja hanya dalam bentuk data, berdasarkan pengalaman terakhir ketika karakter tersebut tewas). Dari situlah asal judul Let It Die, jadi karakter kalian bakal lebih berarti setelah dia tewas, karena data pengalamannya dan senjata yang dikenakannya bakal menghantui permainan pemain lainnya. Kalian yang berhasil membunuh "ghost" karakter pemain lainnya tersebut bisa mengambil senjata dan kostum yang dikenakannya. Lebih seram (atau kejamnya) Let It Die, langsung saja kalian lihat melalui trailernya berikut:
Let It Die Trailer | E3 2014 | PS4
[LET IT DIE] TGS Trailer
Sumber