Penampakan Kera Raksasa Dalam Dragon's Dogma Online
Ternyata memang ada kemiripan antara Dragon's Dogma Online dengan Final Fantasy XIV-nya Square Enix, dan itu jelas bukan dalam hal kemiripan kera raksasa berikut ini.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Capcom tidak banyak bicara mengenai Dragon's Dogma Online pasca Alpha Test-nya berakhir pertengahan April 2015 lalu, sampai kemarin mereka merilis banyak screenshot barunya, yang cukup menarik karena ada yang menunjukkan antarmuka selama pertarungan (dan banyak dianggap terlalu mirip dengan Final Fantasy XIV), serta beberapa screenshot lainnya menampilkan desain monster-nya, yang menurut kami ada yang kelihatan tolol saja desainnya -- perhatikan monster berwujud kera bertanduk bernama Zulu.
[gallery columns="4" size="large" link="file" ids="204871,204870,204869,204868"]
Akhir Januari lalu Capcom mengumumkan game online terbaru mereka, Dragon’s Dogma Online. Bukan sekuel, melainkan sebuah game online free to play yang diberi nama dengan Dragon’s Dogma Online yang dikembangkan bersama dengan Sony Computer Entertainment! Game online Capcom ini masih dikembangkan oleh beberapa anggota tim yang sama dengan pengembang Dragon’s Dogma dulu, termasuk sang produser Hiroyushi Kobayashi. Game ini rencananya akan dirilis tahun ini juga untuk PS3, PS4, dan PC di Jepang (belum ada tanggal pastinya). Ada nama Sony di atas, sehingga PlayStation jelas menjadi platform utama untuk game MMORPG ini, dan ya itu juga tidak mengherankan ketika melihat tidak ada nama platform Microsoft di sini.
Versi PS4 Dragon's Dogma Online ini bakal tampil dengan kualitas grafis 1080p serta target frame rate 60fps, sedangkan untuk PS3 dikunci pada kualitas 720p/30fps. Namun Capcom tidak bisa menjanjikan Dragon's Dogma Online versi PS4 bakal selalu bisa berjalan 60fps untuk setiap scene, mengingat game ini mampu menampung 100 pemain bersama-sama dalam satu layar. Dan nantinya kalian pemain versi PS4, PS3 dan PC bakal bermain dalam satu server, mendukung permainan cross-platform.
Awalnya Capcom ingin membuat game online terbaru mereka ini menjadi sebuah game online MMORPG dengan sistem langganan setiap bulan. Namun akhirnya, mereka memutuskan game ini menjadi free to play dengan opsi microtransaction item premium agar Dragon’s Dogma Online bisa dimainkan oleh lebih banyak gamer. Capcom yang juga belajar dari pengalaman, satu kritik tajam mengenai cerita Dragon’s Dogma yang terlalu datar coba diperbaiki dalam Dragon’s Dogma Online ini dengan menggandeng penulis skenario berbakat Kazushige Nojima, yang sebelumnya menangani beberapa seri Final Fantasy.
[gallery size="large" link="file" ids="204890,204889,204888,204887,204886,204885,204884,204883,204882,204881,204878,204877,204876,204875,204874,204873"]
Bicara Final Fantasy, memang sudah banyak yang mempertanyakan kenapa antar muka game ini mirip dengan Final Fantasy XIV. Well, memang diantara game MMORPG, ada banyak kesamaan interface. Namun suksesnya Final Fantasy XIV: A Realm Reborn setelah dirilis 2013, dan dengan Capcom menarget bakal merilis Dragon’s Dogma Online tahun ini juga, kesamaan interface antara keduanya pasti langsung menjadi buah bibir. Namun dengan setting fantasi, setidaknya akan ada banyak kesamaan diantara keduanya (tipikal musuh orc-nya juga mirip seperti dalam The Lord of the Rings), yang pasti bukan karena suatu kesengajaan.
Berikut beberapa elemen dalam game yang sekilas sama dengan Final Fantasy XIV (screenshot sisi kiri). Mulai dari pop-up window untuk interface-nya, shortcut bar yang juga sama bentuknya, serta kristal teleport dalam Final Fantasy XIV yang juga mirip dengan base point dalam Dragon's Dogma Online.
[gallery columns="2" size="large" link="file" ids="204867,204866,204865,204864,204863,204862"]
Sumber: [outbound_link text="2ch" link="http://awabi.2ch.sc/test/read.cgi/ogame/1428527572/"], [outbound_link text="Hachima" link="http://blog.esuteru.com/archives/8137687.html"]