Bosan dengan Jaman Modern, Far Cry Primal Bawa Kalian Kembali ke Jaman Batu
Setelah melawan Irfan Hakim di pegunungan Himalaya, kini kalian dihadapkan pada musuh yang lebih buas.... kucing dan gajah raksasa!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[read_more id="225863"][clearboth]
Setelah sempat dibocorkan oleh beberapa media online, akhirnya Ubisoft resmi mengkonfirmasikan seri Far Cry terbarunya, Far Cry Primal. Judulnya sudah memberikan petunjuk setting apa yang bakal kalian temui nantinya, yaitu era primitif, jaman batu, dan tentu saja, jika sebelumnya ada makhluk
[read_more id="88778"]
Far Cry Primal dikembangkan oleh tim inti Ubisoft, Ubisoft Montreal, dengan bantuan Ubisoft Toronto, Kiev, dan Shanghai. Judul Far Cry Primal sendiri juga mengindikasikan ini bukan kelanjutan dari seri utama, semacam spin-off, namun lebih besar dibandingkan Far Cry Blood Dragon. Di sini kalian mengendalikan seorang hunter bernama Takkar, yang motivasinya sederhana, selamat di tengah dunia dimana manusia menjadi mangsa! Unsur survival di sini termasuk untuk mencari makan, membuat senjata, hingga bertarung dengan binatang buas seperti kucing purba sabretooth. Melihat dari trailer awalnya, sepertinya kalian bakal banyak melemparkan tombak ke arah mammoth. Ya, tipikal senjata api seperti pistol dan senapan yang biasa digunakan dalam Far Cry sebelumnya dihapus di sini. Akses hanya senjata melee seperti tombak, tongkat, kapak, dan senjata jarak dekat seperti busur dan anak panah.
"Jaman Batu merupakan setting yang sempurna untuk sebuah game Far Cry," ujar creative director Jean-Christophe Guyot menyinggung setting baru Far Cry ini.
Takkar sendiri merupakan satu-satunya manusia yang selamat selama perburuan, dan ketika kelompoknya diserang tiba-tiba oleh sabretooth. Sepanjang permainan dia mengumpulkan tulang dari binatang yang berhasil dikalahkan, dan mengumpulkan material (batu dan kayu) di sekitar lingkungan. Aktivitas terebut bukan hanya penting membantunya untuk bisa selamat melawan predator (baik itu musuh binatang dan juga manusia), namun aktivitas pengumpulan material tersebut juga penting dalam menjaga keselamatan sukunya. Takkar bertugas menjaga keluarganya tersebut dengan baik serta memastikan mereka terus berkembang.
[read_more id="200872"]
Seperti Far Cry yang kalian kenal sebelumnya, Far Cry Primal mengambil setting di dunia Jaman Batu open world yang masif. Karena settingnya yang jauh dari peradaban modern, maka perjalanan Takkar membawanya ke banyak lansekap lingkungan yang berbeda dibandingkan Far Cry yang pernah kalian mainkan. Mulai rawa-rawa hingga hutan cedar redwood, dan ketika malam tiba di Oros, Takkar yang juga perlu belajar membuat api, bakal sangat bergantung pada sumber cahaya saat malam tiba tersebut. Api bakal membantunya selama proses membuat senjata, perlindungan saat malam tiba, hingga opsi strategi selama dia menyerang binatang buas, atau, menyerang kelompok suku lainnya.
Sumber