Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Begitu mudahnya IGA "bobol" Kickstarter, menggondol suara David Hayter, versi Wii U dan PS Vita, bahkan dikabarkan bakal diterbitkan oleh publisher yang juga menangani Mighty No. 9.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/12/bloodstained-ritual-of-the-night-kickstarter/" title="IGA Hanya Butuh Sehari Untuk Bobol Kickstarter!"]

Koji Igarashi, nama yang pasti dikenal oleh para penggemar serial Castlevania, dan juga pria dibalik salah satu game tersuksesnya, Castlevania: Symphony of the Night, awal Mei 2015 lalu mengkonfirmasikan dan juga meluncurkan kampanye Kickstarter untuk Bloodstained: Ritual of the Night, sebuah game action sidescrolling yang bakal mengingatkan pada gameplay 2.5D-nya Symphony of the Night, untuk platform PlayStation 4, Xbox One, PC, serta berkat suksesnya kampanye Kickstarter (kini mencapai lebih dari Rp. 50 Milyar, jauh melebihi target awalnya Rp. 6,7 Milyar), ditambah juga versi untuk Wii U dan PS Vita. Dengan tingginya nilai game ini, mungkin menjadi alasan sebuah publisher game besar semacam Deep Silver tertarik, dan menjadi publisher tunggal untuk luar Jepang. Dikabarkan Deep Silver sudah mendaftarkan nama "Bloodstained di Amerika Utara dan Eropa.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania Bloodstained, game yang dikembangkan oleh IGA yang saat ini berkampanye di Kickstarter[/caption]

Kurang 3 hari saja pendanaan Kickstarter-nya ditutup, kita mendapatkan gambaran seperti apa kira-kira game tersebut melalui video gameplay off-screen-nya yang didemokan sendiri oleh Koji Igarashi di kantor Inti Creates. Bloodstained: Ritual of the Night sendiri direncanakan bakal dirilis Maret 2017 mendatang.

Bloodstained: Ritual of the Night - Development Update

[youtube_embed id="TU-NF6SJxps"]

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Meskipun namanya bukan Castlevania, namun Bloodstained banyak membawa elemen permainan yang membuat Symphony of the Night disukai. Mulai fokusnya pada eksplorasi level dengan tampilan 2 dimensi dari samping, sesekali berubah jadi 2.5D, atau karakter juga bisa berpindah dengan bergerak menjauhi atau ke arah layar, platformer side-scrolling, elemen RPG yang kental dan juga ada fitur crafting (ketika mengalahkan musuh, kalian mendapatkan material / itam langka, yang kemudian menggunakan alkimia bisa diubah menjadi kemampian sihir dan senjata yang lebih kuat).

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Koji Igarashi sendiri yang memimpin proses pengembangannya, dan sepertinya tidak terpisahkan ya, composer musiknya tidak lain Michiru Yamane. Oh ya, nama yang juga terangkat setahunan ini berkat sukses Kickstarter-nya, developer Inti Creates, yang familiar melalui Mighty No. 9 dan Azure Striker Gunvolt, berada di balik tim pengembangan game ini. Yah, tidak mengherankan mereka yang dikontak Igarashi, mengingat kehebatannya dalam mengembangkan game side-scrolling akhir-akhir ini.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Apa yang menarik, Igarashi meminta dukungan US $500,000 untuk proyeknya ini, namun beberapa jam setelah dibuka sudah ada separuh yang berkontribusi, dan hanya dalam sehari saja semua target terpenuhi. Saat ini, kurang tiga hari kampanye ini berlangsung, total dana yang terkumpul sudah mencapai US $3,809,160, atau lebih dari Rp. 50 Milyar! Well, tidak mengherankan untuk sebuah game dengan dukungan nama Igarashi, serta music dari Michiru Yamane… Klik “Play” toolbar musik di bawah untuk mendengarkan dua contoh musik dalam Bloodstained ini.

Pencapaian lainnya untuk penerus spiritual Castlevania ini seperti disiapkannya karakter playable kedua, voice-acting antagonis utama Gebel oleh David Hayter (dikenal melalui perannya dalam Metal Gear Solid sebagai Solid Snake dan Big Boss), implementasi mode multiplayer co-op lokal, boss baru, hingga Goal-goal "termahal" seperti port untuk Wii U dan PS Vita pun terlampui tanpa kendala. Kemudian siapa pun yang menyumbang lebih dari US $60 untuk versi PC-nya, bakal mendapatkan early access beta-nya melalui Steam, dan berkesempatan memainkan lebih awal game ini, sekaligus mencari bug dan memberi feedback pengembangan.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Sedangkan untuk port Wii U dan PS Vita-nya, dikembangkan oleh Armature Studio. Studio yang berpengalaman dalam game port dan remaster, sebelumnya menangani Metroid Prime, Metal Gear Solid HD Collection, Injustice: Gods Among Us untuk PS Vita, dan juga Batman: Arkham Origins Blackgate. Yang masih menjadi pertanyaan, kedua port tersebut berjalan dengan engine Unreal 4, seperti pada versi konsol dan PC-nya. Padahal Unreal 4 tidak didukung oleh konsol Nintendo dan handheld Sony tersebut secara langsung.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Bloodstained: Ritual of the Night memang langsung mengingatkan kami pada Castlevania, apalagi tampilan 2.5D-nya itu, yang banyak disebut-sebut sebagai Igavania. Kalian mengendalikan seorang wanita (ya, ini juga agak jarang diterapkan Igarashi dalam gamenya) bernama Miriam, dengan cerita yang melibatkan seorang ahli alkimia dan setan, serta berbagai hal yang tidak masuk akal seperti yang biasa ditemui dalam sebuah Castlevania. Inti ceritanya sendiri menyebutkan jika Miriam dipungut sebagai anak yatim piatu oleh seorang alchemist saat dia masih kecil, serta obyek untuk menempatkan kutukan ilmu alkimia gelap. Akibat percobaan tersebut, Miriam tertidur selama satu decade sementara kutukan it uterus berkembang dalam dirinya, dan ketika dia terbangun, dia sudah mendapati jika setan telah memasuki dunia.

Bloodstained: Ritual of the Night Perlihatkan Gameplay ala Castlevania

Selain Miriam, ada dua karakter lainnya yang menjadi bagian cerita, yaitu Gebel, musuh utamanya, dan Johannes, yang disebutkan sebagai karakter pendukung. Tidak seperti Miriam, yang masih berusia 18 tahun, baik Gebel dsan Johannes lebih tua pada usia 30. Game ini sendiri bakal ber-setting di Inggris, sekitar akhir tahun 1700-an, menjelang Revolusi Industri.

Melalui gambar artwork utama game ini, kami melihat karakter utamanya, Miriam, kulitnya seperti dilapisi kaca berwarna / motif Stained Glass. Menurut Igarashi, kaca berwarna tersebut yang menjadi simbol kristal yang menyimpan kekiatan setan, dan menyatu pada kulit Miriam. Setiap kaca berasal dari satu kristal kutukan, dan makin lama kutukan tersebut meluas ke seluruh tubuh Miriam. Sedangkan simbol glyph yang mengelilingi setiap kristal di kulit Miriam adalah sihir kuat yang berusaha mencegah kutukan meluas.

Sumber: [outbound_link text="Kickstarter" link="https://www.kickstarter.com/projects/iga/bloodstained-ritual-of-the-night"]

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU