Ikuti Nona Faranis, 4 Pejuang Lain Masuk Arslan The Warriors of Legend!
Ah, nona Faranis lebih baik ga perlu ikut bertarung... sayang lipstiknya nanti luntur, karena game yang sisa karakternya laki-laki ini, pasti ga ada yang paham bedanya lipstik 50k sama 500k...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertama kali dikonfirmasikan awal Mei lalu, salah satu karya legendaris Jepang, novel fantasi The Heroic Legend of Arslan (Arslan Senki) karya penulis Yoshiki Tanaka (yang kemudian juga dibuat versi manga dan animenya), bakal mendapatkan adaptasi game. Sebuah game bertema Musou dari cerita The Heroic Legend of Arslan saat ini tengah dikembangkan oleh tim yang sudah pengalaman dengan serial Warriors / Musou, Omega Force.
[read_more id="216952"]
Arslan Senki x Musou, atau judul baratnya Arslan The Warriors of Legend ini disiapkan untuk PlayStation 4, Xbox One dan PlayStation 3, dengan rencana rilis 1 Oktober 2015 mendatang di Jepang (di Jepang hanya PS4 dan PS3 saja). Sedangkan versi Amerika Utara serta Eropanya, mendapatkan tambahan platform untuk Xbox One, dan bakal muncul awal 2016 mendatang. Selama TGS 2015 kemarin, Koei Tecmo mengkonfirmasikan jika demo playable Arslan The Warriors of Legend sudah disiapkan untuk PS4 dan PS3 di Jepang dan bisa diunduh melalui PlayStation Store mulai 24 September besok. Demo playable yang bisa kalian mainkan di konsol masing-masing, berbeda dengan demo yang disediakan selama TGS 2015. Koei Tecmo juga mengkonfirmasikan fitur character song untuk Arslan, Daryun, Narsus, Elam, dan Gieve. Dengan menuelesaikan skenario side-story tertentu, kalian bakal mendapatkan item, yang mana ketika dikenakan, bakal memutar lagu tersebut di background selama serangan Mardan Rush (baca ulasan kami sebelumnya untuk
[read_more id="202582"]
Kalian bisa menghidupkan kembali adegan dari versi manga-nya dalam game ini, dengan cerita yang dimulai dari peperangan di Atropatene. Koei Tecmo dan Omega Force juga memastikan jika game hack and slash mereka ini dibekali fitur gameplay yang baru dibandingkan serial Warriors mereka sebelumnya. Yang sudah dikonfirmasikan, seperti Mardan Rush. Gerakan ini ketika diaktifkan, maka karakter bisa mengarahkan pasukan mereka melancarkan serangan habis-habisan kepada musuh untuk menghasilkan damage besar.
Pasukan kalian sendiri terdiri dari cavalry, archer, dan infantry, dan setiap jenis pasukan memiliki karakteristik serangan Mardan Rush yang berbeda-beda. Misalnya, serangan Cavalry Mardan Rush yang begitu kuatnya sehingga mampu menembus semua pertahanan musuh, kemudian Archer Mardan Rush bisa menyerang dari jarak jauh yang aman sekaligus memberikan dukungan bagi pasukan lainnya di garis depan.
Sistem lainnya yang sudah dikonfirmasikan adalah Charge Shift. Gerakan ini memungkinkan kalian berganti senjata selama melancarkan serangan combo, dan juga merangkai combo agar berjalan lebih panjang dari biasanya. Dalam tipikal game Warriors-nya Omega Force, kalian bisa merangkai combo hingga lima sampai enam serangan normal dan Charge Attack. Namun dengan menggunakan Charge Shift dalam Arslan The Warriors of Legend, kalian bisa berganti senjata selama melancarkan combo, hingga didapatkan rangkaian serangan hingga 14 serangan. Kemudian serangan terakhir combo kalian bakal menjadi Finish Attack. Jika kalian berhasil mengalahkan musuh menggunakan Charge Shift, maka karakter mendapatkan lebih banyak experience, dan bisa saja dia menjatuhkan item langka.
Fitur lainnya disebut Skill Card, yang menjadi cara bagaimana kalian memperkuat karakter. Kalian bisa mendapatkan Skill Card baru dengan mengalahkan musuh dan menyelesaikan skenario, dan kemudian memasangkannya kepada karakter kalian. Ada lebih dari 200 Skill Card yang bisa dikumpulkan, dan masing-masing dengan efek skill tersendiri. Skill Card bisa menjadi alternatif dalam kalian menaikkan level karakter, selain cara tradisional.
Sepertinya keseluruhan permainan Arslan The Warriors of Legend mengikuti perjuangan pangeran muda Arslan dalam merebut kembali apa Kerajaan Pars yang menjadi haknya dan direbut oleh kerajaan tetangga Lusitania, dibantu oleh para pelayan setia ayahnya, King Andragoras III, yang dikhianati, dan terbunuh selama kerajaannya direbut. Gameplay-nya juga tidak jauh berbeda dari serial Musou sebelumnya, seperti Dynasty Warriors, Samurai Warriors, dan Warriors Orochi. Arslan dan pegikutnya bisa menggunakan beragam senjata dalam Arslan The Warriors of Legend ini, dan masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
Omega Force sendiri menggunakan teknologi yang mereka sebut sebagai sistem Toon Rendering, dengan tujuan mewujudkan agar visualisasi permainan menjadi mirip seperti dalam versi animenya. Selama pertarungan kalian juga bisa menunggang kuda untuk berhadapan dengan musuh, serta juga diberikan aksi baru yang sebelumnya belum pernah diterapkan Omega Force dalam game Warriors mereka sebelumnya. Untuk scene selama event, bakal ditampilkan menyatu dengan pertarungan. Sehingga kalian seakan merasakan baik pertarungan dan cutscene-nya itu merupakan anime yang tidak menyatu. Cara tersebut diambil agar developer bisa menyajikan penyampaian cerita dengan peralihan yang halus, tanpa mengganggu tempo dari setiap aksi karakter. Omega Force juga mengakui, mereka akan menambahkan elemen di tengah pertarungannya yang tidak ada dalam animenya. Namun hal itu tidak banyak mempengaruhi cerita utamanya, agar tidak mengganggu apa yang kalian lihat dalam versi animenya.
The Heroic Legend of Arslan sendiri sebelumnya mendapatkan adaptasi manga kedua oleh Hiromu Arakawa (pencipta Fullmetal Alchemist) pada tahun 2013 lalu, dan dimuat dalam Bessatsu Shōnen Magazine. Manga tersebut kembali diadaptasi dari novel Tanaka, yang artwork-nya pasti sangat familiar di mata pemain Final Fantasy, karena ilustratornya tidak lain adalah Yoshitaka Amano. Versi gamenya ini sendiri juga mengiringi penayangan adaptasi anime ketiganya, atau adaptasi anime dari manga kedua karya Arakawa, yang mulai ditayangkan tahun ini. Funimation mendapakan hak untuk menayangkannya di Barat, jadi kita juga sudah bisa menduga jika versi gamenya akan mendapatkan translasi nantinya.
Yoshiki Tanaka, sendiri mulai menulis novel ini tahun 1986 hingga 2008 lalu, dengan jumlah bukunya saat ini mencapai 14 novel dan satu side. Versi manga pertamanya diterbitkan mulai November 1991 hingga September 1996. Juga mendapatkan dua adaptasi serial anime dan empat bagian anime OVA. Tahun 2013 lalu adaptasi manga keduanya diterbitkan melalui Bessatsu Shōnen Magazine. Untuk adaptasi dalam bentuk video game, sejauh ini baru ada satu saja yang dirilis tahun 1993 silam untuk platform Sega Mega-CD.
Editor in Chief Duniaku Network, Ami Raditya, meliput Tokyo Game Show live dari Makuhari Messe.