Amerika Serikat Kolaps, Seluruh Dunia Bekerjasama Menyelamatkan!
Salah satu proyek ambisius Ubisoft adalah menjadikan kalian tentara gratisan dalam usaha menyelamatkan Amerika dari bencana virus...
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tom Clancy’s The Division menjadi salah satu gamenya Ubisoft yang paling dinantikan perilisannya, namun terus ditunda sampai terakhir disebutkan bakal dirilis tahun 2015 ini. Hanya saja dengan tidak disebutkannya kapan pastinya, serta beberapa hari lagi kita bakal mendapatkan kepastian mengenai Assassin's Creed Syndicate, kami jadi menyangsikan game tersebut bakal hadir tahun ini. Namun Ubisoft tetap ingin antusias gamer terjaga menunggu game Massively Multiplayer Online RPG (MMORPG) shooter mereka tersebut, dan kembali akhir pekan kemarin mereka merilis trailer terbarunya, yang terfokus pada bagian musik game ini. Lihat di bawah video behind the music tersebut.
Tom Clancy’s The Division - Division Insider : Behind the Music
[youtube_embed id="S3_KqmQVNCU"]
Pengembangan The Division sepertinya ingin dipercepat oleh Ubisoft. Karena itulah mereka merekruit satu lagi studio lainnya untuk membantu di tengah proses pengembangan game MMORPG open-world dengan gameplay third-person shooter ini. Adalah Ubisoft Annecy, yang pertama kali dikenal melalui Rayman 2, dan sebelumnya juga mengerjakan game seperti Splinter Cell: Pandora Tomorrow dan juga menangani mode multiplayer Assassin's Creed II, kini juga ikut serta mengembangkan game Tom Clancy's ambisius ini, serta membantu Ubisoft Massive, Ubisoft Reflections dan Red Storm Entertainment.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2014/08/18/gamescom-2014-screenshot-dan-artwork-terbaru-tom-clancys-the-division/" title="Bandingkan The Division Dunia Nyata dan Dalam Game"]
Tim utama yang menangani The Division asalah Massive Entertainment, sedangkan Red Storm sebelumnya sudah dikenal melalui Ghost Recon: Future Soldier, dan Reflections mengerjakan game racing seperti The Crew. Sejauh ini belum jelas apa peran Ubisoft Annecy di tengah proses pengembangan The Division, namun semoga dengan kehadiran mereka kita bisa segera mendapat kepastian kapan game online yang bakal ditawarkan free-to-play ini dirilis.
Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, setting The Division adalah New York dengan keadaan nyatanya. Memang apa yang kalian dapat dalam game MMORPG open-world ini adalah keadaan di masa datang, pasca keseluruhan Amerika Serikat kolaps karena virus, sehingga apa yang terlihat selama permainan memang sangat kacau. Untuk menggambarkan seperti apa keadaan dalam game dengan kondisi nyatanya, kalian bisa melihat trailer di bawah:
Amerika Serikat Kolaps - New York The Division Vs Real Life
[youtube_embed id="YAzrHJcnEeM"]
The Division mengambil setting pasca merebaknya virus selama Black Friday, yang kemudian mengakibatkan Amerika Serikat kolaps karena kekacauan. Satu bulan kemudian, kamu sebagai karakter menjadi bagian dari “The Divison” (atau Strategic Homeland Division – SHD) kelompok yang mendapatkan wewenang dari presiden Amerika Serikat untuk mempertahankan apa yang masih tersisa dari peradaban manusia di negara tersebut. Tidak heran di beberapa bagian setting game ini masih tergantung banyak hiasan-hiasan yang biasa meramaikan masa liburan akhir tahun di Amerika.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2014/06/11/e3-2014-seperti-inilah-gameplay-single-player-dalam-dunia-multiplayer-tom-clancys-the-division/" title="Gameplay Single Player dan Multiplayer Dalam The Division"]
Ubisoft menginginkan The Division ini bakal menjadi game online yang endless, atau tidak ada ujungnya yang menghalangi kalian bisa terus memainkannya. Untuk itu, selain progress story standar (dan juga konten baru setelah menyelesaikan campaign utamanya), The Division juga menawarkan sistem progression untuk perlengkapan karakter, statistik pemain, dan juga markas karakter, yang bisa terus menerus di-upgrade. Ubisoft mengatakan mereka bakal mendukung sepenuhnya The Division dengan konten baru setelah dirilis, memperpanjang pengalaman bermainnya. Mengenai upgrade statistik perlengkapan karakter, pasti kalian langsung terbesit gameplay sebuah RPG. Ubisoft sendiri memang mengatakan jika game ini lebih terasa sebagai sebuah Role-playing Game dibandingkan Shooter, bukan shooter dengan dukungan statistik ala RPG. Ada sistem progression yang dalam untuk loot, gear, dan level, serta kalian bisa mengkustomisasi setiap skill, bahkan memilih peran dari beberapa faction yang eksis dalam game.
Lanjut ke halaman 2....
Fitur baru lainnya yang terakhir dikonfirmasikan adalah area PvP yang disebut Dark Zone. Area ini terpisah dari campaign utama The Division, dan memungkinkan kalian bertarung PvP atau PvE. dengan kemungkinan kehilangan item jika mereka terbunuh. Ya, ada risiko selama bermain di dalam Dark Zone. Ketika kalian menemukan item di Dark Zone, kalian perlu membawanya ke sebuah proses yang disebut Extraction, sebelum akhirnya item tersebut terikat para karakter kalian. Jika mereka terbunuh sebelum proses tersebut dijalankan, maka kalian bakal kehilangan item tersebut selamanya.
Kemudian nantinya The Division juga dilengkapi dengan Social Hub yang digunakan bukan untuk pertarungan, semacam Destiny's Tower. Campaign game ini juga bisa dimainkan secara co-op. Namun yang membedakannya dengan MMORG shooter lainnya seperti Destiny, hanya pemain lain yang memang khusus kalian undang yang bakal muncul selama bermain co-op.
The Division memang sangat ambisius. Menggunakan engine Showdrop, yang disiapkan khusus untuk game seperti ini, dan engine tersebut juga mengacu pada teknologi modern. Sehingga platform yang mendukung hanya PC Windows, PlayStation 4 dan Xbox One saja. Mereka juga memastikan jika untuk versi konsolnya bakal di-downgrade kualitasnya dibandingkan versi PC. Ubisoft Massive selaku pengembangnya juga menyiapkan game ini sebagai Massively Multiplayer Online RPG, yang hingga detik ini masih identik sebagai game free-to-play daripada pay-to-play.