Review Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered: Klasik tapi Fresh
Apakah terasa berbeda dengan versi PS 2?
Romancing SaGa -Minstrel Song- kini hadir versi remaster-nya setelah sebelumnya muncul sebagai remake di tahun 2005, untuk PlayStation 2.
Namun muncul sebagai remaster di tahun 2022 apakah memberikan sesuatu yang berbeda dan terasa menyegarkan?
Mari simak ulasan kami untuk Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered berikut ini!
1. Kisah non linear dengan 8 protagonis yang masih menarik, perlihatkan sudut pandang berbeda
Sama seperti versi lamanya, kita juga bisa memainkan delapan cerita dari delapan tokoh utama berbeda di sini.
Mulai dari Jamil yang seorang pencuri, Gray sang petualang, Hawke sang kapten bajak laut, dan lainnya yang bisa kamu pilih dengan cerita dan konflik berbeda.
Meskipun konfliknya berbeda, tapi akhirnya kalian akan melawan musuh yang sama. Konsep sudut pandang beragam dari tokoh utama beragam ini masih terasa menarik dan sukses di 2022, apalagi kalau mengingat konsep ini diperkenalkan di tahun 1992 untuk game asli Romancing SaGa.
Baca Juga: Review Dragon Quest Treasures: Waktunya Mencari Harta Karun!
2. Sistem pertarungan yang simpel namun tetap menarik, menjadi daya tarik
Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered masih punya konsep yang sama seperti versi terdahulunya, yaitu turn based JRPG dengan tiga anggota di setiap party-nya.
Menariknya adalah, tidak ada sistem level atau EXP di sini, kamu justru harus menggunakan teknik agar bisa membuka teknik serupa lainnya, seperti skill berpedang dan lain-lain.
Selain itu peningkatan status di akhir pertarungan juga didapatkan secara acak, jadi proses bermain akan sedikit lebih lama.
Namun sistem rekrut party juga cukup menarik di mana kamu harus mengatur party tiga orang dengan menyesuaikan serangan, skill, dan support di dalamnya.
3. Progres bisa berjalan sangat lama, terutama karena beberapa quest terasa membingungkan harus ke mana
Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered juga sama seperti versi lamanya yaitu punya dunia yang luas untuk dijelajahi.
Namun quest utama untuk melanjutkan progres cerita agak membingungkan, kadang kita harus kembali untuk menemui NPC yang memberikan petunjuk ke kita.
Selain itu, monster atau musuh sangat banyak sekali, sehingga kamu akan lebih sering melawan mereka dibandingkan melakukan progres cerita.
Memang mungkin ini tidak masalah bagi sebagian orang, tapi proses bermain akan jadi lebih panjang dan lama lagi, belum lagi proses menaikan skill seperti di poin kedua. Jadi penuh dengan grinding.
Bahkan di awal bermain pun saya memilih progres yang "Normal", opsi lainnya adalah "Slow" atau lambat, mungkin bisa lebih lama lagi.
4. Terasa aneh karena kamera tak bisa diputar, tapi tetap ini game JRPG klasik yang menarik
Mungkin perihal progres dan grinding berat dan lama itu bagian dari gameplay, karena saya suka grinding pun saya tidak begitu komplain. Namun keluhan saya adalah dari sudut pandang kameranya.
Untuk game di tahun 2022 seperti saat ini, rasanya tidak nyaman ketika sudut pandangnya sudah diatur atau fix, kita tidak bisa memutar kamera untuk melihat sekitar, padahal dunia yang dihadirkan sangat luas.
Selebihnya, Romancing SaGa -Minstrel Song- Remastered adalah JRPG klasik yang menarik untuk kamu mainkan bagi penggemar JRPG dan serial Romancing SaGa, terutama remaster ini tetap menmbawa unsur menarikd ari seri lamanya, namun memberikan tampilan yang lebih HD.
Penilaian: 3.5/5
Baca Juga: Review Dragon Quest Treasures: Waktunya Mencari Harta Karun!