Review Live A Live: Mesin Waktu Game RPG dengan Banyak Cerita
Remake Live A Live sukses beri pengalaman RPG yang menarik
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu ciri khas Jepang jika membahas game adalah lahirnya genre JRPG yang sangat khas.
Pada tahun 1994, rilis game berjudul Live A Live yang memfokuskan di JRPG dengan fokus bermain ke cerita yang disajikan, tahun 2022, Live A Live mendapatkan versi remake-nya.
Kami berkesempatan mengulas Live A Live versi remake, seperti apa review kami?
1. Kamu tidak akan bosan karena Live A Live punya tujuh cerita berbeda yang bisa kamu pilih
Seperti judulnya, game Live A Live membuat kamu menjalani kehidupan, tapi bukan hanya satu kehidupan, melainkan sembilan chapter!
Awalnya kamu mendapatkan tujuh chapter yang bisa kamu mainkan, kehidupan di tiap chapter ini beragam mulai dari prasejarah, era koboi, Ninja, masa kini, hingga masa depan yang sangat jauh!
Tidak hanya itu, ada juga chapter rahasia yaitu chapter kedelapan, era abad pertengahan yang terbuka jika kamu sudah menyelesaikan ketujuh chapter serta chapter terakhir yaitu Dominion of Hate.
2. Setiap chapter yang punya keunikan tersendiri
Setiap chapter yang hadir itu bukan hanya memberikan cerita dari era yang berbeda-beda saja, namun masing-masing cerita punya keunikan, termasuk dari gaya bermainnya.
Sebagai contoh, di era prasejarah itu bahasa belum ditemukan sehingga dalam chapter ini punya konsep unik dalam berkomunikasi dan penceritaan.
Atau di chapter masa sekarang yang paling unik menurut saya, yaitu mengkombinasikan RPG dengan game fighting ala arcade.
Menurut saya, karena setiap chapter itu punya konsep dan tampilan yang beragam, rasanya seperti kamu mendapatkan 7 game in 1.
Oh iya kamu juga harus tahu kalau setiap chapter itu tidak terhubung, jadi kamu boleh lompat-lompat chapter ketika memainkannya untuk mencoba semua chapter, tidak masalah.
3. Meski tiap chapter punya mekanik berbeda, tapi gaya klasik JRPG tetap yang dikedepankan
Mungkin setiap chapter punya tampilan, mekanik bermain, dan cerita yang berbeda antara satu dan lainnya.
Namun satu hal yang menjadi daya tarik dan punya benang merah untuk semua chapter-nya adalah unsur JRPG yang sangat kental.
Sekalipun di chapter masa kini yang punya gaya game fighting, gaya bermainnya tetap menggunakan ala RPG dan turn based.
Kamu juga bisa memiliki item dan senjata yang dikenakan oleh karaktermu untuk meningkatkan status, selain itu ada juga sistem level dan skill yang bisa dipelajari sepanjang bermain.
4. Live a Live remake menjadi peningkatan dan "mesin waktu" untuk para penggemar JRPG
Dibandingkan dengan versi 1994, tentu versi remake 2022 ini memiliki peningkatan yang sangat menarik dari segi grafis dan juga gaya bermain.
Di versi remake ini tampilannya jadi semakin halus dan memiliki pengisi suara juga untuk beberapa chapter yang membuat pengalaman bermain jadi semakin seru.
Tak hanya itu, unsur JRPG dan turn based klasik tetap ada, sehingga mengembalikan kesan retro saat bermain, membuat game ini menjadi mesin waktu dan surat cinta untuk para penggemar JRPG klasik.
Kami sangat menyarankan kamu yang suka dengan JRPG klasik, apalagi yang suka dengan Live A Live versi 1994 untuk memainkan versi remake-nya.
Nah itu dia review Live A Live remake dari Duniaku.com, kamu juga memainkan game ini? Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Ini Dia Review HoloCure, Fan Game hololive Ala Vampire Survivors!