Kasus Lavender Town Syndrome di Pokemon, Asli Atau Creepypasta?
Menurutmu ini asli atau creepypasta?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun Pokemon adalah serial game dan anime untuk anak-anak, namun banyak yang menyambungkannya dengan hal yang berkaitan dengan horor.
Salah satu yang terkenal adalah Lavender Town Syndrome yang ada di game pertama Pokemon, tapi sebenarnya sindrom apa ini?
Simak yuk berikut pembahasannya.
1. Musik kota Lavender yang membuat orang-orang bunuh diri
Ceritanya dimulai dari tahun 1996 ketika game Pokemon Red and Blue rilis dan ramai dimainkan di Jepang.
Salah satu kota di sana yaitu kota Lavender yang memang kota horor memiliki musik dengan bit yang mengganggu sebagian orang terutama anak-anak.
Dikatakan tahun itu banyak anak-anak yang terkena dampak dari musik kota Lavender seperti pusing, hidung berdarah, perubahan tingkah laku, bahkan punckanya adalah bunuh diri.
Tapi apakah ini adalah kisah nyata atau hanya creepypasta saja nih?
Baca Juga: Porygon Masih Di-banned di Anime Pokemon Karena Insiden 1997!
2. Penjelasan sindrom kota Lavender yang sebenarnya
Terdengar mengerikan ya, musik di dalam game membuat 100 anak-anak di Jepang bunuh diri, tapi apa iya?
Sebenarnya itu hanyalah kisah seram internet alias creepypasta saja yang pertama kali tersebar di tahun 2010.
Tidak ada catatan atau bukti tentang kasus bunuh diri atau bahkan kasus secara fisik yang terjadi karena game Pokemon ini.
Namun memang bisa dibilang musik di kota Lavender memiliki binaural beats yang memiliki efek samping saat didengarkan. Junichi Masuda memang membuat musiknya menjadi terdengar menyeramkan, tapi tidak sampai terhipnotis untuk bunuh diri dan sebagainya.
Karena populer, creepypasta ini pun dikembangkan seperti gambar-gambar hantu Pokemon, MissingNo., bahkan Unown juga dilibatkan.
3. Di versi berikutnya musik kota Lavender diubah
Meskipun musik sebenarnya tidak seram dan tidak benar-benar memiliki efek samping berbahaya, namun musik di kota Lavender diubah di game berikutnya.
Dalam game Pokemon Gold, Silver, dan Crystal yang merupakan generasi kedua Pokemon, musiknya sedikit di-remix.
Dalam versi remake Pokemon Fire Red dan Leaf Green juga di-remix sedemikian rupa, begitu juga di versi Let's Go Pikachu dan Eevee.
Nah kalau menurutmu bagaimana? Apakah musiknya seram atau biasa saja? Coba tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.
Baca Juga: Pokemon TCG Indonesia Ekspansi Kelima Siap Dirilis!