Ngobrol Bareng Co-Director Theatrhythm Final Bar Line, Masanobu Suzui!
Pertimbangan karakternya berat, lho!
Kali ini kami ngobrol bareng Co-Director Theatrythm Final Bar Line, Masanobu Suzui! Seperti apa ceritanya tentang pengembangan rhythm game saga Final Fantasy ini? Temukan jawabannya di sini!
1. Pilihan lagunya!
Q: Apa pertimbangan yang diambil dalam memilih lagu yang termasuk dalam Theatrhythm Final Bar Line?
Suzui: Pertama-tama, kami mulai dari konsep fundamental dari menciptakan judul yang berfungsi sebagai kulminasi seri Theatrhythm, dan untuk alasan itu, kami ingin melibatkan lagu-lagu sebanyak mungkin. Kami menemukan daftar panjang yang melibatkan semua lagu yang muncul di seri Final Fantasy, sebelum timnya duduk dan melalui proses memangkas daftarnya, mempertimbangkan variasi-variasi opininya seluas mungkin.
Kami memastikan untuk memasukkan semua judul yang populer semenjak peluncuran Theatrhytm, maupun trek lainnya yang pas untuk digunakan di sebuah rhythm game. Kami lalu memulai proses panjang mengedit daftarnya hingga mencapai kuantitas yang dapat kami atur. Bagian ini melibatkan banyak konferensi dan meeting dengan tim dan Square Enix. Kami mencoba untuk memastikan bahwa judul yang umumnya ditampilkan sebagai bagian dari setlist konser dan yang difitur dalam iklan televisi atau video promosi yang terhubung secara intrinsik dengan judul-judul tertentu juga masuk, dan juga mempertimbangkan feedback pelanggan melalui media sosial dan survey online yang dilakukan untuk memilih judul populer dari setiap judul Final Fantasy.
Kami telah melakukan sebaik mungkin untuk memproduksi sebuah daftar track yang memfitur semua dari pilihan penggemar untuk setiap judul dalam serialnya!
2. Pertimbangan karakternya!
Q: Ada banyak karakter Final Fantasy di dalam Theatrhythm Final Bar Line. Apa pertimbangan untuk memilih karakter yang tersedia di dalam game-nya?
Suzui: Seri Final Fantasy telah berjalan selama 35 tahun dan juga memiliki jangkauan penggemar yang luas. Kami sadar bahwa setiap penggemar kami memiliki karakter favoritnya sendiri, dan setiap judul dalam serial tersebut terdiri dari karakter favorit yang telah menangkap imajinasi fanbase kami. Dengan pengertian mendasar bahwa karakter yang termasuk dalam party pemain akan mewakili setiap judul, kami terbebani untuk membuat pilihan luar biasa sulit untuk siapa yang ditinggalkan.
Kami telah, bagaimanapun, juga memastikan bahwa sebisanya karakter yang akhirnya tidak terlibat juga dapat termasuk di sekitar footage EMS-nya, sebagai jalan kecil untuk membayar kepercayaan para penggemar kami. Judul Theatrhythm ini harusnya memiliki sesuatu untuk semua orang.
Baca Juga: Ada Trailer MMORPG Tiongkok Mirip Final Fantasy XIV Shadowbringers!
3. Tantangan terbesarnya!
Q: Theatrhym Final Bar Line terlihat unik untuk sebuah game rhythm. Apa tantangan dalam mengembangkan judul ini?
Suzui: Adalah kepercayaan kami bahwa apa yang membuat seri Theatrhythm unik adalah tidak hanya judul-judul ini berfungsi sebagai rhythm action game yang sepenuhnya imersif, mereka juga mengizinkan para pemain untuk menikmati serunya sebuah RPG strategis, dalam mengembangkan karakter untuk melalui rintangan yang mereka hadapi sebaik mungkin.
Tantangan terbesar yang harus kami lalui dalam pengembangan game ini adalah dalam mencapai keseimbangannya yang sulit. Kami tidak hanya harus menciptakan sebuah game yang dapat dibereskan oleh para pemain yang tidak begitu cekatan dalam rhythm game namun juga bagi mereka yang telah menguasai elemen pengembangan karakter RPG.
Kami juga harus memastikan bahwa kami menciptakan tantangan terbaik untuk para penggemar rhythm game juga, untuk tetap menjaga keseruan mereka dalam jangka panjang. Bagian sulit yang kami temui adalah memastikan bahwa satu elemen tidak secara drastis mempengaruhi elemen lainnya, dan saya bahagia untuk mengucapkan bahwa kami telah melalui tantangan tersebut, meskipun mengambil banyak, banyak sekali jam untuk membetulkan dan memastikan balance-nya jadi pas.
Apa pendapatmu tentang Masanobu Suzui dan Theatrhythm Final Bar Line? Sampaikan melalui kolom komentar di bawah ini!
Baca Juga: Review Crisis Core Final Fantasy VII Reunion, Reuni yang Gak Berbeda?