Analisa Pertumbuhan Video Game Dunia (Part 1)
Industri video game telah berkembang sangat pesat 10 tahun terakhir. Dari yang awalnya dikaitkan dengan permainan anak-anak, telah berevolusi menjadi industri hiburan segala usia dengan nilai puluhan milyar dollar.
Analisa Pertumbuhan Video Game Dunia
Industri video game telah berkembang dengan sangat pesat dalam 10 tahun terakhir. Industri yang awalnya dikaitkan dengan permainan anak-anak ini telah berevolusi menjadi industri hiburan segala usia dengan nilai mencapai puluhan milyar dollar. Menjadi lini industri yang sangat diperhitungkan, artikel ini akan menganalisa pertumbuhan video game dunia.
Pertumbuhan industri game awalnya termonopoli oleh developer hardware maupun software video game di Amerika, Jepang dan Eropa. Kemajuan teknologi yang cepat dan era globalisasi menciptakan kemudahan bagi siapapun untuk terlibat dan masuk ke pasar global. Bahkan di Indonesia, developer software video game, baik aplikasi maupun platform telah banyak ditemukan.
[read_more link="http://www.duniaku.net/2014/01/22/analisavideogamedunia2/" title="Analisa Pertumbuhan Video Game Dunia 2013 (Part 2)"]
Banyaknya developer berbakat indonesia, respon pasar yang baik dari sisi lokal maupun internasional membuat Indonesia dengan cepat menjadi salah satu negara yang paling dilirik dalam industri video game. Sejak awal memang pasar video game Indonesia banyak dikuasai asing melalui banyaknya penjualan konsol (meski sebagian besar game saat itu masih bajakan), game-game online buatan luar yang dibawa oleh perusahaan lokal maupun asing, serta aplikasi game dalam smartphone dan tablet yang dapat dengan mudah diunduh di berbagai platform. Kondisi tersebut memaksa developer lokal untuk tidak dianakemaskan dengan standar ganda oleh konsumen. Mereka harus berkompetisi dengan developer asing secara langsung pada media video game apapun. Hasilnya, developer lokal secara langsung dipaksa untuk masuk ke pasar global dan membuktikan eksistensinya di seluruh dunia.
Dengan terbukanya platform pada smartphone, tablet dan konsol next generation, developer Indonesia harus siap untuk maju ke pasar yang lebih luas. Artikel ini akan membahas pertumbuhan video game secara global, baik dari segi penjualan hingga prediksi kondisi masa depan yang akan terjadi.
Dalam salah satu studi Gartner pada Oktober 2013, tingkat pertumbuhan tahunan industri video game disebutkan ada pada angka 18.3% secara global. Mereka bahkan memprediksikan bahwa angka ini akan meningkat hingga USD 128 triliun pada tahun 2017 nanti. Pertumbuhan yang pesat diprediksikan akan terjadi pada seluruh platform video game, kecuali PC dan handheld.
Simak analisa pertumbuhan segmen mobile pada halaman berikutnya.
Segmen Mobile
Melalui penjualan smartphone dan tablet yang sangat tinggi, jumlah gamer yang mengakses video game melalui alat ini meningkat secara derastis pada tiga tahun terakhir. Video game telah menjadi aplikasi yang paling populer pada platform ini dan menguasai pangsa pasar secara global. Potensi pertumbuhan platform ini masih sangat besar. Sebuah studi menyebutkan bahwa potensi peningkatan penjualan smartphone dan tablet diprediksikan akan terus meningkat hingga lima tahun ke depan dengan angka mencapai 58,9%.
Pertumbuhan yang sangat pesat ini bahkan membuat developer hardware siap untuk menciptakan smartphone dan tablet yang fokus pada kebutuhan bermain video game. Bahkan sejumlah developer telah menciptakan mesin video game dengan sistem operasi yang digunakan oleh platform smartphone dan tablet.
Bentuk monetisasi yang ditawarkan juga sangat beragam, mulai dari game premium yang menjual video game secara langsung dengan harga tertentu, freemium yang bebas dimainkan dengan pembelian dalam game, atau yang murni gratis alias free-to-play dengan iklan sebagai gantinya. Lalu metode apa yang paling efektif? Penjualan aplikasi dalam video game atau in-app purchase menyumbang 17,2% dari total revenue mobile game. Premium game berada pada angka yang jauh lebih besar, yaitu 75,9%.
Sementara mobile gaming pada segmen handheld diperkirakan akan ada di puncaknya pada tahun 2012 kemarin dan akan terus menurun hingga 2017. Dalam fungsinya yang menawarkan permainan untuk dimainkan di manapun, tablet dan smartphone akan tumbuh lebih cepat dari handheld seperti PSVita dan 3DS. Melalui cepatnya perkembangan spesifikasi dalam smartphone dan tablet, sejumlah pihak telah memprediksikan bahwa tablet dan smartphone secara perlahan akan menggantikan PSVita dan 3DS.
Simak analisa segmen konsol di halaman berikutnya.
Segmen Konsol
Dua raksasa besar, Sony dan Microsoft telah memulai babak baru dalam pertarungan konsol. PlayStation 4 dan Xbox One yang baru saja diluncurkan dengan segera saling susul pada nilai penjualan dengan jumlah yang sangat tinggi. Meski platform mobile berkembang secara derastis, namun berbagai pihak telah memprediksi konsol akan tetap menjadi pusat pertumbuhan industri game secara global.
Menguasi 47,5% pasar video game global, penjualan konsol secara total diperkirakan mencapai USD 15.9 triliun. Angka ini diprediksikan akan terus berkembang pada lima tahun kedepan hingga mencapai USD 25.8 triliun. Pada tahap ini, penjualan hardware diprediksikan akan menurun. Namun dengan jumlah pengguna yang tinggi, penjualan software tentu akan berada pada puncaknya.
Bagaimana dengan Indonesia? Konsol telah dikenal oleh gamer Indonesia sejak era 80-an. Namun pada era tersebut hingga saat ini, Indonesia merupakan konsumen yang tinggi dalam penjualan hardware saja, sementara sisi software masih banyak didominasi oleh pembajakan. Namun tingkat apresiasi masyarakat Indonesia telah meningkat derastis 10 tahun terakhir. Dengan adanya berbagai fitur dan update yang ditawarkan, sejumlah gamer bahkan berkomitmen untuk hanya memainkan software orisinil.
Evolusi gamer Indonesia pada segmen konsol bahkan telah membuat Sony tertarik untuk meluncurkan PlayStation 4 secara langsung di Indonesia. Akses untuk memperoleh dukungan secara langsung tentu akan meningkatkan minat gamer Indonesia untuk bermain secara legal. Apabila Microsoft mengikuti langkah ini, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi salah satu konsumen yang patut diperhitungkan di Asia Tenggara.
Simak analisa segmen online dan PC di halaman berikutnya.
Segmen Online dan PC
Meski sangat populer, total penjualan game online dan PC menurun dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena tingkat permintaan mobile game yang memegang jumlah paling besar berasal dari masyarakat dengan kemampuan IT menengah hingga rendah. Sehingga sebagian besar gamer memilih untuk memainkan game-nya pada platform yang lebih mudah.
Penjualan game PC menurun pada tahun 2012 kemarin sebesar 4,0% secara global. Popularitas game online dan PC masih terjaga melalui judul-judul tertentu yang telah diakui oleh berbagai pihak. Meski terus menurun, sejumlah perusahaan seperti: Valve dan Electrinic Arts telah berkmitmen untuk terus mendukung platform ini. Sementara itu, revenue melalui biaya berlangganan account akan tetaap dengan kemungkinan untuk menurun. Namun penjualan barang-barang virtual diprediksikan untuk meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa game-game MMO masih memiliki potensi untuk berkembang.
Di Indonesia sendiri game PC dan Online memiliki pangsa pasar yang paling besar. Hal ini terjadi karena penjualan game pada platform mobile (smartphone dan tablet) jauh lebih kecil dari penjualan voucher dan pembelian barang dalam game MMO. Pertumbuhan infrastruktur yang direncakanan akan ikut mendukung pertumbuhan pada kedua platform tersebut, namun kondisi gamer PC dan online akan berubah dari pemain warnet menjadi home based.
Sumber: Gartner (Oktober 2013)