Tanpa Disadari, Inilah 5 Musuh di Game yang Ternyata Baik
Mereka padahal baik, tapi kadung dicap sebagai sosok yang jahat!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dunia game maupun film, pasti akan ada sosok antagonis. Sosok tersebut memang tidak selamanya terus ada, namun di mayoritas game serta film, yang namanya pemeran antagonis pasti kemungkinan besar akan diikut sertakan.
Sejatinya, sosok antagonis ini dikenal sebagai sosok yang jahat, keji, dan tidak kenal ampun. Mereka dicap sebagai sosok yang rela melakukan apapun demi mencapai tujuan utama mereka. Tapi ternyata, tidak semua sosok antagonis ini dikenal sebagai sosok yang jahat lho.
Kenyataannya, mereka adalah sosok yang baik. Kali ini Duniaku.net bakal membahas mengenai musuh di game yang ternyata baik. Memang dari sudut pandang cerita, beberapa musuh ini akan menjadi lawan kita. Namun bila ditelaah dengan seksama, musuh-musuh ini punya niat yang baik bro. Oleh sebab itulah Duniaku.net sangat tertarik untuk membahas musuh di game yang ternyata baik.
Artikel ini juga untuk membuka pikiran kalian para gamer untuk tidak asal bermain saja, karena sejatinya, ketika bermain game kita juga perlu menelaahnya dengan baik, agar tahu maksud, cerita, serta tujuan si game ini. Yuk, sepertinya langsung saja kita bahas mengenai lima musuh di game yang ternyata baik.
Scorpion[/caption]
Nama aslinya adalah Hanzo Hasashi yang merupakan seorang ninja dari klan Shirai Ryu. Klan ini merupakan klan yang memiliki persaingan sengit dengan Lin Kuei. Nahas Hanzo sendiri tidak berumur panjang karena dirinya tewas dan menjadi seorang ninja dari neraka bernama Scorpion. Nah, konon Scorpion ini merupakan ninja yang punya rasa dendam berlebih kepada Sub Zero (Bi-Han). Beruntung mereka dipertemukan di turnamen Mortal Kombat dan berakhir dengan kematian Sub Zero (Bi-Han).
Sebagai seorang yang punya sifat balas dendam, banyak yang salah sangka dengan Scorpion. Gamer yang tidak tahu menyebut bahwa Scorpion merupakan sosok jahat, padahal tidak demikian. Scorpion ini lebih cocok disebut sebagai Anti-Hero, sama seperti Dead Pool di Marvel. Ya, Scorpion memiliki misinya tersendiri dan tidak pernah terpengaruh sepenuhnya dengan tokoh-tokoh jahat.
Untuk mencapai tujuannya, Scorpion kerap melancarkan berbagai aksi misalnya berteman dengan Liu Kang atau Raiden. Tapi terkadang, Scorpion juga berkerjasama dengan karakter antagonis. Itu semua dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk mencapai tujuan pribadinya. Tapi setelah mengetahui bahwa Sub Zero yang kini dilawannya adalah adik dari Bi-Han (Kuai Liang), Scorpion seperti kehilangan motivasi. Apalagi Scorpion diceritakan telah berdamai dengan Sub Zero (Kuai Liang).
Shay Patrick Cormac merupakan seorang Assassin, tapi itu dulu. Tokoh yang satu ini begitu fenomenal ketika Ubisoft memutuskan untuk menciptakan sebuah seri Assassin's Creed yang berbeda di tahun 2014. Ya, Assassin's Creed: Rogue adalah seri tersebut. Seri yang satu ini punya pondasi cerita yang berbeda di mana kita akan berperan dan memiliki sudut pandang dari seorang templar. Ya, templar yang dimaksud adalah Shay Cormac. Dulu Shay memang seorang Assassin yang patuh dan loyal.
Tapi sebuah misi serta satu kejadian membuatnya mengubah pandangannya soal Ordo Assassin. Ya, Shay yang ditugaskan untuk mengambil Piece of Eden ke Lisbon merasa kecewa karena ternyata Piece of Eden adalah mesin penghancur! Ketika mengambil benda tersebut dan menyelesaikan misinya, Shay melihat betapa banyak orang tidak bersalah mati di Lisbon, sesaat setelah ditariknya Piece of Eden. Tak setuju, pada akhirnya membuat Shay berbalik melawan Ordo Assassin.
Menjadi penjahat bukan berarti Shay adalah orang jahat. Pandangannya yang tidak setuju dengan Ordo Assassin yang ternyata tak ubahnya seorang penjahat membuatnya membelot. Dirinya ingin agar ordo Assassin ini tobat (istilahnya begitu). Perjalanan demi perjalanan dilakukan untuk membasmi para Assassin. Salah satu yang jadi korbannya adalah Charles Dorian, ayah dari protagonis utama di Assassin's Creed: Unity, Arno Dorian.
Nah, siapa lagi ya musuh di game yang ternyata baik? Yuk langsung meluncur ke halaman selanjutnya guys!
The Last of Us adalah game fenomenal yang diluncurkan pada tahun 2013. Game ini berfokus pada petualangan Joel dan Ellie untuk bisa selamat dari kejaran The Fireflies. Ya, The Fireflies merupakan organisasi bawah tanah yang sedang mencari obat untuk wabah jamur di dunia The Last of Us. Seperti diketahui, 20 tahun sebelum petualangan Joel dan Ellie, dunia mengalami guncangan karena manusia tiba-tiba berubah menjadi zombie atau monster yang mematikkan.
Nah, ketika petualangan Joel serta Ellie dimulai, The Fireflies sedang gencar untuk mencari obat penawarnya. Sialnya, satu-satunya cara adalah dengan membeda otak Ellie. Ellie memiliki perbedaan genetika sekaligus harapan bagi umat manusia yang masih tersisa. Tapi sialnya, Joel tidak akan dengan mudah untuk menyerahkan nyawa Ellie begitu saja.
Memang apa yang dilakukan The Fireflies terhadap Ellie adalah hal yang salah karena mereka harus mengorbankan nyawa seseorang. Tapi bila ditarik secara kemanusiaan, mungkin saja hal itu dilakukan, apalagi The Fireflies bukan menggunakannya untuk kejahatan, melainkan untuk eksistensi serta kesembuhan manusia di dunia.
Source: Whatculture[/caption]
Bagi para penggemar Mass Effect, mungkin kalian masih ingat dengan Saren Arterius. Ya, sosok yang satu ini cukup menyeramkan dan juga merupakan sosok yang dingin serta tenang. Di awal kemunculannya, Saren terlihat sangat jahat. Dia rela membunuh rekannya, Spectre sebelum menghidupkan Mysterious Beacon. Setelah itu dirinya kabur menggunakan sebuah kapal. Sikapnya yang seperti itu pada akhirnya cukup untuk membuat Saren dicap sebagai sosok jahat.
Perjalanan pun dilakukan untuk menangkap Saren dan ternyata tidak sesederhana itu. Kapal Saren merupakan sebuah monster yang disebut Sovereign dan memiliki tugas untuk mengaktifkan sebuah relay untuk bisa memanggil ras Reapers bergabung di dunia Mass Effect. Meskipun niatnya cukup jahat, namun sebenarnya Saren memiliki alasan mengapa dirinya ingin bergabung dengan ras Reapers.
Saren sadar, adanya ras reapers pada akhirnya akan membuat tatanan galaxy hancur. Sedangkan sebaliknya, bersekutu dengan ras Reapers akan membuat seluruh ras yang ada di galaxy selamat. Setidaknya ras-ras lainnya akan dikenang sebagai ras yang pernah eksis di galaxy. Tindakan yang dilakukan Saren ini sepertinya cocok membuatnya menjadi musuh di game yang ternyata baik.
Di mode Campaign, kita akan berhadapan dengan sosok jahat bernama Ryder White. Ya, Ryder merupakan seorang yang pada awalnya baik tapi ketika permainan semakin jauh, Ryder akan berbalik menjadi orang jahat. Ya, Ryder mulai mendesak kalian para survivor untuk mati dan setelah mati, Ryder kemudian akan mengambil vaksin dari kalian para survivor. Namun nahas, para survivor kemudian sanggup untuk melawan Ryder dan membunuhnya dengan sadis.
Yap, Ryder dibunuh oleh istrinya sendiri yang menjadi zombie. Tapi sebelum menjudge Ryder sebagai orang yang culas, ada baiknya kalian mengetahui bahwa Ryder merupakan orang baik. Ya, dia baik tapi dimanfaatkan oleh orang jahat bernama Kevin Charon. Charon menyuruh Ryder untuk mencuri vaksin dari para survivor dengan iming-iming vaksin tersebut mampu menyembuhkan istrinya yang menjadi zombie.
Selain Ryder, Charon juga ternyata mempermainkan para survivor juga. Hasilnya, jadilah mereka saling membunuh. Sepertinya cukup layak menjadikan Ryder satu dari lima musuh di game yang ternyata baik guys.
Nah, sepertinya itulah lima musuh di game yang ternyata baik. Memang ketika kita menghadapi sosok antagonis, ada baiknya untuk mempelajari si antagonis terdahulu. Karena terkadang, kita sebagai gamer akan setuju dengan sudut pandang si antagonis lho. Percayalah dan lakukan sendiri bro.
Sumber: Whatculture
Diedit oleh Doni Jaelani