Dianggap Buruk! Ini 5 Game yang Endingnya Berubah Karena Fans
Suara gamer memang harus didengarkan dan ini buktinya!
Untuk membuat sebuah game tentu bukanlah hal yang mudah. Gamer di seluruh dunia memiliki selera tersendiri terhadap game yang dibuat oleh developer. Salah satu hal yang sering dipermasalahkan oleh para gamer adalah soal ending atau cerita akhir dari game tersebut. Memang harus diakui membuat sebuah ending yang epik adalah hal yang sulit dan rumit. Bagian akhir seringkali dicap kurang memorable, kurang nendang, dan masih banyak lagi.
Bahkan yang kejamnya adalah meskipun developer telah membuat game yang keren dari awal hingga menjelang akhir, gamer tetap akan mengatakan bahwa game tersebut jelek dikarenakan ending yang jelek.
Nah, di era yang serba modern seperti saat ini, gamer seakan memiliki kekuatan dan cara yang mudah untuk membuat para developer mengubah ending buruk dari sebuah game. Kenyataannya, game yang telah memiliki ending ini akhirnya berhasil diubah karena fans.
Kali ini Duniaku.net akan membahas soal game yang ending-nya berubah karena fans. Artikel ini juga bisa menjadi bukti bahwa gamer memang selalu benar dan para developer harus mendengarkan gamer agar game yang mereka buat bisa maksimal. Yuk, lebih baik tanpa basa-basi yang terlalu panjang kita bahas saja mengenai game yang ending-nya berubah karena fans.
Di tahun 2014, gamer mendapatkan sebuah kejutan dari WB dan Monolith kala mereka menciptakan sebuah game dengan tema Middle Earth bernama Middle Earth: Shadow of Mordor. Game yang satu ini langsung mendapatkan sambutan hangat dari para gamer karena menyuntikkan sebuah mekanisme seru yang tidak biasa yaitu Nemesis Sistem. Jalan cerita yang ada di game ini juga patut diacungi jempol karena kerap menyajikan aksi dramatis dan juga banyak aksi yang menguras emosi di dalamnya.
Tapi sempurnanya game ini seakan ternoda karena gamer menganggap ending yang dibangun oleh game ini kurang seru. Selain kurang seru, ending yang dibangun di game ini juga tampak seperti tidak bergairah. Protes yang dilayangkan para gamer akhirnya sampai ke telingan Monolith. Seakan tidak ingin gamenya terus menerus dianggap memiliki ending yang buruk, Monolith pada akhirnya mengabulkan permintaan ending di game ini melalui sebuah DLC baru berjudul Bright Lord.
Di situ kita akan dihadapkan pada ending yang seru dan kita tidak akan bermain sebagai Talion, tapi kita akan berperan sebagai rekan dari Talion yaitu Celebrimbor. Celebrimbor akan bertarung menghadapi musuhnya yaitu Sauron dengan mekanisme yang benar-benar seru.
Tidak ada lagi QTE yang mengganggu atau musuh yang matinya mudah di DLC ini. Dengan adanya DLC ini, anggapan anti klimaks seakan menghilang dari Shadow of Mordor.
Di tahun 2007, Valve menciptakan sebuah game unik soal robot-robotan berjudul Portal. Salah satu musuh di Portal yakni GLADOS bahkan merupakan salah satu penjahat terbaik yang ada di dunia game.
Nah, meskipun game yang satu ini tidak mendapatkan rasa protes terkait masalah ending, tapi tetap, Valve selaku developer ternyata menambahkan sebuah ending tambahan untuk game yang satu ini. Sebenarnya penambahan ending ini datang kala para gamer khawatir terhadap cerita Portal 2 yang tidak masuk akal.
Di ending Portal pertama, kita akan disuguhkan sebuah ending yang sangat ciamik dan juga damai. Para gamer ini khawatir bila ending yang bagus ini malah akan menjadi awal yang tidak masuk akal untuk Portal 2. Sadar akan hal itu, Valve pada akhirnya merancang ulang ending tambahan agar akhir dari Portal pertama ini bisa singkron dengan cerita Portal 2. Uniknya, penambahan ending ini dilakukan secara diam-diam dan akhirnya Valve mengumumkan jelang Portal 2 rilis.
Dengan adanya ending ini, Portal 2 pada akhirnya berhasil mendapatkan review yang baik dari para gamer. Bahkan Portal 2 sangat direkomendasikan oleh para pengguna Steam untuk dimainkan lho.
Oiya, ending tambahan ini dimulai ketika sang protagonis, Chell ditarik oleh NPC tidak terlihat (mungkin diselamatkan) sehingga dirinya muncul di Portal 2. Salut untuk Valve yang mau merespons kecemasan para gamer. Tentu menjadi hal yang baik bahwa Portal pertama merupakan salah satu game yang ending-nya berubah karena fans.
Nah, ada game apalagi ya sebagai game yang ending-nya berubah karena fans? Yuk langsung meluncur ke halaman selanjutnya!
Di tahun 2008 Ubisoft merilis sebuah game berjudul Prince of Persia yang mendapatkan sambutan hangat dari para gamer. mekanismenya yang seru ditambah parkour yang menawan membuat nama game ini melambung tinggi.
Tapi sayangnya, meskipun game ini memiliki cerita yang luar biasa seru, menjelang akhir permainan Prince of Persia justru menghadirkan ending yang sedikit mengecewakan. Salah satu tokoh baik dalam game ini yaitu Elika harus mengorbankan nyawa agar sang pangeran bisa menyelamatkan dunia.
Tentu hal ini memicu reaksi yang beragam dari para gamer yang lebih menginginkan Elika tetap hidup. Memang pada akhirnya Ubisoft mau memperbaiki ending ini. Tapi untuk mendapatkan ending yang baik, kalian harus membeli sebuah DLC yang disediakan oleh Ubisoft di game ini. Di DLC tersebut kalian bisa hidup bahagia bersama Elika dan kejahatan akhirnya bisa dikalahkan.
Padahal mungkin tanpa DLC seri ini bisa dibuat versi ending yang lainnya. Tapi meskipun pada akhirnya Ubisoft berjualan DLC karena menemukan celah pada ending Prince of Persia, setidaknya mereka mau melakukan perbaikan untuk game ini dan itu didasari dari para fans yang berkomentar atas game ini.
Game yang ending-nya berubah karena fans selanjutnya adalah Fallout 3. Seperti yang kita ketahui, Fallout 3 merupakan salah satu game fenomenal di masanya. Mode eksplorasi yang luar biasa membuat game ini nampak asyik untuk ditelusuri dan kalian bisa menghabiskan waktu ratusan jam untuk melakukan eksplorasi penuh di game ini bro.
Meski dianggap sempurna, game yang satu ini membuat celah yang lumayan besar di bagian ending. Kalian yang hanya bermain mode ceritanya saja tidak akan bisa memainkan karakter kalian setelah ending dan tentu ini hal yang buruk.
Nah, kenapa kalian tidak bisa memainkan karakter kalian setelah ending? Jawabannya adalah karena setelah cerita utama, karakter kalian akan tewas dan itu membuat kalian tidak akan bisa memainkannya.
Karena hal ini para fans yang sangat gemar memainkan Fallout 3 sangat frustrasi. Mereka pada akhirnya melakukan protes dan bagian terbaiknya, Fallout 3 mengubah ending-nya sehingga karakter kalian bisa bangkit dari kematian setelah ending dan itu membuat kalian bisa melakukan eksplorasi.
DLC Fallout 3 yang bernama Broken Steel-lah yang membuat kalian bisa memainkan karakter setelah bagian ending. Meski cara tersebut bukan cara yang elegan, tapi setidaknya Bethesda berhasil membuat gamer tidak perlu memainkan ulang game ini karena eksplorasi tetap bisa dilakukan dengan karakter yang sudah kalian gunakan dari awal game.
Ini mungkin game yang ending-nya berubah karena fans yang terakhir di artikel ini. Seperti yang sudah diketahui bahwa Mass Effect 3 memiliki ending yang anti klimaks. Setelah sukses dengan dua serinya, entah kenapa Bioware malah membuat ending Mass Effect 3 dengan sangat buruk. Buruknya ending game ini kemudian memicu protes dari para gamer. Mereka yang protes menganggap bahwa ending di game ketiga tersebut benar-benar kurang menggigit. Memang ketika mendapatkan kritikan, Bioware tidak langsung menggubrisnya.
Tapi pada akhirnya Bioware menyerah dan memberikan DLC gratis pada gamer untuk memperbaiki ending dari game ini. Memang DLC tersebut tidak mampu mengatasi seluruh masalah di game ini yang pada akhirnya berimbas pada ending-nya. Tapi setidaknya para gamer mengubah pandangan atas seri terakhir dari rangkaian trilogi game ini.
Nah, sepertinya itulah game yang endingnya berubah karena fans. Harus diakui terkadang gamer memiliki alasan yang cukup logis bila mengkritik sebuah game terutama di bagian ending. Selain prolog, ending juga menjadi salah satu kunci penting untuk membuat game nampak sempurna.
Sumber: Whatculture
Diedit oleh Doni Jaelani