Western(ized) Dragon!
Penasaran seperti apa jika Capcom meneruskan westernisasinya ke genre action? Baca selengkapnya disini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Judul Game: Dragon Dogma
Developer/Publisher: Capcom
Genre: Action Adventure
Release Date: TBA 2012
Sejak hadirnya konsol generasi tujuh yaitu Xbox 360 dan Playstation 3, Capcom pun mulai meninggalkan franchise mereka yang berbau Jepang dan menggantinya dengan IP baru yang lebih berasa kebarat-baratan seperti membuat Resident Evil 5 dan Lost Planet 2 serasa plagiat Gears of War dan dianggap gagal ataupun meng-outsource-kan Devil May Cry, Dead Rising dan Resident Evil: Operation Raccon City ke tangan developer barat dengan respon yang cukup hangat dari gamer.
Kini, Capcom pun mulai menularkan virus westernisasinya ke IP baru yang bernama Dragon Dogma (DD)yang bergenre Action Adventure dengan sedikit elemen RPG yang sekilas mengingatkan saya akan Skyrim, Demon’s Souls dan Dragon Age 2...
Pihak Capcom sendiri menjanjikan DD benar benar Action Packed serta bersetting di dunia open world.
Bercerita tentang seorang Remaja Pria atau wanita sesuai pilihan gamer yang dipilih oleh seekor naga untuk menjadi anak buahnya dan sang Naga tersebut itulah yang akan mengajari skill kepada player seiring berlangsungnya game.
Gameplay sendiri berupa party based action yang terdiri dari player dan 3 AI lainnya yang dapat beradaptasi seiring aksi player dan event dalam game serta dapat dipilih kelasnya yaitu Fighter yang bersenjatakan senjata dan tameng dan berperan sebagai pelindung tim dan combat jarak dekat atau Strider yang menggunakan Panah dan Pisau lempar serta memiliki kemampuan Grab yang berguna untuk menangkap dan melempar musuh berukuran kecil ataupun memanjat musuh yang berukuran besar dan meraih titik lemahnya seperti pada saat melawan Hydra dan tak ketinggalan pula Mage yang mensupport dengan serangan magic dan uniknya, karena ini bukan RPG maka tak ada bar yang menunjukkan Magic Point yang bisa terkuras seperti pada RPG umumnya diganti dengan semakin lama Mage mencast spell maka semakin kuat lah serangannya jadi baik Fighter dan Strider harus pintar untuk mengalihkan serangan lawan agar Mage dapet mencast spell yang kuat.
Pertarungan sendiri dipenuhi oleh banyak momen cinematic dan juga player dapat menggunakan command dengan D-pad, pada saat pertarungan pun terkadang partner kita akan memberitahu strategi seperti titik lemah dari musuh.Uniknya lagi,game ini juga menerapkan Morality system yang dapat merubah jalan cerita maupun gameplay meskipun hingga tulisan ini diturunkan masih belum jelas detailnya.
Untuk unsur RPG dalam DD ini bisa ditemui oleh luasnya map, lebih dari 200 NPC full voiced yang unik dan berbeda-beda,mampu merekrut anggota baru,membeli atau mengupgrade senjata maupun beristirahat di salah satu kota untuk memulihkan health.
Dari sisi teknis,game ini menggunakan engine MT Framework sehingga tak heran jika skala,detail,lighting,kerusakan,luasnya map terlihat begitu Epic serta banyaknya variasi musuh dari goblin, Hydra dan Naga membuat saya merasa inilah game Capcom dengan Visual dan teknologi terbaik hingga saat ini,teknologi juga memungkinkan adanya realisme dalam battle seperti berat armor dan senjata bahkan sampai bentuk fisik player dapat mempengaruhi bagaimana player bertarung.
Akhir kata,dengan banyaknya inovasi serta gameplay dan visual yang sangat menjanjikan sekali saya rasa DD dapat menjadi flagship game yang akan datang oleh Capcom dan memulihkan reputasi Capcom yang mulai menurun beberapa tahun terakhir bersama dengan Dead Rising 2: Off the Record, Devil May Cry, Resident Evil Operation Raccoon City dan Asura’s Wrath. Semoga saja Capcom dapat mewujudkan ekspektasi tinggi dari game ini dan merilis game ini dalam waktu yang tak terlalu lama dari sekarang.