Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Penilaian Film: The Naked Gun, Liam Neeson Jadi Agen Polisi Lawak

NAK_00393R.jpg
Dok. Paramount Pictures (The Naked Gun)
Intinya sih...
  • Gaya Humor dan Penyegaran Era Baru
  • Mission Impossible dalam Balutan Slapstick
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

GENRE: Comedy

ACTORS: Liam Neeson, Pamela Anderson, Paul Walter Hauser

DIRECTOR: Akiva Schaffer

RELEASE DATE: 30 Juli 2025

RATING: 3/5

Film The Naked Gun (2025) merupakan reboot sekaligus kelanjutan spiritual dari trilogi klasik The Naked Gun yang terkenal pada akhir 80-an dan awal 90-an. Dalam versi terbaru ini, fokus cerita berpindah ke karakter Frank Drebin Jr., anak dari tokoh ikonik Frank Drebin yang dulu diperankan Leslie Nielsen. Drebin Jr., diperankan oleh Liam Neeson, adalah seorang detektif yang berusaha menyelamatkan divisi "Police Squad" dari pembubaran, sambil mengungkap rencana jahat seorang taipan teknologi.

Film ini diproduksi oleh Paramount Pictures bersama Fuzzy Door Productions, rumah produksi milik Seth MacFarlane. Disutradarai oleh Akiva Schaffer, dikenal lewat karyanya di Saturday Night Live dan The Lonely Island, naskahnya ditulis oleh Dan Gregor dan Doug Mand. Proses syuting dilakukan di Atlanta, Georgia, selama musim panas 2024, dengan durasi akhir film sekitar 85 menit.

1. Gaya Humor dan Penyegaran Era Baru

NAK_05648R2.jpg
Dok. Paramount Pictures (The Naked Gun)

The Naked Gun (2025) tetap setia pada DNA aslinya: slapstick, parodi film polisi, dan lelucon visual cepat. Namun, sentuhan modern disisipkan melalui konteks digital dan tren pop culture masa kini. Liam Neeson yang biasanya dikenal lewat film-film aksi serius, tampil total dengan gaya deadpan yang justru memperkuat komedi absurd film ini. Ia tampil sebagai sosok yang selalu serius di tengah kekacauan paling tak masuk akal, formula yang dahulu membuat Nielsen begitu ikonik.

Sementara itu, Pamela Anderson berperan sebagai Beth, karakter pendamping Drebin Jr. yang mengingatkan pada Jane Spencer dari trilogi sebelumnya. Anderson menghadirkan kejutan positif dengan membawakan peran komedi secara natural dan penuh karisma, menjadi pasangan layar yang kontras namun saling melengkapi.

Film ini juga mengandalkan visual gag, permainan kata, dan situasi yang sangat dilebih-lebihkan, ciri khas dari film ZAZ (Zucker, Abrahams, Zucker) yang menjadi inspirasi utamanya. Beberapa elemen baru juga dimasukkan, seperti parodi terhadap budaya media sosial, influencer, dan bahkan teknologi canggih seperti kendaraan listrik, dan alat canggih yang tidak jelas fungsinya tetapi biasanya menjadi P.L.O.T. DEVICE di dalam sebuah film.

2. Mission Impossible dalam Balutan Slapstick

NAK_06815R.jpg
Dok. Paramount Pictures (The Naked Gun)

Salah satu kejutan menarik dari The Naked Gun (2025) adalah bagaimana film ini secara sadar menggunakan banyak elemen khas Mission: Impossible, namun semuanya dikemas sebagai bahan komedi. Penonton akan menemukan adegan-adegan seperti perampokan berencana peretasan teknologi canggih, kejar-kejaran di menggunakan kendaraan supercepat, proses mematai-matai musuh dengan Night Vision, hingga adanya ruang introgasi virtual yang meyakinkan. Pokoknya kalau kamu suka nonton Mission Impossible, kamu pasti akan familiar dengan berbagai joke yang di gunakan oleh film ini.

Lebih kerennya lagi, joke Mission Impossible itu bukanlah komedi terbaik dari film ini. Justru joke-joke yang lebih simple seperti sajian minuman kopi yang menjadi ciri khas polisi, malah sangat mengena dan menjadi bahan tertawaan sepanjang film. Kalau kamu tidak percaya, saksikan sendiri bagaimana konyolnya Frank Debrin di film ini ketika berurusan dengan kopi.

3. Sebuh Kebangkitan Genre Komedi

NAK-FF-016R.jpg
Dok. Paramount Pictures (The Naked Gun)

The Naked Gun (2025) menerima sambutan awal yang sangat positif dari para penonton uji coba dan komunitas penggemar film komedi klasik. Banyak yang mengapresiasi bagaimana film ini tetap mempertahankan struktur komedi slapstick lama, namun dibalut dengan gaya penceritaan yang segar dan modern.

Durasi film yang singkat menjadikannya padat dan efektif: tanpa banyak filler, dengan ritme cepat, dan humor yang mengalir deras. Di tengah dominasi film aksi, horor, dan waralaba superhero, film ini hadir sebagai bentuk perlawanan kecil terhadap hilangnya film komedi teatrikal di bioskop.

Sebagai sebuah reboot, film ini dianggap berhasil menjaga warisan sekaligus membuka pintu bagi generasi baru untuk mengenal dunia Naked Gun. Jika sukses secara box office, bukan tidak mungkin film ini akan membuka peluang untuk sekuel baru dan kebangkitan genre parodi yang selama ini dianggap telah tenggelam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

Penilaian Film Sisu: Road to Revenge Masih Brutal dan Memikat!

05 Des 2025, 11:00 WIBFilm