Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

5 Masalah Besar untuk Memenangkan Lomba The Long Walk! Terlalu Sadis?

cuplikan film The Long Walk (dok.Lionsgate Movie/The Long Walk)
cuplikan film The Long Walk (dok.Lionsgate Movie/The Long Walk)
Intinya sih...
  • Tidak ada garis finish resmi, durasi tidak bisa diprediksi
  • Tidak ada stop untuk buang air, peserta harus buang air sambil jalan
  • Tekanan psikologis dari melihat kontestan lain tereliminasi, bisa menghancurkan keseimbangan psikologis peserta
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

The Long Walk kini sudah tayang di bioskop Indonesia.

Sudahkah kamu menyaksikan betapa sadisnya perlombaan yang sekilas terdengar “mudah” ini?

Bahkan para kontestan terkuat pun menghadapi tantangan besar yang hampir mustahil diatasi.

Inilah beberapa masalah besar untuk memenangkan lomba The Long Walk!

1. Tidak ada garis finish resmi

Cuplikan Trailer The Long Walk (dok. Lionsgate Films/The Long Walk)
Cuplikan Trailer The Long Walk (dok. Lionsgate Films/The Long Walk)

Inilah salah satu tantangan terbesar di The Long Walk.

Lomba ini tidak memiliki garis finish. Perlombaan baru berakhir ketika hanya tersisa satu pejalan kaki.

Akibatnya, durasinya tidak bisa diprediksi, bisa singkat, tapi juga bisa berlangsung berhari-hari, tergantung seberapa kuat dan tahan lama para kontestan.

2. Tidak ada stop untuk buang air

Sukses bawakan kisah King, mirip dengan adaptasi film-film lamanya.jpg
The Long Walk (dok. Lionsgate/The Long Walk)

Dalam lomba maraton biasa, biasanya tersedia toilet portable di beberapa titik jalur untuk para pelari yang tiba-tiba merasakan “panggilan alam.”

Di The Long Walk, itu tidak ada.

Para pejalan kadang harus buang air sambil tetap mempertahankan kecepatan minimal 3 mph. Seperti yang dilakukan McVries yang pipis sambil tetap jalan.

Untuk buang air besar? Art Baker bahkan mengambil risiko mendapat peringatan berulang, demi satu momen buang air di tengah jalan.

Dan ketika ada peserta yang mengalami diare parah, nasibnya sungguh tragis, tereliminasi dengan cara yang menyedihkan.

3. Tekanan psikologis dari melihat kontestan lain tereliminasi

The Long Walk (dok. Lionsgate Films/The Long Walk)
The Long Walk (dok. Lionsgate Films/The Long Walk)

Masalah utama The Long Walk bukan hanya tekanan fisik, tapi juga mental dan psikologis.

Banyak kontestan akhirnya membangun kedekatan karena mengobrol di tengah jalan, karena ya... apa lagi yang bisa mereka lakukan untuk menghabiskan waktu selain ngobrol sambil terus berjalan?

Namun kedekatan ini menjadi bencana mental ketika tiba saatnya teman mereka dieksekusi. Menyaksikan sahabat atau rival gugur bisa menghancurkan keseimbangan psikologis peserta.

Lalu, bagaimana jika seorang kontestan mencoba tetap berjalan tanpa membangun ikatan emosional? Lihat kasus Gary Barkovitch: dia sering mengejek dan memprovokasi kontestan lain bahkan menyebabkan kematian seorang peserta. Akibatnya, dia diasingkan dan diabaikan oleh para Walker lain.

Tekanan mental yang menumpuk, minimnya komunikasi positif, plus dikombinasikan dengan rasa bersalah dan trauma, akhirnya membuat Barkovitch mati dengan cara tragis, merusak lehernya sendiri.

Singkatnya, kecuali kamu seorang sosiopat penyendiri, The Long Walk akan menyiksa batinmu, tak peduli strategi apa yang kamu pakai.

4. Tidak ada stop tidur

cuplikan film The Long Walk (dok.Lionsgate Movie/The Long Walk)
cuplikan film The Long Walk (dok.Lionsgate Movie/The Long Walk)

The Long Walk bukan sekadar lomba jarak jauh, ini adalah perlombaan yang bisa berjalan berhari-hari.

Namun di sepanjang jalan, tidak ada waktu untuk istirahat atau tidur. Para pejalan harus terus melangkah, bahkan di malam hari, dan akan mendapat peringatan jika kecepatan mereka turun di bawah batas.

Garraty dan kontestan lain pun benar-benar harus tidur sambil jalan.

5. Jika ada masalah kesehatan tak terduga ya itu risiko

Stebbins.png
Stebbins The Long Walk. (Dok. Lionsgate/The Long Walk)

Dalam The Long Walk versi film, Stebbins hadir dengan fisik impresif dan strategi berjalan yang cerdas, ia sering terlihat menapak mendekati batas kecepatan minimum.

Indikasi utamanya adalah dia senantiasa berada di belakang Garraty dan McVries, bukan di depan mereka, ketika kontestan masih banyak. Dia sengaja membangun pace yang lebih santai untuk menghemat energi.

Namun, fisik dan strategi terbaik pun tak selalu cukup menghadapi hal-hal tak terduga. Di tengah lomba, Stebbins mulai mengalami batuk-batuk, yang terus memburuk. Menunjukkan bahwa bahkan pejalan tangguh bisa tersingkir karena tubuhnya sendiri.

Hal ini mirip dengan Scramm di novel, seorang kontestan unggulan bursa Las Vegas dengan tubuh “seperti rusa.” Meski perkasa, Scramm tetap terpaksa menyerah karena pneumonia, membuktikan bahwa kesehatan adalah faktor krusial yang tidak bisa diprediksi.

Selain itu, ada juga kontestan yang tersingkir karena terkilir, keseleo, atau cedera lain, semuanya risiko yang berada di luar kendali mereka.

Itulah salah satu faktor paling mengerikan di The Long Walk: bahkan pejalan yang terlihat paling kuat dan siap sekalipun bisa tersingkir secara tiba-tiba karena sesuatu yang tak bisa mereka kendalikan.

Nah, itulah lima tantangan terbesar yang harus dihadapi untuk memenangkan The Long Walk.

Itulah juga sebabnya para pemenang jarang bisa menikmati hadiah mereka lama-lama. Tekanan fisik dan psikologis yang ekstrem membuat bahkan sang juara pun tidak mungkin bertahan lama setelah lomba berakhir.

Kalau kamu ikut lomba ini, apakah kamu sanggup?

Bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

Film Laut Bercerita Menceritakan Apa? Ini Sinopsisnya

05 Des 2025, 14:00 WIBFilm