11 Fakta Coriolanus Snow Hunger Games, Presiden Panem

Dalam film Hunger Games sebelumnya, Coriolanus Snow diperankan Donald Sutherland.

Di The Hungers Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, Coriolanus muda diperankan oleh aktor Tom Blyth.

Coriolanus versi anak-anak di The Hunger Games: TBOSS diperankan oleh aktor cilik, Dexter Sol Ansell. 

Ayah Coriolanus adalah Crassus Snow, orang yang menyerahkan ide Hunger Games (yang diucapkan Casca Highbottom saat pria itu mabuk) ke Dr. Volumnia Gaul.

Crassus terbunuh di masa lalu. 

Ibu Coriolanus namanya tidak diketahui. Dia meninggal dalam proses melahirkan anak keduanya. Anak keduanya, adik Coriolanus, juga meninggal dalam proses tersebut. 

Coriolanus dan Tigris, sepupu Coriolanus yang juga telah kehilangan kedua orang tuanya, dibesarkan oleh neneknya. 

Coriolanus Snow juga memiliki seorang cucu. 

Presiden Snow adalah antagonis besar di The Hunger Games.

Karena itu unik juga The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, prekuel The Hunger Games, justru menyorot kisah Coriolanus Snow. 

Coriolanus sempat hidup dalam kemiskinan bersama Tigris dan neneknya.

Keluarga Snow pernah makmur, tapi di  bagian awal The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes kita sempat melihat Coriolanus, Tigris, dan neneknya hidup sulit.  Apartemen mereka saja isinya terasa seadanya. 

Meski begitu, kemudian Coriolanus dan keluarga Snow kemudian kembali makmur. Salah satu faktor Coriolanus bisa makmur adalah setelah kematian Sejanus Plinth, Strabo Plinth (ayah Sejanus) bisa dibilang mendanai hidup Snow.

Snow pernah memiliki hubungan menarik dengan Sejanus Plinth.

Dua ini soalnya cukup kontras. Snow adalah orang yang terlahir di Capitol, namun hidup dalam kemiskinan ketika dia belajar di Akademi.

Sementara itu Sejanus tadinya berasal dari Distrik, namun dia dan keluarganya sangat kaya. 

Sejanus pernah bersahabat dengan Snow.

Tapi di masa keduanya menjadi Peacekeeper, Snow mengkhianati Sejanus dengan mengirim rekaman percakapan mereka, yang mengungkap aktivitas Sejanus dengan pemberontak.

Sejanus berujung digantung. Snow tampaknya tidak mengantisipasi juga Sejanus akan bernasib seperti itu. 

Setelah kematian Sejanus, Strabo Plinth selaku ayah Sejanus mendanai hidup Snow, membuat Snow akhirnya keluar dari kemiskinan.

Strabo tampaknya tak pernah mengetahui kalau kematian Sejanus sebenarnya disebabkan Snow. 

Casca Highbottom mungkin terasa sebagai sosok antagonis di mata Coriolanus.

Namun terungkap kemudian kalau Casca sebenarnya adalah orang baik, dia bahkan bertanggung jawab memastikan Lucy Gray Baird bisa kembali ke Distrik 12 setelah Hunger Games kesepuluh yang kacau. 

Meski begitu, Highbottom membenci Crassus, yang menyerahkan idenya soal Hunger Games (yang dia cetuskan saat mabuk) ke Dr Volmunia Gaul. Highbottom dihantui rasa bersalah atas acara berdarah yang ia cetuskan tersebut. 

Kebencian atas Crassus ini juga tampaknya yang membuat Highbottom begitu mempersulit hidup Coriolanus, anak dari Crassus. 

Highbottom sendiri kemudian dibunuh oleh Coriolanus. Highbottom, yang sangat kecanduan obat-obatan morphling, mengonsumsi morphling yang telah diracun oleh Coriolanus. 

Di Hunger Games kesepuluh, Coriolanus Snow adalah mentor dari Lucy Gray Baird.

Dia berujung membantu Lucy Gray bertahan hidup, dengan memberi Lucy Gray racun tikus, dan kemudian memasukkan saputangan dengan bau Lucy Gray ke penyimpanan ular Dr. Volumnia Gaul, supaya para ular itu tidak menyerang Lucy Gray. 

Lucy Gray mungkin bertahan hidup karena kecurangan-kecurangan Snow ini, namun tetap saja, begitu kecurangan Snow terungkap dia pun akhirnya sempat menghabiskan waktunya menjadi Peacekeeper. 

Coriolanus Snow sempat benar-benar mencintai Lucy Gray Baird, gadis Covey dari Distrik 12 yang dia bimbing dan bantu menang di Hunger Games kesepuluh.

Lucy Gray dan Snow bahkan sempat memutuskan untuk kabur bersama ke utara.

Namun ketika Lucy Gray dan Snow dalam perjalanan, Snow tak sengaja mengatakan dirinya sudah cukup membunuh tiga orang.

Lucy Gray tahu kalau Snow sudah membunuh Bobbin ketika dia menolong Sejanus, dan Lucy Gray juga tahu kalau Snow membunuh Mayfair Lipp. Namun Lucy Gray tidak tahu siapa orang ketiga yang dibunuh Snow.

Snow beralasan kalau yang dia bunuh adalah dirinya yang lama, supaya dia bisa lari bersama Lucy. 

Dalam perjalanan, Lucy Gray dan Snow menemukan gubuk di hutan. Ternyata senjata yang Snow gunakan untuk membunuh Mayfair Lipp ada di gubuk itu. Snow pun memiliki kesempatan melenyapkan sendiri senjata itu, supaya dia bisa kembali ke Distrik 2 dan menjalani pelatihan perwira tanpa masalah. 

Hanya saja... kemudian Lucy Gray menghilang. 

Lucy Gray tampaknya menyadari bahwa Snow yang menyebabkan kematian Sejanus. 

Apa yang terjadi pada Lucy Gray Baird selanjutnya? Itu tidak diketahui. 

Ada kabar kalau Mayor Lipp, ayah dari Mayfair Lipp, membunuh Lucy Gray untuk membalas kematian anaknya. Namun tidak ada buktinya. 

Coriolanus Snow pada akhirnya menjadi presiden Panem.

Di era trilogi buku Hunger Games orisinal, dialah presiden yang berkuasa. 

Dia pun jadi antagonis besar bagi Katniss. 

Primrose Everdeen meninggal setelah terkena ledakan bom. 

Presiden Snow sempat diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Namun Snow mengatakan kalau perintah peluncuran bom tersebut bukan dari dia, melainkan dari Alma Coin. 

Satu dialog menarik Snow ke Katniss adalah, "We both know I'm not above killing children. But I'm not wasteful." 

Setelah Presiden Snow ditangkap, peran algojo diberikan ke Katniss.

Meski begitu, Katniss memilih untuk memanah Alma Coin, sosok yang berpotensi menjadi pemimpin yang lebih buruk lagi dari Snow.

Itu bukan berarti Snow selamat tentu saja.

Snow, yang tertawa dengan mulut berdarah setelah melihat aksi Katniss, kemudian diserbu oleh penonton. 

Itu fakta-fakta Coriolanus Snow Hunger Games.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!