5 Alasan Kenapa SpongeBob Bukan Kartun untuk Anak

SpongeBob SquarePants menjadi salah satu animasi populer ciptaan Nickelodeon yang sering memperlihatkan tindakan kocak dari setiap karakternya. Acara tentang kehidupan spons kuning ini direkomendasikan untuk anak-anak usia 7 tahun ke atas.
Akan tetapi, tak jarang mereka memunculkan adegan kekerasan atau menjijikkan yang bikin meringis. Hal tersebut cukup membuat alasan kenapa SpongeBob bukan kartun untuk anak, melainkan tontonan untuk orang dewasa. Namun, ada alasan lainnya, lho!
1. Mengandung candaan dewasa yang kurang pantas untuk anak-anak

Bercandaan dewasa di SpongeBob biasanya diselipkan dalam adegan-adegan yang mungkin terlihat sepele dan dikemas dengan sangat rapi.
Yang paling terkenal adalah ketika SpongeBob menonton tayangan anemon laut di televisi dalam episode “Dancing Anemone”. Di sana, tampak anemon asli yang berjoget mengikuti alunan musik.
SpongeBob terlihat sedang menikmati acara tersebut dengan antusias dan bersemangat, bahkan bola matanya seperti hampir keluar. Namun, saat Gary menghampirinya, SpongeBob panik dan langsung menggantinya ke saluran olahraga.
Melihat reaksi yang diberikan SpongeBob sudah memperjelas kalau ia sedang menonton adegan dewasa untuk makhluk laut. Meski hanya tersirat, footage tersebut kurang pantas untuk disaksikan oleh anak-anak.
2. Banyaknya adegan kekerasan

Alasan kedua adalah karena banyaknya adegan kekerasan. Hal ini terbukti lantaran lembaga KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang sempat menegur acara tersebut karena alasan yang sama.
Akibatnya, saluran televisi Indonesia yang menayangkan SpongeBob SquarePants pun menyensor beberapa adegan agar tak mendapat teguran, peringatan, atau sanksi dari KPI.
Ada banyak scene yang akhirnya tak diperlihatkan. Contohnya pada episode “Jellyfishing”. Dalam episode itu, terdapat adegan di mana Patrick yang meniup sup alfabet hingga mengenai wajah Squidward. Tak cuma itu, Patrick juga menancapkan jaring ubur-ubur ke tangan Squidward yang sedang terluka.
Khawatir ditiru oleh para penonton, terutama anak-anak, akhirnya adegan tersebut tidak ditayangkan proses terjadinya, melainkan hanya ketika tangan Squidward sudah tertusuk pegangan jaring ubur-ubur.
3. Setiap karakternya tak menunjukkan sifat yang bisa dicontoh

Alasan kenapa SpongeBob bukan kartun untuk anak berikutnya karena karakternya kurang bermoral. Tahu teori setiap karakter pada serial ini merupakan contoh dari seven deadly sins? Mari bahas beberapa.
Dimulai dari Patrick. Tingkahnya yang bodoh dan malas menjadi sifat utama yang dia punya. Saking malasnya, Patrick bahkan pernah mendapatkan penghargaan karena tak mengerjakan apa pun.
Kemudian ada Squidward. Dia selalu emosi terhadap kelakuan SpongeBob, apalagi ketika bersama Patrick. Sifatnya yang pemarah dan sensitif bukanlah contoh yang baik untuk anak-anak.
Terakhir, SpongeBob sendiri. Mungkin beberapa dari kalian menganggap kalau ia kehadirannya sangat positive vibes, tapi ternyata sifatnya yang terlalu semangat itu sangat berlebihan dan mengganggu.
Hal tersebut terlihat ketika ia sangat mencintai karakter lain, terutama sahabat-sahabatnya. Squidward sering menjadi korban dari sifatnya itu, bahkan menganggap kalau makhluk kuning itu bukanlah temannya.
4. Ada episode yang cukup mengganggu mental penonton

Sebenarnya, ada banyak episode yang sering bikin mental penonton merasa terusik, contohnya saat SpongeBob yang terjebak di wilayah antah berantah yang bernama “Rock Bottom” di malam hari.
Daerah itu berkebalikan dengan Bikini Bottom yang penuh warna. Begitu pula dengan penghuninya. Di sana, SpongeBob bertemu dengan makhluk laut yang besar dan menyeramkan. Spons kuning itu dibuat ketakutan, apalagi bus yang ia selalu telat menaiki bus.
Selain itu, ternyata ada episode lain juga, judulnya “SpongeBob in RandomLand”. Ada adegan yang dihapus dari episode tersebut, tepatnya saat kemunculan Red Mist Squidward.
Dia adalah karakter Squidward Tentacles dari universe lain yang menakutkan. Matanya melotot dengan pupil hitam dan iris merah tua juga disertai cairan hitam di sekitar matanya. Dia tidak seperti Squidward yang dikenal selama ini.
Karena penampilannya yang menyeramkan itu, akhirnya Red Mist Squidward pun diganti menjadi Squidward versi bayi oleh pihak penyiar.
5. Humor dan edukasi yang tak imbang

Biasanya, kartun anak-anak pasti menyisipkan banyak pesan moral yang harus dipelajari. Akan tetapi tidak dengan SpongeBob SquarePants, animasi ini lebih fokus pada humor dan aksi dibandingkan edukasi.
Dari sekian banyak episode dan musim yang sudah tayang, mungkin ada beberapa yang menyajikan pesan moral. Sayang, terkadang tak jelas dan tak disampaikan secara gamblang. Hal tersebut membuat anak-anak sulit memahami makna di balik cerita.
Belum lagi dengan beberapa adegan tak pantas seperti yang disebutkan di atas. Hal tersebut memperkuat alasan SpongeBob bukan kartun untuk anak. Jadi, harus bijak sebelum memberikan tontonan pada si kecil, ya!