Ada beberapa kasus unik dalam dunia film Hollywood. Seorang sutradara minta maaf pada penonton soal film mereka.
Penyebabnya apa? Ada yang merasa paham dengan kekecewaan penonton terhadap film mereka. Ada juga yang minta maaf karena ada unsur kontroversial di film mereka.
Siapa saja yang sampai minta maaf begini?
Batman and Robin sering masuk daftar film superhero terjelek sepanjang masa.
Sutradara Joel Schumacher sendiri semasa hidupnya meminta maaf soal kualitas film ini. Dia pernah berkata, "Saya ingin minta maaf untuk semua fans yang kecewa karena saya rasa saya berutang itu pada mereka."
Lalu dia mengatakan kalau yang harus bertanggung jawab atas kesalahannya adalah dirinya sendiri.
George Clooney selaku aktor utama pun pernah meminta maaf kepada fans juga soal film ini.
Gods of Egypt bukan film yang bagus kalau menurut saya. Namun Alex Proyas selaku sutradara bukan minta maaf soal itu.
Film yang satu ini menarik perhatian karena meski judulnya jelas-jelas Dewa-Dewa Mesir, aktor yang dipilih sebagai tokoh utama adalah aktor kulit putih seperti Gerard Butler, Brenton Thwaites, dan Nikolaj Coster-Waldau.
Proyas lalu mengakui kalau proses casting film ini seharusnya lebih beragam. Dia memohon maaf untuk yang tersinggung pada keputusan yang ia buat.
The Day the Clown Cried adalah film yang reputasinya legendaris meski filmnya sendiri tidak rilis.
Premisnya adalah ada seorang badut Jerman di era Perang Dunia II yang dikirim ke kamp konsentrasi karena menghina Hitler. Lalu di sana dia menghibur anak-anak di kamp tersebut.
Tentu saja, itu berakhir dengan tragedi.
Jerry Lewis selaku sutradara mengaku dia malu atas filmnya itu, dan dia bersyukur dia punya kekuatan untuk memastikan film itu tidak akan ditonton orang lain. Bahkan Lewis pun berpendapat film itu jelek.
Karakter Allison Ng di film ini seharusnya seperempat keturunan Tiongkok, seperempat keturunan Hawaii. Yang dipilih untuk memerankan Ng adalah Emma Stone, yang tidak mewakili itu.
Cameron Crowe pun meminta maaf untuk yang merasa kalau pemilihan Emma Stone untuk perang Ng adalah pilihan yang aneh dan salah.
Kamu mungkin masih ingat kontroversi soal dialog yang dinilai rasis pada film Monster Hunter.
Gara-gara kontroversi itu, Paul W.S. Anderson selaku sutradara minta maaf. Dialog bermasalah itu pun dihapus dari filmnya. Anderson mengatakan bukan maksudnya untuk mendiskriminasi atau menghina siapapun. Sebaliknya, dia mengatakan kalau pada dasarnya filmnya soal persatuan.
Monster Hunter sendiri kemudian ditarik dari Tiongkok.
Nah, itu lima sutradara yang minta maaf soal film mereka. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!