Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Review Film Aquaman, Kisah Raja Hibrida Pemersatu Dua Dunia

Film DC selalu mendapatkan

rating

yang jelek di mata kritikus. Apalagi sejak

Suicide Squad

dan

Justice League

yang dianggap sebagai bencana besar bagi DC Extended Universe. Sejak saat itu, Warner Bros berusaha bebenah dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengganti Zack Snyder dengan James Wan untuk menggarap film solo

Aquaman

ini. Ingin tahu seperti apa hasilnya? Simak

review

nya di bawah ini.

Arthur Curry Sang Hibrida.

Kisah

Aquaman

ternyata melanjutkan dari kisah

Justice League

sebelumnya. Setelah mengalahkan Steppenwolf, Arthur (Jason Momoa) memutuskan untuk tetap menjadi pahlawan dengan caranya sendiri. Suatu waktu dia menyelamatkan sebuah kapal selam Rusia dari tangan para perompak yang berusaha mengambil alih kapal selam tersebut.

Dalam proses membebaskan kapal selam, Arthur berkelahi dengan ayah anak, Jesse (Michael Beach) dan David Kane (Yahya Abdul-Mateen II). Pada perkelahian tidak seimbang tersebut, Jesse terjepit terpedo sehingga tidak bisa melarikan diri dari kapal selam yang hampir tenggelam.

Melihat keadaan tersebut, Arthur malah menolak menolong Jesse dan menyuruh David minta tolong pada lautan saja. Hasilnya, David menaruh dendam pada Arthur dan nantinya berubah menjadi Black Manta.

Di lautan yang dalam Orm (Patrick Wilson) sang adik tiri Arthur, berusaha menjalin kerjasama dengan Nereus (Dolph Lundgren) sang pemimpin suku Xebel. Dalam perundingan tersebut keduanya diserang oleh kapal selam manusia sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk bersatu untuk melawan manusia.

Pada sisi lainnya, Mera (Amber Heard) berenang ke permukaan untuk memperingati Arthur akan rencana Orm. Sayang peringatannya tidak digubris sampai akhirnya lautan memuntahkan seluruh sampahnya kembali ke permukaan.

Penyelamat DC Extended Universe

Ya, kamu tidak salah baca,

Aquaman

bagi kami adalah sebuah film yang mampu menyelamatkan DC Extended Universe secara utuh. Kamu akan disambut dengan pengenalan dua dunia yang sangat berbeda, cerita yang lebih runut dan masa lalu Arthur Curry yang dijelaskan dengan sangat apik dalam film berdurasi dua setengah jam ini.

Kamu akan menemukan proses pencarian jati diri sang Aquaman dan trisula Atlantis yang hilang. Babakan ini diceritakan dengan alur maju mundur dan dibuat agak mirip dengan pencarian harta karun ala

Indiana Jones

yang penuh dengan petualangan dan artefak kuno.

Chemistry yang dihasilkan Jason Momoa dan Amber Heard berjalan dengan cukup intens. Sayangnya hal yang berbeda malah muncul pada sosok Black Manta yang diperankan oleh Yahya Abdul-Mateen II. Sepertinya sang Black Manta memiliki masalah yang sama dengan karakter antagonis di Marvel Cinematic Universe. Walaupun pada awalnya terkesan sangar dan kuat, Black Manta kalah dengan cara yang cukup mengenaskan dan lewat begitu saja.

Untunglah kelemahan Black Manta tadi ditutupi dengan sosok Orm sang Ocean Master yang diperankan sangat apik oleh Patrick Wilson. Melalui aktingnya kami merasakan ambisi Orm yang menginginkan kekuasaan mutlak atas dua dunia. Sang aktor gaek Dolph Lundgren juga berhasil memerankan sosok Nereus yang keras hati tapi sangat menyayangi anaknya, Mera.

Kesimpulan Akhir

Sebenarnya

Aquaman

ini memiliki warna dan rasa yang mirip dengan

Black Panther

dari Marvel. Keduanya mengenalkan dua dunia yang sangat berbeda, pertarungan akrobatik yang sangat

catchy

, konflik yang sejenis, dan

love intrest

yang mirip-mirip. Resep sukses ini dieksekusi dengan baik oleh James Wan, sehingga Warner Bros. akhirnya memiliki nafas baru untuk DC Extended Universe.

Dengan segala kelebihannya tersebut

Aquaman

kami beri nilai 4 dari 5 bintang. Nyaris sempurna dengan sedikit kelemahan di sana-sini.

Rasanya tidak ada cara lain untuk menikmati

Aquaman

kecuali dengan menontonnya secara langsung di IMAX 3D. Pasalnya James Wan membuat dunia Atlantis dan semua adegan di dalam

Aquaman

seperti meloncat keluar dari layar bioskop. Untunglah film ini sudah bisa kamu tonton di bioskop hari ini, 12 Desember 2018.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=WDkg3h8PCVU[/embed]

Share
Topics
Editorial Team
Estu Putro Wibowo
EditorEstu Putro Wibowo
Follow Us

Latest in Film

See More

Penilaian Film Sisu: Road to Revenge Masih Brutal dan Memikat!

05 Des 2025, 11:00 WIBFilm