Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Timeskip di One Piece? Ini Jawabannya!
Timeskip jadi salah satu bagian penting di serial One Piece
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
One Piece karya Eiichiro Oda memuat konten yang begitu luas sejak perilisan perdananya pada tahun 90-an. Ceritanya berpusat pada karakter Monkey D. Luffy yang melakukan perjalanan bersama rekan-rekan kelompok Topi Jerami demi menjadi bajak laut terhebat dan menemukan harta karun bernama "One Piece".
Keseluruhan alur One Piece dibagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan oleh timeskip. Bagian pertama, yakni "Sea of Survival: Super Rookies Saga", menyajikan petualangan Luffy yang masih muda dan belum cukup dewasa untuk mengemban tugas sebagai seorang Kapten.
Kemudian, pada paruh kedua yang dikenal dengan judul "The Final Sea: The New World Saga", penggemar diperkenalkan pada sosok Luffy yang telah menunjukkan perkembangan pesat dalam berbagai aspek, terutama dari segi kekuatan.
Seperti yang terjadi pada serial shounen kebanyakan, timeskip dimanfaatkan sebagai momen penting di mana para karakter utama dalam cerita melalui pelatihan khusus demi memperkuat dirinya masing-masing.
Timeskip One Piece sendiri dimulai setelah Perang Marineford yang menyebabkan duka mendalam bagi sang protagonis, di mana Luffy kehilangan kakaknya, Portgas D. Ace yang dibunuh oleh Akainu. Seluruh kru Topi Jerami selanjutnya akan berpisah selama 2 tahun untuk berlatih, lalu berkumpul kembali di Sabaody.
Namun, apa yang terjadi jika tidak ada timeskip di One Piece? Berikut perkiraan situasinya!
1. Luffy dan kru Topi Jerami akan bertemu lebih cepat di Sabaody
Monkey D. Luffy benar-benar terpukul setelah tewasnya Ace selama Perang Marineford. Akibatnya, Kapten kru Topi Jerami tersebut mulai kehilangan rasa kepercayaan dirinya. Namun, dia tak bisa berlarut-larut dalam kesedihannya, dan segera menyadari bahwa dia memang belum cukup kuat untuk melindungi orang-orang terdekatnya.
Di pulau yang berbeda, setiap anggota Topi Jerami mengasah kemampuannya masing-masing. Luffy sendiri mempelajari Haki di bawah arahan Silvers Rayleigh yang dikenal sebagai Raja Kegelapan. Rayleigh juga merupakan sosok penting yang menyarankan agar Luffy menjalani pelatihan selama 2 tahun tersebut.
Nah, kalau saja Oda-sensei memutuskan untuk meniadakan timeskip, Rayleigh saat itu tak mungkin mengusulkan diri untuk menjadi mentor Luffy. Sebaliknya, dia bisa saja memberikan Luffy masukan terkait rencana agar bisa berkumpul kembali dengan rekan-rekan kru bajak laut Topi Jerami yang sebelumnya dibuat terpencar.
Meski begitu, Kepulauan Sabaody tetap akan menjadi tujuan utama Luffy, yaitu lokasi di mana dia dan teman-temannya harus berkumpul lagi. Namun, dengan tidak adanya timeskip, Luffy dan kru Topi Jerami akan lebih cepat bertemu kembali.
Selain itu, jalan mereka mungkin saja akan jadi lebih mudah mengingat Angkatan Laut tengah sibuk berbenah pasca Perang Paramount yang telah mengacaukan keseimbangan dunia. Lalu, Luffy dan kawan-kawan bisa segera melanjutkan perjalanannya ke Pulau Manusia Ikan.
2. Luffy dan kru Topi Jerami mempelajari Haki dengan cara yang lebih sulit di New World
Dengan ada atau tidak adanya timeskip One Piece, perjalanan Luffy dan krunya menuju Pulau Manusia Ikan bisa dikatakan sangat mulus tanpa adanya hambatan yang berarti. Tak ada satupun musuh yang mereka temui dalam perjalanan yang tak bisa Luffy taklukkan.
Sayangnya, tanpa timeskip, motif Hody Jones yang tampil sebagai antagonis utama selama arc Fish-Man Island mungkin menjadi terselubung. Namun, sosoknya tetap bukanlah ancaman yang nyata baik bagi Luffy maupun Pulau Manusia Ikan itu sendiri. Jadi, perang di sini pun seharusnya bisa dilalui dengan mudah oleh para protagonis.
Meski begitu, Luffy tetap harus menjadi sosok hero bagi pulau yang merupakan wilayah kekuasaan Shirohige tersebut. Pasalnya, setelah kematian Shirohige, musuh semakin gencar meningkatkan kekuatan serangan mereka demi menjatuhkan Pulau Manusia Ikan. Untuk itu, Luffy dan kru Topi Jerami harus mengerahkan segalanya demi mempertahankan pulau.
Tantangan sebenarnya ialah ketika Luffy dan teman-temannya memasuki New World selama Punk Hazard Arc. Di sana, mereka akan menemui ancaman dengan level yang sama sekali berbeda. Akan menjadi sulit bagi mereka untuk menghadapi musuh tanpa menjalani latihan ketat selama 2 tahun sebelumnya.
Di sana, Luffy dan kru Topi Jerami akan menghadapi Caesar Clown yang merupakan antagonis utama dalam arc ke-26 tersebut. Caesar adalah musuh yang sempurna jika Luffy ingin mempelajari Haki saat itu juga. Namun, prosesnya tentu akan menjadi jauh lebih rumit dibandingkan jika Luffy memang meluangkan waktu khusus untuk menguasai kekuatan tersebut.
Meski begitu, mempelajari Haki secara mendadak bukanlah hal yang mustahil. Contohnya, Ace berhasil menguasai Busoshoku Haki selama pertarungannya melawan Draw di Sabaody. Di sisi lain, Kid dan Law pun sama-sama mendalami Haki setibanya mereka di New World.
Jadi, bukan tak mungkin bagi Luffy untuk melakukan hal serupa. Namun, dia jadi harus berusaha lebih keras untuk bisa mengalahkan Caesar.
3. Jalan Luffy untuk mendapatkan One Piece menjadi lebih terjal
Hal yang paling diantisipasi dari tak adanya timeskip di One Piece ialah perjalanan Luffy yang akan menjadi semakin lebih berat untuk mencapai tujuannya, yakni One Piece.
Kehilangan yang Luffy rasakan sebelum jeda waktu benar-benar menjadi pengalaman traumatis baginya. Ini akan menghambat berbagai angan yang ingin dia raih, terlebih mengingat motivasi utama Luffy yang tak lain adalah keselamatan teman-temannya.
Tanpa berlatih selama 2 tahun bersama Rayleigh di Rusukaina, Luffy mungkin tak bisa menguasai Haki dengan sempurna. Akibatnya, dia berpotensi mengalami banyak kekalahan bahkan kehilangan lebih banyak teman di pertempuran sengit yang akan datang.
Kru bajak laut Topi Jerami harus melalui jalan yang terasa lebih terjal tanpa timeskip. Luffy mungkin tak akan menjadi Yonko, dan bisa saja dia tak berhasil melengserkan Kaido dari posisinya sebagai Kaisar.
Sebagai imbasnya, alur One Piece tentu akan menjadi jauh lebih panjang. Kemungkinan pahit lainnya yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang yakni jatuhnya Topi Jerami, atau bahkan gugurnya sosok Monkey D. Luffy yang dicintai para penggemar.
Itulah situasi yang mungkin terjadi jika tidak ada timeskip di One Piece. Bagaimana pendapatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 10 Bajak Laut One Piece Terkuat yang Terbunuh, Termasuk Ace!