Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

6 Kejadian Tragis dalam Hidup Loki One Piece! Dibenci Sejak Lahir

Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Intinya sih...
  • Loki dibenci ibu kandungnya sendiri dan dibuang ke Underworld karena dianggap sebagai pertanda buruk.
  • Disalahkan bahkan untuk sesuatu yang di luar kendalinya, Loki dipersalahkan atas bencana besar Elbaf.
  • Kehilangan idolanya, Rocks, dan wanita yang ia anggap ibu, Ida, membuat Loki merasa terasing dan kesepian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Loki dari Elbaf pertama terlihat sebagai sosok berbahaya yang harus dirantai. Sosok yang katanya membunuh ayahnya sendiri untuk memperoleh Buah Iblis, dianggap sebagai pangeran malapetaka, dan orang yang akan menghancurkan desa karena senang-senang.

Tapi benarkah?

Kilas balik panjang di arc Elbaf perlahan meruntuhkan semua stigma tersebut. Di balik sikapnya yang menyebalkan, kata-kata kasarnya, dan citranya yang gelap, tersimpan satu kebenaran pahit: Loki adalah sosok yang sejak lahir nyaris tidak pernah diberi kesempatan untuk dipahami.

Ia dibenci bahkan sebelum sempat memilih jalan hidupnya sendiri.

Lalu, tragedi apa saja yang membentuk Loki menjadi sosok yang dikenal dunia saat ini?

Simak rangkaian kejadian tragis dalam hidup Loki One Piece berikut ini.

1. Dibenci ibu kandung sendiri dan dibuang

Hal Baru yang Terungkap dari Loki di One Piece, Seorang Prodigy
Loki kecil (dok. Shueisha/One Piece)

Tragedi Loki bermula bahkan sebelum ia bisa memahami dunia. Ibu kandungnya, Estrid, adalah raksasa perempuan yang dikenal cantik, anggun, dan sangat percaya pada pertanda serta takhayul. Sayangnya, keyakinan inilah yang justru menjadi sumber kehancuran bagi putranya.

Begitu melahirkan Loki, yang terlahir dengan mata aneh, Estrid langsung memandangnya sebagai pertanda buruk. Kebencian itu muncul sejak detik pertama. Tanpa ragu, Loki bayi dibuang ke Underworld, bagian paling bawah dan paling berbahaya dari Elbaf.

Satu-satunya alasan Loki selamat adalah karena ia mewarisi darah Ancient Giant dari ayahnya. Ketangguhan luar biasa itu membuatnya mampu bertahan hidup, merangkak naik dari Underworld, dan bahkan kembali ke kastel, sebuah pencapaian yang nyaris mustahil bagi bayi raksasa biasa.

Namun luka terbesarnya bukanlah fisik, melainkan psikologis. Hingga dewasa, Loki selalu menutup matanya dengan perban. Meski ia membenci ibunya atas apa yang telah terjadi, reaksi Estrid terhadap matanya tampaknya meninggalkan bekas mendalam

2. Disalahkan bahkan untuk sesuatu yang di luar kendalinya

Loki.jpg
Loki One Piece semasa kecil. (Dok. Toei Animation, Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Sekitar 63 tahun lalu, Elbaf dilanda rangkaian bencana besar. Amukan Charlotte Linlin berujung pada kematian tetua legendaris Beardfall Jorul serta kehancuran desa. Di waktu yang berdekatan, Elbaf juga menghadapi kebakaran, angin ribut, hingga musim dingin brutal yang merusak cadangan pangan dan memperparah penderitaan rakyatnya.

Semua itu adalah tragedi berskala nasional, namun bagi ibu Loki, takhayulnya membuat ia percaya semua itu salah Loki.

Estrid menganggap semua itu salah putranya, dan kemudian rakyat Elbaf yang menderita pun menyebarkan takhayul sama: bahwa pangeran Loki itu terkutuk.

Yang paling tragis, tidak ada ruang bagi rasionalitas atau pembelaan. Loki dipersalahkan bukan karena tindakan, melainkan karena eksistensinya sendiri. Ia bahkan saat itu masih bayi, belum bisa berargumen!

Situasi ini digambarkan dengan sangat pahit di bab 1154. Setelah pemakaman Estrid, muncul narasi singkat namun menghantam: “Meski baru beberapa bulan, Loki telah meninggalkan semua harapan untuk cinta.”

3. Kehilangan idolanya

Loki dan Rocks.jpg
Loki dan Rocks D. Xebec. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Masa kecil Loki yang sangat kelam membuat dia punya ketertarikan pada kehancuran dunia.

Bagi masyarakat dunia yang tahu mitologinya, sosok Nika punya dua wajah: pembebas dan penghancur. Loki lebih percaya Nika adalah sosok yang tertawa sementara ia menghancurkan dunia. Dan ia percaya Rocks adalah Nika.

Tapi Rocks mengatakan ke Loki dia bukan ingin menghancurkan dunia, dia ingin menguasainya.

Tetap, Loki sangat mengagumi Rocks dan bermimpi ingin ikut berlayar bersamanya.

Tapi sebelum itu terjadi, sebelum Loki sempat berkembang cukup kuat untuk menarik perhatian Rocks, Rocks mati di God Valley. Ketika Loki membaca berita kematiannya di bab 1166, dia menangis.

4. Kehilangan wanita yang ia anggap ibu

Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Loki One Piece marah. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Meski terikat oleh darah, Estrid tidak pernah menganggap Loki sebagai anaknya. Perasaan itu berbalas: sejak awal, Loki pun tidak pernah benar-benar menganggap Estrid sebagai ibu.

Sosok ibu yang sesungguhnya justru ia temukan pada Ida, ibu dari Hajrudin, saudara satu ayahnya. Ida melakukan sesuatu yang tidak pernah Loki dapatkan dari Estrid maupun dunia Elbaf: menerima Loki apa adanya. Ia tidak peduli gosip, takhayul, atau penampilan Loki yang dianggap aneh. Bagi Ida, Loki hanyalah seorang anak yang pantas dicintai.

Ironisnya, hubungan itu tidak langsung terjalin hangat. Loki sempat menghina Hajrudin sebagai “anak dari ibu berdarah kotor”, karena Ida bukan wanita asli kelahiran Elbaf. Namun seiring waktu, justru Ida-lah yang memberi Loki rasa aman, dan perlahan, Loki mulai menganggapnya sebagai ibu sejati yang tidak pernah ia miliki.

Tragedi pun kembali berulang.

Ida diracun oleh warga Desa Brewers (kampung halaman Estrid) dengan alasan yang picik: ketakutan bahwa Ida akan menjadi ratu. Sosok yang penuh cinta disingkirkan oleh intrik dan kebencian.

Dipenuhi amarah dan duka, Loki membalas dengan menghancurkan Desa Brewers hingga rata dengan tanah. Namun dunia hanya melihat hasil akhirnya, bukan sebabnya. Loki dipenjara sebagai hukuman, dan karena itulah ia tidak bisa hadir saat Ida, ibunya satu-satunya, akhirnya meninggal dunia.

5. Harald terlalu sibuk untuk melihat wajah sejati anaknya

Harald berbincang dengan Rocks.
Harald berbincang dengan Rocks. (dok. Shueisha/One Piece)

Sebagai raja Elbaf, Harald memikul beban yang nyaris mustahil. Demi membawa perdamaian ke Elbaf dan membuka peluang agar bangsa raksasa diterima oleh Pemerintah Dunia, Harald nyaris tak pernah berhenti bekerja. Ia kerap meninggalkan pulau untuk urusan diplomasi, dan bahkan saat berada di Elbaf, waktunya tersita oleh krisis, politik, serta urusan negara.

Tanpa disadari, kesibukan itu menciptakan jarak yang fatal.

Dalam kilas balik, Harald digambarkan sebagai sosok yang hampir tidak pernah benar-benar melihat penderitaan Loki. Bukan karena ia membenci anaknya, melainkan karena ia tidak pernah hadir cukup lama untuk memahami apa yang sedang terjadi. Di saat Loki dibuang, dicaci, disalahkan atas bencana, dan kehilangan satu-satunya sosok ibu yang ia cintai, Harald selalu berada di tempat lain, dan jauh secara emosional.

Tak mengherankan jika Loki tumbuh dengan jarak yang dingin terhadap ayahnya. Bahkan ketika kekuatan dan keberanian Harald dihormati oleh Rocks D. Xebec sekalipun, Loki tidak pernah benar-benar mendekat.

6. Ada indikasi kalau ia terpaksa membunuh ayahnya

Raja Harald Pedang Dewa. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)
Raja Harald Pedang Dewa. (Dok. Shueisha, Eiichiro Oda/One Piece)

Di bab 1167, Harald menerima kehormatan besar: ia diangkat sebagai Pedang Dewa. Bersamaan dengan itu, Gorosei menjanjikan sesuatu yang selama ini dikejar Harald—jika ia kelak dipromosikan menjadi Kesatria Dewa, maka bangsa Elbaf akan diterima secara resmi oleh Pemerintah Dunia.

Namun janji itu menyimpan harga yang mengerikan.

Seperti yang telah terlihat pada Kesatria Dewa lain, promosi tersebut berarti tubuh dan kehendak seseorang menjadi rentan dikendalikan oleh Imu. Seperti Gunko yang bisa dibajak total.

Di titik inilah tragedi Loki mulai terasa semakin kelam.

Dalam bab 1152, saat Loki pertama kali memulai kisahnya, ia menyebut bahwa hari kematian Harald adalah hari yang buruk, hari yang sebenarnya tidak ingin ia ingat detailnya. Kalimat itu terasa ganjil. Bukan sekadar duka anak yang kehilangan ayah, dan sama sekali tak terasa sebagai ucapan pangeran yang membunuh ayahnya untuk dapat Buah Iblis Elbaf.

Dari sini muncul satu indikasi yang mengerikan: bahwa pada akhirnya, Loki mungkin harus menghentikan ayahnya sendiri. Harald yang telah berada di ambang, atau bahkan sudah sepenuhnya, dikendalikan Imu.

Jika skenario ini benar, maka tragedinya berlapis-lapis. Loki bukan hanya kehilangan ayah, tetapi juga dipaksa menjadi eksekutor demi mencegah kehancuran yang lebih besar. Dan seperti tragedi-tragedi sebelumnya dalam hidupnya, tidak ada yang akan mempercayai ceritanya.

loki.jpg
Loki Kecil di One Piece

Nah itulah rentetan kejadian tragis dalam hidup Loki di One Piece.

Yang unik adalah sejak awal Luffy terasa bicara santai dengan Loki, kecuali dalam satu momen ketika Loki menghina Shanks. Dan kemudian di bab 1152, Luffy pun mengajak Loki gabung ke kelompoknya supaya dia bisa dibebaskan dan ikut melawan God's Knight yang mengacau di Elbaf.

Loki sudah lama menanti sosok Nika penghancur dunia.

Tapi untuk saat ini ia terasa berpotensi diselamatkan oleh wajah lain Nika, sebagai sosok yang tertawa ketika membebaskan dunia.

Dan untuk sosok seperti Loki yang telah menderita begitu lama, Luffy mungkin orang yang tepat untuk ia ikuti. Mesk di bab 1152 sih ia tampak bingung dan menolak tawaran mendadak Luffy.

Kalau menurutmu gimana?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Anime & Mange

See More

6 Kejadian Tragis dalam Hidup Loki One Piece! Dibenci Sejak Lahir

05 Des 2025, 10:00 WIBAnime & Manga