10 Shinobi Terkuat yang Tidak Memiliki Dojutsu di Anime Manga Naruto

Mitra Itachi ini merupakan manusia setengah ikan yang sangat hebat. Kekuatan sebenarnya dari Kisame terlihat pada paruh kedua anime manga Naruto, di mana dia melawan Guy dan tim aliansi ninja.

Kemampuannya menjadi semakin hebat ketika dia berada di dalam air. Selain itu, Kisame dapat bergabung dengan Samehada miliknya membentuk tubuh ikan yang sangat kuat. Selain itu, tak seperti Shizuma Hoshigaki dari Boruto, Kisame benar-benar mengendalikan Samehada meski ia bergabung sekalipun. Ini yang membuatnya berbahaya.

Jiraiya merupakan salah satu ninja yang termasuk dalam legenda Sannin Konoha. Walau awalnya terlihat genit dan konyol, Jiraiya mempunyai kemampuan yang lebih dari itu terlihat saat dia berusaha melawan Pain. Mulai dari jutsu persembunyian di dalam perut katak, gabungan serangan dengan Papa dan Mama Katak, serta kecerdasan yang luar biasa dalam menganalisis musuh dan permasalahan.

Tanpa bantuan dojutsu, Jiraiya dapat membunuh 3 tubuh Pain, dan sebenarnya jika dia tidak lengah terserang dari belakang, saya yakin Jiraiya dapat memberikan perlawanan yang lebih.

Jangan menganggap remeh Onoki karena usianya yang sudah tua dan terlihat sangat renta jika dibandingkan dengan Kage lainnya yang terlihat lebih fit. Onoki mempunyai kemampuan yang tidak pernah diduga-duga fan Naruto.

Onoki menunjukkan kemampuannya saat persekutuan Kage melawan Sasuke dan pada babak akhir melawan Madara. Onoki mempunyai Kekkei Tota yaitu pengendalian debu dan ledakan. Dia juga dapat memanipulasi gravitasi.

Meskipun dibantu Kage lainnya, dia berhasil hampir membunuh Sasuke dengan jutsu Jinton: Genkai Hakuri no Jutsu. Kehebatannya mengantisipasi serangan Madara dengan jutsu Doton: Keijūgan no Jutsu juga dilakukannya meski dengan penuh perjuangan.

Onoki paling tidak berhasil melawan dua orang pengguna dojutsu terkuat, Sasuke dan Madara.

Minato merupakan suksesor Hiruzen sebagai pemimpin Konoha. Sempat diragukan tetua Konoha karena dirasa masih terlalu muda dalam memimpin desa, Minato menjawab keraguan tersebut dengan sangat baik. Dia mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan desa Konoha dari serangan Kyubi yang dimanipulasi oleh Tobi.

Pertarungannya dengan Tobi selain menunjukkan kehebatannya dalam berduel, juga menunjukkan kecerdasan Minato yang sangat hebat. Dia dapat menganalisis dan membaca situasi yang mana sebenarnya lawan yang dihadapinya sungguh tidak biasa. Dia bisa mengalahkan Obito, pengguna dojutsu Sharingan dengan kemampuan berpikirnya.

Minato merupakan shinobi jenius yang terlalu cepat tiada.

Dalam sejarah Konoha, Tobirama dikenal sebagai seorang genius, baik dalam kemampuan bertarung maupun dalam bidang kepemimpinan. Tobirama dikenal sebagai pencipta berbagai macam jutsu, termasuk jutsu Hiraishin yang dipopulerkan Minato serta Edo Tensei yang masuk kategori jutsu terlarang.

Dia juga membangun konsep struktur desa seperti Akademi, Anbu, dan lain-lain. Kemampuannya bertarung tidak terlihat secara jelas meskipun sejarah menyebut demikian. Elemen yang banyak digunakan adalah elemen air. Tanpa bantuan dojutsu, Tobirama merupakan shinobi yang sangat hebat.

Raikage Ketiga merupakan Rakage terkuat sepanjang sejarah menurut warga desa Kumogakure. Dia secara heroik dapat mengalahkan seribu orang sendirian meskipun dibayar mahal dengan kematiannya.

Saat dibangkitkan dengan Edo Tensei, semua shinobi bahkan Naruto kesulitan untuk mengatasinya. Hanya kecerdikan Naruto yang berhasil menghentikan aksinya.

Tanpa bantuan dojutsu seperti Byakugan atau Sharingan, Raikage Ketiga mempunyai jutsu yang sangat hebat. Jutsu nukite miliknya pasti menjadi terror bagi setiap musuh-musuhnya.

Potensi Killer B tidak terlihat sampai diketahui bahwa dia adalah seorang Jinchuriki. Meskipun tidak memiliki dojutsu, Killer B memiliki bantuan di dalam dirinya. Apalagi dia dapat mengendalikannya dengan baik.

Duet antara Killer B dengan monster ekor di dalam dirinya membuat dirinya tak terkalahkan. Chakra-nya pun nyaris tidak ada batasannya sampai-sampai Samehada Kisame sangat tertarik pada dirinya.

Killer B sangat membantu Aliansi Ninja dalam mengatasi berbagai masalah, terutama memberikan ilmu pada Naruto mengenai cara bekerjasama dengan Bijuu yang ada di dalam dirinya.

Julukan profesor yang melekat di atas namanya pasti tidak datang begitu saja. Gelar tersebut datang karena kepiawaiannya dalam seni bertarung. Hiruzen dikenal dapat menggunakan lima elemen perubahan sekaligus yang membuat gabungan serangannya sangat mengerikan.

Terlihat saat dia bertarung melawan Orochimaru yang menggunakan Edo Tensei, Hiruzen dapat mengatasinya dengan baik.

Sayangnya kemampuan bertarung Hiruzen harus terhenti di paruh awal anime manga Naruto. Usianya yang sudah tidak muda membuatnya tidak mampu untuk menarik seluruh jiwa Orochimaru.

Padahal, kalau saja Hiruzen menghadapi Orochimaru saat usianya prima, ceritanya bisa beda.

Rival abadi Madara sekaligus pendiri Konoha ini pasti masuk jika kalian membaca kumpulan shinobi terkuat di anime manga Naruto.

Bagaimana tidak, Hashirama berhasil mengalahkan salah satu pengguna Sharingan terkuat yaitu Madara. Selain itu, dia juga memimpin klan Senju saat perang antar klan untuk melawan klan Uchiha, yang mempunyai dojutsu Sharingan.

Hashirama mempunyai pengendalian Mokuton yang tidak dimiliki siapapun, yang sebenarnya masih misterius. Jutsu Mokuton miliknya sungguh sangat luar biasa. Jutsu Mokuton: Mokujin no Jutsu dapat menahan serangan Susanoo dan jutsu Shin Sūsenju dapat mengalahkan Kyubi yang dibalut dengan perisai Susanoo. Sungguh sangat luar biasa.

Siapa lagi jika bukan Naruto! Sang tokoh utama pastinya masuk dalam karakter ninja terkuat tanpa dojutsu.

Naruto tidak memiliki dojutsu dan berperan besar dalam menutup Perang Dunia Ninja Keempat bersama Sasuke dan Sakura.

Dengan Sage Mode, statusnya sebagai Jinchuriki yang membuat chakra-nya terbesar di dunia, dan banyak kemampuan lain, Naruto sih memang tidak perlu tambahan dojutsu. 

Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah ada ninja lain yang menurut kalian masuk jajaran ninja terkuat tanpa dojutsu? 

Diterbitkan pertama 2017, diterbitkan kembali 9 Juni 2024.