7 Kekuatan Malaikat Dragon Ball Super, Menguasai Ultra Instinct!

Para malaikat Dragon Ball Super menguasai Ultra Instinct. Kalau dilihat dari Beerus, yang tidak mampu sepenuhnya menguasai Ultra Instinct, dan keterkejutan para Dewa Kehancuran menyaksikan penguasaan Goku, sepertinya benar-benar hanya malaikat saja makhluk di semesta Dragon Ball yang dapat menguasai Ultra Instinct dengan mudah.

Kalau kamu bertanya kenapa malaikat bisa lebih kuat dari Dewa Kehancuran, ini salah satu penyebabnya. Bahkan mungkin mengingat rambut mereka selalu putih, mereka memang senantiasa berada dalam kondisi Ultra Instinct, haha. Tentu saja, para malaikat pun tidak merasakan efek samping seperti Goku dari penggunaan teknik ini.

Bahkan di manga Dragon Ball Super, Merus yang merupakan malaikat masih dalam pelatihan pun bisa mengajari Goku prinsip-prinsip Ultra Instinct. Gimana dengan malaikat yang sudah matang seperti Whis? 

Terjadi sebuah bencana besar yang tak sempat dicegah oleh para pahlawan? Malaikat dapat memutar balik waktu.

Whis menunjukkan kalau dia dapat memutar waktu hingga maksimal tiga menit sebelumnya.

Meski begitu, sekuat-kuatnya para malaikat, begitu mereka memutar waktu mereka tidak bisa langsung melakukannya lagi. Jadi kalau misalkan Goku ingin mencegah Frieza menghancurkan Bumi lalu gagal, maka Goku harus menerima konsekuensi dari kegagalannya.

Begitu kemampuan pemutar waktu Whis kembali, pastinya Bumi sudah hancur lama.

Kekuatan malaikat Dragon Ball Super yang satu ini ditunjukkan oleh Whis di akhir Dragon Ball Super. Saat Frieza minta dikembalikan ke neraka agar tak perlu melihat kegembiraan happy ending Universe 7 dan semesta lain, Whis memulihkan hidup Frieza tanpa perlu bantuan Dragon Ball.

Sepertinya ini bisa sangat berguna di kelanjutan serial Dragon Ball Super kalau-kalau para pahlawan ingin cepat-cepat memulihkan nyawa seseorang.

Yang saya penasaran sih: kira-kira apakah kemampuan menghidupkan yang dimiliki malaikat ini bisa menembus batas seseorang dihidupkan lewat Dragon Ball? Jadi misalkan ada tokoh yang sudah dihidupkan maksimal lewat Dragon Ball Bumi dan Namek, mampukah Whis menghidupkannya lagi? Atau apakah Whis dapat menghidupkan seseorang yang meninggal karena penyebab alami, seperti yang terjadi ke Tetua Namek?

Kadang ada Dewa Kehancuran yang malas menjalankan pekerjaannya sendiri. Kalau itu terjadi, para malaikat memiliki kemampuan untuk membantu mereka.

Dengan sangat mudah para malaikat mampu memusnahkan satu planet. Vados mendemonstrasikan kekuatan ini saat Champa terlalu malas untuk menghancurkan sendiri planet yang ia incar.

Para malaikat sendiri kebanyakan tidak memiliki emosi, terutama mereka yang sudah tua. Jadi mereka bisa melakukan aksi ini tanpa memikirkan apa ada makhluk tidak bersalah di tempat yang mereka musnahkan.

Perlu mencari seseorang, seperti misalnya sisa-sisa kaum Saiyan? Whis menunjukkan kalau dia dapat melakukannya dengan mudah hanya dengan melihat kristal di tongkatnya. Whis bahkan bisa menemukan kalau Goku sedang di Planet Kaio sementara sisa Saiyan ada di Bumi.

Perlu menunjukkan kilas balik dari kejadian di masa lalu? Tongkat Whis juga dapat memunculkan proyeksi akurat dari kejadian tersebut. Mengingat malaikat bisa memanipulasi waktu (seperti memundurkannya maksimal tiga menit), sepertinya sih proyeksi tersebut memang benar-benar hasil mengintip kejadian yang ingin ditunjukkan dulu. 

Dewa Kehancuran mungkin sangat kuat. Tapi terkadang, mereka masih harus mengandalkan kemampuan malaikat untuk membawa mereka ke suatu tempat. Misalkan saja Vados, yang dapat membawa Champa yang sedang tidur beserta Super Dragon Ball. Perjalanan dengan malaikat mungkin kadang tidak instan. Misalkan saja perjalanan dari tempat Beerus ke planet Kaio, yang harus memakan kurang lebih setengah jam. Namun jarak setengah jamnya malaikat itu tampaknya benar-benar jauh, sampai mungkin tak akan bisa dicapai manusia dengan pesawat antariksa biasa.

Itulah tujuh contoh kekuatan malaikat Dragon Ball Super. Gimana? Kebayang kan betapa kuatnya mereka?

Adakah kekuatan spesial malaikat Dragon Ball Super yang penulis lewatkan? Sampaikan di kolom komentar!    

Diterbitkan pertama 2018, diterbitkan kembali 9 Desember 2023.