12 Kehilangan Tersedih di Kimetsu no Yaiba, Sangat Tragis!
Kematian karakter yang membuat penggemar ikut berduka
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba adalah serial shounen yang banyak diwarnai peristiwa-peristiwa tragis berkaitan dengan kematian karakternya. Ini merupakan hal yang sudah sewajarnya terjadi, mengingat inti ceritanya yang berpusat pada pertarungan besar antara manusia yang bertindak selaku Pembasmi Iblis serta iblis itu sendiri.
Kimetsu no Yaiba sarat akan kisah pengorbanan yang menyentuh. Terutama para Pembasmi Iblis, mereka harus rela bertaruh nyawa demi menunaikan tugasnya melawan iblis yang berbahaya.
Di sisi lain, beberapa iblis juga telah melalui masa-masa pahit dalam hidupnya, yang kemudian menyesatkannya pada jalan yang keliru, lalu berakhir dengan begitu menyedihkan.
Artikel ini merangkum sejumlah peristiwa kehilangan tersedih di Kimetsu no Yaiba dan mengandung sedikit spoiler bagi penggemar yang belum membaca manganya.
12. Tamayo
Lady Tamayo diperkenalkan sebagai salah satu karakter yang diubah Muzan Kibutsuji menjadi iblis. Dia menderita suatu penyakit, lalu Raja Iblis tersebut datang dan menawarinya 'kesembuhan' dengan menjadi iblis juga.
Tamayo menerima tawaran Muzan dan berharap bisa terus melihat keluarganya. Namun, yang terjadi justru Tamayo membantai keluarganya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, lalu berakhir sebagai bawahan Muzan.
Sampai suatu hari, Yoriichi Tsugikuni hampir mengalahkan Muzan, lalu membebaskan Tamayo dari belenggu sang Raja Iblis.
Tamayo kemudian menjadi iblis yang berpihak kepada manusia. Dia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk menemukan cara membunuh Muzan. Tamayo berperan penting dalam melemahkan Raja Iblis tersebut saat awal final war.
Tamayo mengorbankan nyawanya sendiri demi bisa meracuni Muzan dengan obat khusus yang telah ia kembangkan. Kata-kata terakhir yang ia sampaikan kepada musuh besarnya tersebut ialah permintaan agar keluarganya kembali.
11. Kagaya Ubuyashiki
Selain Tamayo, karakter lainnya yang memiliki peranan penting dalam upaya melemahkan Muzan pada awal pertempuran final adalah Kagaya Ubuyashiki alias Oyakata-sama yang tak lain merupakan Pemimpin Korps Pembasmi Iblis.
Kagaya memang tak berspesialisasi dalam hal pertarungan. Itulah mengapa dia bisa memancing Muzan ke kediamannya dan membuat Raja Iblis tersebut tak mengira akan diserang.
Padahal, Kagaya telah menyiapkan bom bunuh diri untuk meledakkan diri bersama Muzan. Tak hanya dirinya yang menjadi korban, tetapi juga rumah beserta sebagian keluarganya.
Sikap berkorban tersebut membuktikan keseriusan Kagaya dalam perannya sebagai pemimpin korps. Padahal, ada kemungkinan bahwa kutukan yang dideritanya bisa saja ikut menghilang bersamaan dengan kematian Muzan.
10. Gyomei Himejima
Gyomei Himejima menjadi salah satu korban yang gugur selama pertempuran akhir melawan Muzan. Menyedihkannya lagi, Pilar Batu tersebut bisa saja selamat jika menerima perawatan medis, tetapi dia memilih untuk tidak diobati.
Pada detik-detik kematiannya, Gyomei merasa dikelilingi oleh anak-anak yang dulu pernah diasuhnya tetapi berakhir tragis di tangan iblis. Ironisnya, Gyomei saat itu justru disangka sebagai pelaku yang telah membantai anak-anak tersebut.
Gyomei meninggal dalam keadaan menangis. Namun, ada raut senyum yang terukir di wajahnya, karena dia pada akhirnya bisa berkumpul kembali dengan anak-anak yang dicintainya.
Baca Juga: 10 Karakter Anime yang Bisa Mengalahkan 12 Kizuki Kimetsu no Yaiba
9. Shinobu Kocho
Shinobu Kocho telah mempersiapkan serangan paling mematikan untuk pertarungannya melawan Doma sang Iblis Bulan Atas 2, sebagai bentuk pembalasan dendam atas kematian Kanae Kocho yang merupakan kakak Shinobu.
Sebelum perang dimulai, Shinobu telah menelan racun Wisteria seberat bobot tubuhnya sendiri. Ia sadar bahwa dirinya tak mungkin mengandalkan kekuatan fisik untuk mengalahkan Doma, sehingga akan merelakan tubuhnya diserap oleh iblis tersebut, lalu membiarkan racunnya bekerja dari dalam.
Taktik itu terbukti berbuah manis. Setelah Shinobu sepenuhnya diserap Doma, Kanao Tsuyuri dan Inosuke Hasibira segera mengambil peran penting untuk melanjutkan perjuangan Pilar Serangga tersebut.
8. Genya Shinazugawa
Meskipun tak memiliki kemampuan untuk menggunakan teknik pernapasan, Genya Shinazugawa tak menyerah begitu saja agar bisa berbaikan dengan kakak laki-lakinya, Sanemi Shinazugawa.
Genya memanfaatkan kemampuan spesialnya yang bisa berubah menjadi iblis selama beberapa saat setelah mengonsumsi sel iblis. Dia mengambil peran besar bersama Sanemi, Gyomei, dan Muichiro Tokito dalam pertempuran melawan Upper Rank 1, Kokushibo.
Sayangnya, perang tersebut memaksa Genya untuk merelakan hidupnya. Ia hancur bagai abu karena dirinya tewas dalam mode iblisnya. Ini menjadi kehilangan paling traumatis khususnya bagi Sanemi, sebab sang adik gugur tepat di depan matanya sendiri.
Satu hal yang layak disyukuri ialah Shinazugawa Bersaudara yang berhasil meluruskan kesalahpahaman yang selama ini memberi jarak pada hubungan keduanya.
7. Muichiro Tokito
Pilar Kabut Muichiro Tokito bergabung bersama Genya, Sanemi, dan Gyomei dalam pertarungan menghadapi Kokushibo. Selama perang tersebut, dia menemukan fakta bahwa musuh yang tengah dihadapinya merupakan leluhurnya sendiri.
Muichiro tewas dengan keadaan tubuh yang terbelah akibat serangan fatal Kokushibo. Ini adalah kejadian yang sangat memilukan, apalagi jika mengingat usia Mui yang masih sangat muda, bahkan dialah yang termuda di antara para Pilar.
Baca Juga: Takdir 8 Iblis Bulan Atas di Kimetsu no Yaiba Jelang Kematian
6. Yuichiro Tokito
Muichiro akhirnya mengingat kehidupan masa lalunya selama pertarungan mati-matian melawan Iblis Bulan Atas 5 Gyokko. Saat itu, muncul memori tentang saudara kembarnya yang bernama Yuichiro Tokito.
Sayangnya, hubungan mereka tampak tak baik, apalagi setelah kedua orang tua mereka meninggal. Yuichiro selalu bersikap kasar dan seakan merendahkan Mui.
Sampai suatu malam, iblis menyerang dan memutus lengan kiri Yuichiro yang berusaha melindungi Mui. Muichiro pada akhirnya bisa bertarung dan membunuh iblis tersebut, tetapi dia tak bisa menyelamatkan Yuichiro yang telah kehabisan darah.
Pada saat-saat terakhirnya, Yuichiro sempat memastikan bahwa saudara kembarnya masih hidup. Keduanya kembali dipertemukan setelah Muichiro gugur, di mana Yuichiro tampak memarahi Mui karena mati di usia muda.
5. Keluarga Tanjiro
Sejak awal seri dimulai, penggemar langsung dihadapkan pada insiden mengerikan yang menimpa keluarga Tanjiro yang terdiri dari ibu beserta kelima adik Tanjiro. Mereka diserang oleh iblis yang sepertinya adalah Muzan, dan salah satu adik Tanjiro, Nezuko, dibiarkan hidup sebagai iblis.
Peristiwa tragis tersebut melatarbelakangi perjalanan panjang Tanjiro sebagai Pembasmi Iblis yang berambisi untuk membalas dendam serta mengembalikan Nezuko menjadi manusia seutuhnya.
4. Akaza
Sosok Akaza si Iblis Bulan Atas 3 memang begitu dibenci karena dirinya bertanggung jawab atas kematian Pilar Api Kyojuro Rengoku. Namun, masa lalu serta bagaimana akhirnya ia mati benar-benar menarik simpati penggemar.
Akaza bertarung melawan Tanjiro Kamado dan Pilar Air Giyu Tomioka selama final war. Ia benar-benar mampu membuat kedua Pembasmi Iblis tersebut babak belur dan mungkin saja bisa membunuh keduanya.
Namun, secara ajaib Akaza mendapatkan kembali sisi kemanusiaannya. Ia mengenang masa lalunya yang pahit, lalu mendengar orang-orang yang dicintainya meminta Akaza untuk berhenti.
Akaza tak memulihkan luka pada tubuhnya dan kehilangan motivasi bertarung. Ia memilih mati dan berkumpul lagi bersama orang-orang tercintanya.
Baca Juga: 9 Potret Bentuk Demon Slayer Mark Para Tokoh Kimetsu no Yaiba
3. Kyojuro Rengoku
Kyojuro Rengoku sang Pilar Api adalah Hashira pertama yang diceritakan gugur di Kimetsu no Yaiba. Ini terjadi selama arc Mugen Train, di mana Rengoku bertarung satu lawan satu menghadapi Akaza.
Kematian Rengoku lantas meninggalkan luka mendalam bagi banyak pihak. Apalagi, ia muncul sebagai sosok ceria dan dengan senang hati diutus bersama Tanjiro, Inosuke, dan Zenitsu yang notabenenya adalah pemula.
Selama duelnya melawan Akaza, Rengoku memastikan bahwa Tanjiro dan yang lainnya tak terluka. Lalu, saat akan menemui ajalnya, dia sempat memberi beberapa nasihat kepada Tanjiro.
Rengoku pergi dengan tenang disertai senyuman di wajahnya. Dia melihat mendiang sang ibu yang dengan hangat menyambutnya untuk bersama-sama pergi menuju akhirat.
2. Jigoro Kuwajima
Jigoro Kuwajima adalah mantan Pilar Petir sekaligus mentor Zenitsu Agatsuma dan Kaigaku. Dia dikenal sebagai sosok yang keras, tetapi sebenarnya merupakan pribadi yang begitu perasa.
Jigoro tewas mengenaskan setelah melakukan seppuku terhadap dirinya sendiri, yakni dengan menebas perutnya. Alasannya ialah karena rasa gagal dan malu karena salah seorang muridnya, yakni Kaigaku, mengkhianati Korps Pembasmi Iblis dan menjadi iblis.
Sangat disayangkan, sebab tindakan Kaigaku sebenarnya bukanlah tanggung jawab Jigoro.
1. Mitsuri dan Obanai
Pilar Ular Obanai Iguro dan Pilar Cinta Mitsuri Kanroji memang memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi sama-sama menyedihkan. Obanai dibesarkan untuk ditumbalkan kepada Iblis Ular, sementara Mitsuri tumbuh tanpa cinta dari lawan jenis karena beberapa hal dalam dirinya yang tak bisa mereka terima.
Keduanya kemudian dipertemukan dan menumbuhkan perasaan suka satu sama lain. Sayangnya, kisah cinta Obanai dan Mitsuri harus berakhir tragis. Keduanya menerima luka fatal selama pertempuran melawan Muzan, lalu gugur bersama.
Ironisnya, sebelum kehilangan kesadaran, mereka sempat membuat janji untuk bertemu kembali dan menikah di kehidupan selanjutnya.
Itulah deretan kehilangan tersedih di Kimetsu no Yaiba yang benar-benar tragis dan membekas di memori penggemar. Kematian siapa yang sukses membuatmu susah move on?
Diterbitkan pertama 30 Maret 2024, diterbitkan kembali 22 Agustus 2024.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 15 Warna Pedang Nichirin dan Maknanya di Kimetsu no Yaiba