4 Pertanda Buruk Soal Kualitas One Punch Man S3 Sebelum Dirilis!

- Trailer anime yang banyak dikritik
- Media promosi yang jarang memperlihatkan adegan pertarungan
- Tak ada pengungkapan trailer di Anime Expo 2025
Buat kalian yang sudah lama menanti dan menonton anime One Punch Man S3 mungkin merasa kecewa akan banyaknya kekurangan dari segi kualitas animasinya. Gerakan animasi yang kaku, pergantian frame yang terkesan tak mulus, dan bahkan sampai ada beberapa keganjilan detail seperti gerakan Garou saat meluncur dan rambut Atomic Samurai yang beneran terpotong menurut pembatas panel manganya. Namun jika kalian sadari, rendahnya kualitas adaptasi sekuel ketiga anime ini sebenarnya sudah terasa melalui beberapa pertanda bahkan sebelum rilis.
Apa saja pertanda yang dimaksud? Berikut daftarnya!
1. Trailer anime yang banyak dikritik

Seperti yang kita tahu, trailer sering dijadikan acuan utama untuk menilai seberapa bagus kualitas adaptasi animasi sebelum sebuah serial dirilis.
Jika sebuah trailer menampilkan cuplikan adegan dengan kualitas visual yang memukau, antusiasme penonton biasanya meningkat dengan sendirinya, sehingga anime yang diadaptasi pun berpotensi ramai ditonton. Sebaliknya, jika kualitas trailer saja sudah buruk, orang akan langsung menebak seberapa parah kualitas animenya nanti.
Hal tersebut tampaknya terbukti pada beberapa trailer One Punch Man S3.
Trailer-trailer tersebut tidak menghadirkan cuplikan adegan aksi yang seharusnya menjadi nilai jual utama seolah menunjukkan secara tersirat kalau pihak produksi menyadari bahwa hasil akhirnya mungkin akan menuai banyak kritik. Ditambah lagi, konten trailernya sendiri jauh dari ekspektasi: minim gerakan, tidak menunjukkan koreografi pertarungan, dan lebih banyak sekadar menampilkan ulang beberapa karakter tanpa sesuatu yang benar-benar menarik perhatian.
Beberapa warganet bahkan sudah menyuarakan komentar miring yang menyoroti trailer sekarang cuma berisi gambar diam layaknya presentasi PowerPoint dan hal itu memang terbukti dalam perilisan beberapa episodenya. Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa banyak penonton mulai pesimis sebelum anime ini tayang. Bukannya menaikkan hype seperti seharusnya, trailer-nya justru membuat publik waswas terhadap kualitas animasinya kelak.
2. Media promosi yang jarang memperlihatkan adegan pertarungan yang harusnya jadi nilai plus One Punch Man

Sebagai anime yang mengusung genre aksi dan superhero, wajar jika One-Punch Man seharusnya menonjolkan adegan pertarungan sebagai daya tarik utamanya.
Hal tersebut sangat terasa saat produksi anime One-Punch Man masih ditangani oleh studio Madhouse. Dalam trailer musim pertamanya, berbagai adegan pertarungan ikonik antara Saitama dan para hero lainnya ditampilkan dengan sangat mencolok. Di sana, penonton bisa langsung melihat betapa luas, dinamis, dan berkualitasnya animasi yang diadaptasi dari manga garapan Murata, menjadikannya nilai jual utama yang meningkatkan antusiasme.
Namun, kondisi yang berbeda terlihat ketika memasuki musim ketiga. Semenjak trailer pertama yang hanya menampilkan pertarungan Garou melawan Bug God dan Royal Ripper, tidak ada lagi trailer baru yang menghadirkan adegan aksi epik seperti yang diharapkan.
Hampir semua cuplikan pertarungan hanya ditampilkan secara sekilas, sementara sebagian besar durasi trailer justru dihabiskan untuk menyorot wajah para karakter yang akan muncul, tanpa menunjukkan kualitas animasi yang semestinya menjadi fokus.
3. Tak ada pengungkapan trailer di Anime Expo 2025

Buat para penggemar anime, Anime Expo bisa dibilang merupakan pameran yang harusnya jadi ajang branding beberapa judul besar sebelum merilis animenya ke publik. Jika sampai bisa merilis trailer selama event itu berlangsung, bisa dipastikan antusiame dan kepercayaan penggemar akan naik secara drastis.
Namun sayangnya, hal itu tak terjadi pada One Punch Man. Selama event itu berlangsung, diketahui kalau judul tersebut ternyata tak merils trailernya sama sekali. Yang ada cuma diskusi beberapa staf termasuk para pengisi suara seperti Makoto Furukawa yang mengisi Saitama mengenai anime musim ketiganya tersebut.
Tak heran jika sejumlah fans sudah menebak kalau memang masa depan animasi One Punch Man S3 bakal sesuram seperti yang kita lihat sekarang.
4. Jejak rekam studio J.C Staff yang memang buruk dalam adaptasi anime One Punch Man sebelumnya

Buat yang sudah mengikuti berbagai judul anime pasti sudah sadar kalau biasanya nama studio terkadang jadi penentu seberapa bagus kualitas anime yang diadaptasi.
Contohnnya, penggemar anime akan merasa senang jika judul kesukaan mereka diadaptasi oleh studio seperti Bones, Madhouse atau Ufotable karena mereka memang dikenal sangat bagus dalam mengadaptasi genre aksi. Namun jika mendengar nama studio seperti J.C Staff, orang sudah menerka kalau hasilnya biasanya akan berada di bawah ekspetasi.
Hal itu sendiri sudah tercermin sejak produksi anime One Punch Man S2 yang meski tak separah musim ketiga, kualitasnya sudah mendapat banyak kritikan. Dan saat kabar resmi mengkonfirmasi kalau lagi-lagi J.C Staff lagi yang menangani musim ketiga, semua orang sudah tahu akan seberapa parah hasil kualitasnya terutama semenjak beberapa trailernya dirilis.
Itulah beberapa pertanda kalau kualitas animasi One Punch Man S3 benar-benar buruk bahkan sebelum dirilis.
Bagaimana pendapat kalian? Silahkan tulis di kolom komentar!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku



















