Di Dragon Ball Super, ada makhluk yang disebut sebagai malaikat.
Mereka adalah para pembimbing Dewa Kehancuran. Semuanya adalah makhluk yang luar biasa kuat, melampaui para dewa. Namun peran mereka lebih sebagai pengawas, dan mereka biasanya tak akan bertindak bila tak diperintah dewa yang mereka bimbing.
Siapa saja sih para malaikat Dragon Ball Super? Inilah nama dan profil singkat 14 malaikat Dragon Ball Super yang diketahui!
Malaikat ini pengawas untuk Dewa Kehancuran Iwne dari Universe 1. Iwne adalah salah satu Dewa Kehancuran paling kompeten di antara semesta lain. Begitu kompeten, malah, hingga Universe 1 tidak perlu ikut Tournament of Power. Level makhluk fana di semesta itu sudah sesuai dengan harapan Zen-Oh.
Karena itu juga sifat Awamo tidak terlalu ditunjukkan selama seri Dragon Ball Super.
Sebagai malaikat Dragon Ball Super yang mengawasi Universe 2, Sour senantiasa terlihat dingin, tidak ikut-ikut dengan tingkah polah Helles, Dewi Kehancuran yang ia awasi.
Namun itu bukan berarti Sour tidak peduli dengan semestanya. Sour menunjukkan kepeduliannya terhadap para petarung Universe 2 dengan tersenyum kepada Brianne, setelah petarung andalan Universe 2 itu dieliminasi oleh Android 18.
Dia juga tampaknya menaruh respek saat Zirloin, Rabanra, dan Zarbuto mewarisi kekuatan dari Kamikaze Fireballs.
Saat semestanya lenyap, Sour termasuk salah satu malaikat Dragon Ball Super yang tampak sedih.
Sosok yang satu ini adalah malaikat untuk Universe 3.
Dia punya hubungan yang unik dengan Mule, Dewa Kehancuranyang diawasi.
Mule, Dewa Kehancuran Universe 3, bisa dibilang sangat eksentrik. Dia memiliki tubuh organik (yang baru terlihat saat dia hendak dimusnahkan bersama semestanya), namun dia menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam robot yang disebut Mosco. Karenanya di awal banyak yang mengira nama Dewa Kehancuran Universe 3 ya Mosco, padahal di dalamnya masih ada Mule.
Masalahnya, kata-kata Mule yang disuarakan oleh Mosco terdengar seperti rangkaian bunyi digital tanpa makna. Campari pun memiliki tugas tambahan sebagai penerjemah kata-kata Mule.
Cognac adalah malaikat untuk Quitella, Dewa Kehancuran Universe 4 yang licik.
Salah satu momen yang paling menarik soal dia adalah saat semestanya dimusnahkan. Cognac tidak bereaksi. Entah apakah itu karena sifatnya, atau dia tidak suka dengan dewa yang dia urus.
Sebagai malaikat Dragon Ball Super, Cukatail bisa dibilang bernasib mirip dengan Awamo kalau dilihat dari segi karakterisasi.
Arack, Dewa Kehancuran yang diawasi Cukatail, termasuk Dewa Kehancuran yang kompeten dalam menjalankan tugasnya. Semestanya pun tidak terlibat Tournament of Power.
Karena Arack dan Supreme Kai Ogma hanya hadir sebagai penonton, Cukatail pun tidak punya kesempatan untuk mendapat pendalaman karakter sama sekali.
Vados adalah pengawas dari Champa, si Dewa Kehancuran dari Universe 6. Bisa dibilang, Vados mungkin adalah malaikat yang paling dikenal oleh fan Dragon Ball selain Whis. Soalnya dia, dan juga Champa serta sejumlah petarung Universe 6, sudah muncul sebelum Universal Survival saga.
Dari segi kepribadian, Vados juga bisa dibilang unik. Kebanyakan malaikat memiliki kepribadian tenang dan cenderung apatis, bahkan menghadapi kehancuran semesta mereka sendiri.
Tapi Vados terasa lebih manusiawi, bahkan bila dibandingkan dengan Whis.
Vados menunjukkan respek kepada Goku, terutama karena terungkap kalau tanpa Tournament of Power, delapan semesta akan lenyap total seketika, tanpa memiliki kesempatan untuk membela diri.
Malaikat kocak ini juga langsung pindah ke tribun Universe 7 saat Universe 6 dipastikan lenyap. Namun Vados tetap menunjukkan respek kepada Champa setelah semestanya dilenyapkan, meski sebelumnya Vados tak ragu untuk menyindir Champa dalam situasi-situasi tertentu.
Malaikat Dragon Ball Super yang satu ini rasanya tak perlu diperkenalkan lagi kan? Whis adalah malaikat yang ditugaskan untuk mengawasi Beerus.
Entah apakah dia bisa disalahkan untuk sifat Beerus yang seenaknya sendiri atau tidak. Yang jelas ulah Dewa Kehancurannya itu membuat Whis menjadi malaikat dari semesta dengan mortal level terendah kedua di awal Tournament of Power.
Sering kali, Whis memang terlihat kurang emosional, seperti saudara-saudarinya para malaikat. Namun pria santai ini tetap menunjukkan respek kepada sejumlah petarung, dan bisa bersemangat kalau terjadi sesuatu yang hebat. (Seperti kebangkitan Ultra Instinct Goku).
Korn adalah satu lagi malaikat yang kurang disorot di Dragon Ball Super. Soalnya Supreme Kai dan Dewa Kehancuran di semestanya sangat kompeten, hingga Universe 8 pun menjadi semesta yang tak perlu ikut dalam Tournament of Power.
Mojito mungkin jarang berbicara, tapi malaikat Universe 9 ini termasuk yang kepribadiannya paling terlihat. Dia sempat beberapa kali dibuat kesal oleh tidak kompetennya Supreme Kai Ro dan Dewa Kehancuran Sidra. Ia tampaknya begitu muak dengan Ro dan Sidra, hingga ia sampai nyengir senang saat Universe 9 dimusnahkan.
Kusu termasuk sebagai salah satu malaikat paling unik di Dragon Ball Super. Dari penampilannya, dia terlihat lebih muda dari yang lain. Sifatnya pun termasuk salah satu yang paling manusiawi, seperti yang ia perlihatkan saat memperkenalkan para petarung Universe 10 ke Supreme Kai Gowasu.
Tak heran saat Gowasu dan Universe Kusu musnah, Cus terlihat berduka.
Marcarita adalah pengawas Dewa Kehancuran Universe 11, Belmod. Dibanding malaikat lain, Marcaria terasa lebih arogan, dan benar-benar yakin pada kemampuan petarung semestanya.
Tak mengherankan, mengingat ada Toppo dan Jiren di antara sepuluh Pride Troopers tersebut.
Martinu adalah pembimbing dari Dewa Kehancuran Geene. Geene dan Supreme Kai Ugg mampu menjalankan semesta mereka dengan baik, sehingga semesta mereka bahkan tidak perlu berpartisipasi dalam Tournament of Power. Martinu pun tidak sempat menunjukkan kepribadiannya.
Nah, jangan lupakan yang satu ini. Grand Priest secara literal adalah bapaknya para malaikat. Versi manga sudah mengonfirmasi kalau makhluk ini adalah ayah dari Whis, Vados, Cus, Marcarita, Martinu, dan Korn.
Sebagai bapaknya para malaikat, kekuatan Grand Priest tampaknya berada di atas yang lain. Dari segi sifat juga ia tampaknya jauh dari manusiawi. Dia bisa tampil tenang dan sopan, namun ia tidak peduli saat menjatuhkan vonis kemusnahan untuk satu semesta. Padahal vonis tersebut memastikan kalau semesta itu lenyap tanpa sisa, termasuk surga dan nerakanya. Tak heran ia ditakuti.
Malah, Grand Priest dulu dicurigai jahat. Namun sejauh ini, tak ada tanda-tanda dia orang berbahaya. Dia memang kuat, namun dia sejauh ini tak bertindak seenaknya dan menjalankan tugas sebagai pengawas saja.
Merus awalnya tampak sebagai anggota Galactic Patrol biasa. Namun ada beberapa momen mencurigakan, termasuk saat Goku yang sudah menggunakan wujud Super Saiyan tidak bisa menembus pertahanannya.
Ternyata Merus adalah seorang malaikat. Di masa lalu, dia dikirim Grand Priest untuk bergabung dengan Galactic Patrol.
Saat Moro mengacau, Merus mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk melawan makhluk itu, meski malaikat dilarang untuk intervensi menggunakan kekuatan malaikat atas insiatif sendiri.
Nah, itu nama dan profil singkat 14 malaikat di Dragon Ball Super. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!