Yuji dinasehati kakeknya untuk tidak mati sendirian, tapi malah dikutuk dengan keabadian
Kutukan keabadian Yuji terungkap setelah pertarungan melawan Sukuna, membuatnya tak bisa menua layaknya manusia normal
Teman-teman Yuji pergi duluan sebelum ia mati, membuatnya hidup dalam kesendirian abadi
Seperti yang kita ketahui, Yuji memilki mimpi di mana ia dikunjungi teman-temannya di hari kematiannya sesuai wasiat terakhir sang kakek.
Namun tampaknya, takdir seolah tak mengharapkan itu terjadi dan justru memberi masalah baru yang membuat Yuji tak akan bisa lagi memenuhi janjinya pada sang kakek untuk selamanya.
Kenapa Yuji seolah gagal memenuhi pesan terakhir kakeknya? Begini penjelasannya!
Hal ini diketahui pada episode pertama anime Jujutsu Kaisen.
Saat Yuji menjenguk sang kakek seperti biasa, Wasuke sempat memberi wasiat pada cucunya tersebut untuk selalu memanfaatkan kekuatan untuk membantu orang dan memastikan ada orang-orang yang akan mengunjungi Yuji di hari kematiannya. Ucapannya ini tampak didasarkan pada kenyataan kalau Wasuke merasa hidupnya tak akan lama lagi dan sekarang hanya pemuda itu seorang yang menemani.
Jadi intinya, Wasuke tak ingin Yuji merasa kesepian di waktu kematiannya seperti yang ia jalani seorang. Ia ingin sang cucu bisa mengucap selamat tinggal pada dunia dengan cara yang indah.
Meski telah melakukan banyak jasa di dunia jujutsu termasuk membunuh Sukuna di pertarungan terakhir, Yuji seolah tak pernah mendapat ganjaran yang setimpal.
Ia justru mendapat kutukan baru pasca kemenangannya tersebut. Yah, kutukan itu berbentuk keabadian karena faktor Yuji yang bisa dibilang lebih mendekati kutukan ketimbang manusia. Ia sendiri mengungkapkan kalau Shoko memberi tahu bahwa tubuhnya seperti alat kutukan yang direndam dengan energi kutukan bernama Sukuna.
Selain itu, Yuji juga sudah memakan banyak obyek seperti jari raja kutukan tersebut dan para Cursed Womb yang belum lahir.
Belum lagi faktor kelahiran Yuji yang ternyata berasal dari Kenjaku yang notabene adalah kutukan yang menumpang di tubuh ibu kandungnya. Jadi tak heran meski Yuji menganggap dirinya manusia, tubuhnya sudah abadi layaknya para kutukan yang selama ini dibasminya. Ia tak bisa menua layaknya orang normal.
Mimpinya untuk mati sebagai manusia biasa pun pupus sudah.
Bukan cuma tak bisa lagi mati layaknya manusia normal, Yuji juga tak bisa lagi mendapati teman-temannya berkunjung di hari kematiannya.
Yah, tak seperti Yuji yang tetap awet muda, teman-temannya masih bisa menua dengan normal dan kemudian satu persatu mati akibat faktor usia seperti Yuta dan Maki. Hana sendiri juga diketahui telah meninggal karena dikonfirmasi Yuji sempat muncul di pemakaman perempuan malaikat tersebut.
Hanya Nobara seorang yang masih berada di dunia yang sama dengan Yuji, namun seperti yang kita tahu kalau perempuan itu juga sudah menjadi lansia dan tinggal menghitung waktu sampai ajal menjelang.
Dengan kata lain, Yuji tak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan karena teman-teman satu generasi yang ia harapkan datang justru malah sudah pergi mendahaluinya. Ia seolah dikutuk untuk terus hidup abadi sampai mati dalam kesendirian akibat konsekuensi yang ia tempuh di masa lalu. Andaikan Choso masih hidup, mungkin beban yang ditanggung Yuji mungkin tak akan seberat ini.
Itulah pembahasan kenapa Yuji seolah gagal memenuhi harapan kakeknya.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku