Sebelumnya, Kyoraku berhasil mengalahkan Lille Barro dengan Bankai-nya. Namun situasi di episode kali ini mulai berbalik karena Quincy itu rupanya belum benar-benar mati. Di sinilah, akhirnya terungkap sebuah kebenaran soal hubungan Kyoraku dan Nanao.
Apa saja hal menarik yang terjadi di episode 11 kali ini?
Saat Kyoraku asyik berduaan dengan Katen, tiba-tiba sebuah cahaya langsung menembus perutnya.
Dan benar saja, asal cahaya itu berasal dari Lille yang kepalanya masih hilang.
Quincy itu pun akhirnya kembali bertransformasi ke wujud Quincy: Vollstandig keduanya di mana kepalanya kini berubah menjadi seperti burung dengan leher naga.
Kekuatannya bahkan semakin dahsyat di mana tembakan cahaya dari satu tangannya sudah mampu melenyapkan sebagian medan pertarungan.
Katen bahkan sampai meminta Kyoraku untuk menyerah saja karena Bankai sendiri sudah tak sanggup membunuh musuh mereka kali ini.
Di saat itu, Kyoraku akhirnya mengingat masa-masa indahnya dengan keluarganya.
Yah, ia dulu memiliki seorang kakak lelaki yang diketahui menikahi perempuan dari klan Ise, keluarga matriarki yang berfokus pada upacara ritual. Nah, sang istri inilah yang kelak akan melahirkan Nanao.
Jadi bisa dibilang, Kyoraku dan Nanao sendiri adalah paman dan keponakan.
Sayangnya, kebahagiaan Kyoraku tak berlangsung lama karena sang kakak meninggal karena diduga akibat kutukan yang menurun di klan Ise, di mana setiap suami dari perempuan klan tersebut tak akan berumur panjang.
Oleh karena itu, ibu Nanao yang ingin menghentikan kutukan itu menurun ke putrinya meminta agar Kyoraku menyembunyikan pedang tersebut.
Selama bersembunyi dari kejaran Lille, Nanao sempat meminta agar Kyoraku segera mengembalikan pedangnya.
Awalnya, Kyoraku ragu karena itu sama saja merusak janjinya pada ibu Nanao. Namun setelah melihat kesungguhan Nanao, pria itu pun segera mengembalikannya.
Kyoraku sendiri mengungkapkan kalau pedang itu selama ini disembunyikan dalam mulut Kyokotsu. Hal ini juga menjadi alasan kenapa Kyoraku membelah Zanpakuto-nya menjadi dua entitas seperti sekarang.
Dengan demikian, akhirnya Nanao bisa melawan Lille dengan pedang miliknya sendiri, Shinken Hakkyōken.
Pedang itu sendiri dikatakan mampu melawan dewa dengan merefleksikan kekuatannya.
Nanao sendiri akhirnya maju melawan Lille.
Saat itu, ia mencoba menebas Quincy itu dengan pedangnya. Dan di luar dugaan, rupanya serangan Nanao berhasil memotong tangan makhluk tersebut.
Namun hal itu cuma membuat Lille semakin marah, ia pun langsung memusatkan seluruh kekuatannya pada serangan Trompete.
Melihat hal itu, Nanao sempat putus asa karena ketidakmampuannya dalam berpedangnya membuat nasibnya kembali berada di ujung tanduk.
Untungnya, Kyoraku sendiri tak berdiam diri.
Ia pun berhasil menyusul Nanao melalui bayangannya dan membantunya memegang pedang peninggalan sang ibu. Menyadari sang paman kini berada di sisinya, kepercayaan Nanao akhirnya berhasil kembali.
Pada saat itulah, Lille melepaskan serangan terkuatnya ke arah dua Shinigami tersebut.
Namun sebuah hal tak terduga telah terjadi.
Serangan Lille berhasil menghancurkan tanah tempat Nanao dan Kyoraku berpijak namun efek pedang Shinken Hakkyōken berhasil memantulkan kekuatan Quincy itu kembali ke pemiliknya sendiri.
Alhasil, tubuh Lille akhirnya hancur akibat serangan Trompete-nya sendiri.
Itulah daftar hal menarik yang terjadi di akhir duel Kyoraku dan Lille Barro.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku