Gyro Zeppeli terinspirasi dari tokoh algojo Perancis dan belajar teknik Spin dari keluarganya, yang mempelajari dan menguasai Spin untuk kepentingan medis.
Memutuskan mengikuti Steel Ball Run demi mendapat amnesti untuk seorang anak, dan menjadi mentor bagi Johnny Joestar dalam memenangkan turnamen pacuan kuda.
Gyro gugur dalam duel melawan Funny Valentine.
Membahas para protagonis JoJo rasanya tak lengkap jika tak membicarakan partner terdekat mereka. Nah, Johnny sendiri diketahui punya partner sekaligus mentor yang membimbingnya dalam penguasaan Spin: Gyro Zeppeli. Keduanya sendiri memang diketahui jadi teman seperjalanan sekaligus rekan seperjuangan selama turnamen Steel Ball Run berlangsung.
Apa saja fakta menarik ahli teknik Spin satu ini? Berikut pembahasannya!
Araki selaku author ternyata menyukai hubungan persahabatan antara keluarga Joestar dan Zeppeli sejak sekuel Phantom Blood. Hal itulah yang kemudian mendasari penciptaan tokoh Gyro dan Johnny dalam Steel Ball Run.
Karakter Gyro sendiri diciptakan berdasarkan tokoh Charles-Henri Sanson, algojo kerajaan Perancis selama masa pemerintahan Raja Louis XVi yang ironisnya justru berakhir mengeksekusi sang raja sendiri.
Banyak ciri khas Charles yang mendasari tokoh Gyro seperti takdirnya sebagai algojo karena faktor keluarga, profesi sampingannya sebagai tenaga medis sekaligus keraguannya akan pemberlakuan hukuman mati.
Seperti yang kita tahu, teknik Spin merupakan kemampuan khas yang dimiliki Gyro.
Nah, ia sendiri ternyata mempelajarinya dari sang ayah karena keluarga Zeppeli secara turun-temurun memang mempelajari dan menguasai Spin untuk berbagai keperluan baik untuk kepentingan medis atau saat melakukan proses eksekusi mati pada para terpidana yang dijatuhi hukuman berat oleh pihak kerajaan.
Level penguasaan teknik Spin milik Gyro sendiri terbilang sudah mumpuni. Ia mampu melakukan banyak hal seperti manipulasi otot, saraf, dan tulang, hingga memutar paksa jaringan tubuh untuk menguras air dari dalamnya. Hal ini juga menjelaskan kenapa Johnny sempat bisa berdiri secara temporer karena kontak dengan bola baja Gyro saat Spin masih aktif.
Menurut Gyro, meskipun teknik ini digunakan oleh keluarganya untuk eksekusi, Spin sebenarnya tidak diciptakan untuk tujuan destruktif. Dalam banyak hal, teknik ini juga cocok digunakan dalam bidang medis seperti menggunakan Spin sebagai semacam sinar-X, dengan cara menempatkan nampan berisi air di dekat pasien dan memutar bola baja di area tubuh yang terdampak, sehingga menciptakan riak pada air yang bisa menunjukkan kondisi di dalam tubuh.
Semua kejadian Gyro di Steel Ball Run berawal dari seorang anak laki-laki bernama Marco, yang divonis bersalah atas tuduhan pengkhianatan karena pernah melayani seorang bangsawan yang dianggap pengkhianat. Bukan cuma itu saja, para penjaga menemukan barang "berbahaya" yang membuat Marco makin terpojok dalam masalah tersebut.
Gara-gara itu, Gyro malah mendapat tugas untuk mengeksekusi bocah tak berdosa tersebut.
Oleh karena itu, Gyro sampai berusaha mengajukan permohonan banding untuk menyelamatkan anak itu. Protesnya itu sendiri sampai menjadi berita nasional, dan ayahnya, Gregorio, sangat tidak menyetujui tindakannya. Untungnya, salah satu pelayan kerajaan memberitahu Gyro bahwa raja akan memberikan pengampunan bagi para tahanan politik jika negara mereka tiba-tiba mendapat prestasi, misalnya dengan memenangkan perlombaan pacuan kuda terkenal.
Dengan harapan Gyro memutuskan untuk mendaftar dalam perlombaan Steel Ball Run.
Dalam perjalanannya dalam memenangkan turnamen pacuan kuda tersebut, Gyro malah mendapat rekan baru sekaligus murid yang ingin belajar teknik Spin.
Awalnya, Gyro sempat enggan menerima Johnny. Namun setelah melihat kegigihan pemuda disabilitas tersebut, mantan algojo itu sempat memberi petunjuk soal teknik Spin yang kemudian disadari Johnny yang akhirnya berhasil naik ke atas kudanya tepat setelah perlombaan Steel Ball Run dimulai.
Dari situlah, hubungan pertemanan mereka akhirnya dimulai. Gyro sendiri sampai mengajari dasar-dasar penguasaan teknik Spin yang secara mengejutkan berhasil dikuasai Johnny dengan cepat. Salah satunya adalah saat Gyro memberitahu soal rahasia Golden Rectangle yang membuat Johnny berhasil mengevolusikan Tusk ke mode ACT 2.
Secara sepintas, Gyro terlihat seperti pemuda serampangan yang suka seenaknya sendiri dan tak ragu menghalalkan segala cara demi memenangkan pertempuran. Ia juga sangat suka mengambil rute tercepat dalam lomba pacuan kuda tersebut demi bisa mengamankan tempat pertama. Bukan cuma itu, ia seperti punya kebiasaan aneh di mana ia suka membuang perlengkapan yang diperlukan dan malah mengamankan boneka beruang kesayangannya.
Namun di balik semua tingkah konyolnya itu, Gyro punya sisi altruistik yang terbilang tinggi.
Salah satunya adalah saat ia memilih pergi mengikuti turnamen Steel Ball Run demi memenangkan amnesti untuk seorang bocah yang mendapat perlakuan hukum tak adil dari kerajaannya. Ia juga tak ragu mengajarkan segala hal soal Spin pada Johnny yang baru dikenalnya saat awal turnamen berlangsung karena tertarik pada kegigihan pejoki kuda tersebut. Demi memperjuangkan idealisme serta orang yang dilindunginya, Gyro bahkan tak ragu menentang otoritas setempat seperti pihak kerajaan tempatnya mengabdi.
Pada awalnya, Gyro selalu melawan semua orang bahkan pengguna Stand sekalipun cuma bermodal teknik Spin. Hal itu memang terbilang gila mengingat hanya pengguna Stand yang bisa menyadari ancaman pengguna Stand lain.
Nah, saat klimaks cerita, Gyro akhirnya berhasil mendapat kekuatan Stand-nya sendiri setelah berhasil melakukan teknik pamungkas keluarga Zeppeli bernama Ball Breaker.
Kemampuan Stand ini sendiri diketahui adalah mampu mewujudkan energi dalam jumlah besar yang terkumpul dalam sebuah bola baja ketika dilempar menggunakan Golden Spin yang harus dilakukan saat berkendara di atas kuda dalam posisi Golden Rectangle.
Satu-satunya kekuatan spesifik yang ditampilkan Ball Breaker adalah kemampuannya untuk menyebabkan penuaan drastis pada target yang disentuhnya. Dalam waktu hitungan detik, manusia yang terkena akan menua dengan cepat dan dramatis, dan bahkan Stand milik mereka pun ikut terkena efek penuaan tersebut seperti yang terjadi pada Funny Valentine dan D4C. Bahkan diketahui, kekuatan Ball Breaker mampu menjebol dinding dimensi D4C Love Train yang bahkan mampu membelokkan semua kesialan yang tertuju ke presiden tersebut.
Kejadiannya sendiri terjadi saat Gyro terlibat pertempuran sengit dengan Funny Valentine, di mana ia sempat berhasil membuat presiden itu menua berkat kemampuan Ball Breaker-nya.
Namun, Gyro menyadari ada yang salah saat ia mengambil kembali bolanya tersebut saat melihat Funny Valentine berdiri kembali. Ketika Johnny mencoba ikut bertarung, Gyro meneriakkan pelajaran terakhirnya kepada Johnny dan menyerang dan melempar bola bajanya.
Sayangnya, bola itu tak bisa lagi mencapai Valentine karena sang presiden mengungkapkan bahwa bola Gyro telah melewati retakan pada dinding dimensi, sehingga gesekannya mengubah bola menjadi elips yang tidak sempurna.
Alhasil, D4C kemudian menebas dada Gyro Zeppeli yang langsung meninggal dan jatuh dari kudanya. Untuk memastikan kematian Gyro, Valentine sampai mengosongkan seluruh isi pelurunya ke tubuh pria asal Napoli itu.
Setelah insiden tersebut berakhir, jasad Gyro sendiri diketahui dibawa pulang ke kampung halamannya oleh Johnny.
Itulah fakta-fakta menarik Gyro Zeppeli, mantan algojo yang berjuang memenangkan amnesti untuk bocah yang malang.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku