Pembahasan Kimetsu no Yaiba 184: Nyawa Tanjiro dalam Bahaya!
Walah, gimana nih nasib Tanjiro?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Kimetsu no Yaiba 183, situasi para pembasmi iblis tampak membaik. Nakime, yang jadi ancaman besar, berhasil diatasi oleh Yushiro. Muzan sampai terpaksa membunuh Nakime karena kekuatan anak buahnya itu digunakan merepotkan dirinya!
Kemudian Yushiro memaksa Dimensional Infinity Fortress keluar ke permukaan. Sekarang, Muzan bisa kena matahari! Apakah ini berarti pembasmi iblis bisa menang? Tidak semudah itu.
1. Pertarungan ternyata terjadi di tengah kota
Uniknya, ternyata potongan Dimensional Infinity Fortress yang berisi Muzan dan yang lain keluar di tengah kota, bukan dekat dengan kediaman keluarga Ubuyashiki. Risiko pertarungan ini dilihat orang cukup besar.
Di Kimetsu no Yaiba 184 sih belum ada rakyat jelata yang jadi korban. Namun saya khawatir bila Muzan sempat terdesak, dia bisa memangsa manusia-manusia di kota untuk memperkuat diri. Padahal melukai dia saja sudah hampir mustahil.
2. Masih satu setengah jam sampai matahari terbit
Satu-satunya yang terpercaya membunuh Muzan sekarang hanya matahari. Ada waktu 90 menit sampai matahari terbit. Kalau untuk kita, 90 menit itu mungkin tidak lama-lama amat. Tapi buat para pembasmi iblis? Ini waktu yang tergolong panjang.
Mereka harus menahan Muzan selama 90 menit! Itu berarti selama kurun waktu itu, para petarung tangguh harus sebisa mungkin memastikan Muzan tak bisa bergerak melarikan diri.
Baca Juga: Berisi Lagu Kontroversial, Bonus CD Kimetsu no Yaiba Ditarik
3. Ngerinya ketangguhan Muzan
Kalau misalnya Muzan setidaknya bisa didesak, waktu 90 menit mungkin lebih mudah dihamburkan. Masalahnya? Muzan ini tampaknya kebal sepenuhnya pada tebasan pedang. Kanroji dan Iguro berhasil mengenai Muzan, namun tubuh Muzan langsung beregenerasi.
Kalau sudah begini, saya rasa pedang Nichirin sudah tidak berguna lagi. Mereka butuh senjata berat, seperti bom yang digunakan oleh Kagaya. Atau minimal bola besi berduri milik Himejima.
Sayang Himejima sejauh ini belum muncul.
4. Pengorbanan para pembasmi iblis yang bikin sedih
Yang bisa mengantisipasi gerakan Muzan sejauh ini hanya para Pilar atau pembasmi iblis yang mendekati level Pilar, seperti Tanjiro. Saat para pembasmi iblis yang lebih rendah mencoba menghadapi Muzan, mereka dibantai.
Para pembasmi iblis level rendah ini seperti menyadari kalau diri mereka tidak berdaya. Sayangnya, mereka malah memutuskan menahan Muzan, sekaligus melindungi para Pilar, dengan mengorbankan nyawa mereka.
Ini pengorbanan yang pahit, dan saya khawatirkan tidak ada gunanya.
5. Tanjiro mati?!
Seakan situasi belum cukup buruk, Muzan memvonis Tanjiro mati di akhir Kimetsu no Yaiba 184.
Muzan mencampurkan darahnya dalam setiap serangannya. Kamu mungkin ingat kejadian di awal-awal, saat Muzan menghancurkan tubuh seorang wanita dengan memberi wanita itu darahnya dalam dosis berlebih?
Itu kira-kira yang terjadi pada Tanjiro. Kata Muzan, dosis darahnya kali ini lebih tinggi dari yang bisa mengubah manusia menjadi iblis. Ini adalah dosis yang akan menghancurkan tubuh manusia.
Tanjiro, yang sudah terkena serangan hingga matanya rusak satu, pun mulai menderita efeknya.
Ngerinya lagi? Giyuu pun sebenarnya sudah terluka. Saat ini Giyuu masih bertahan, tapi Tanjiro pun awalnya baik-baik saja. Jika pertarungan ini berjalan lebih lama, Giyuu pun bisa ikut ambruk.
Gimana ya cara mengalahkan Muzan, setelah kejadian di Kimetsu no Yaiba 184 ini?
Baca Juga: Ini Alasan Nakime Kimetsu no Yaiba Harus Dihabisi Secepatnya!