Begini Perbandingan Ultra Instinct Goku dan Ultra Ego Vegeta!
Kok curiga kalau Ultra Ego Vegeta ini belum sempurna
Jadi, Vegeta mengerahkan wujud baru mulai dari Dragon Ball Super bab 74. Dia menyebutnya sebagai Ultra Ego di bab 75.
Ini mengingatkan pada wujud Goku yang juga ultra, yaitu Ultra Instinct. Meski sama-sama ultra, wujud ini punya perbedaan yang unik.
Gimana perbandingan Ultra Instinct Goku dan Ultra Ego Vegeta? Ini analisis saya!
1. Ultra Instinct Goku
Ultra Instinct membuat Goku bergerak murni dengan insting.
Karena ia menyerang dan bertahan tanpa berpikir, pertahanan Goku terasa jadi sempurna. Ia dapat dengan mudah mengelak dari serangan-serangan musuh lalu menyerang balik.
Dalam wujud Omen, yang masih berambut hitam, Goku bisa mengelak dengan mantap. Tapi sebagai dampaknya, serangannya melemah.
Kalau dia menggunakan wujud rambut putih, yaitu Ultra Instinct Sempurna, Goku berbahaya dalam menyerang dan bertahan. Moro dan Jiren sudah merasakan kekuatannya.
Ultra Instinct juga bisa digunakan oleh Goku tanpa berubah ke wujud khusus. Di bab 72, Goku terlihat menggunakannya dalam wujud Super Saiyan.
Walau memang, untuk saat ini potensi penuh Ultra Instinct ya baru terasa saat Goku mencapai kekuatan rambut putih. Goku soalnya mengakui dia belum terbiasa memakai Ultra Instinct dalam wujud Super Saiyan.
Sayangnya, wujud rambut putih itu memakan energi besar dan gak bisa dipertahankan lama-lama.
Baca Juga: 4 Fakta Ultra Ego, Wujud Baru Vegeta di Dragon Ball Super
2. Ultra Ego Vegeta
Ultra Ego ini menarik. Vegeta bahkan mengatakan ini tak bisa disamakan dengan Ultra Instinct.
Dalam wujud ini, Vegeta tidak memperoleh kemampuan menghindari serangan seperti Goku. Dia menerima saja serangan-serangan yang diluncurkan kepadanya.
Tapi dari segi power, ada peningkatan yang besar sekali.
Menurut analisis Granolah, Vegeta bahkan seperti jadi lebih kuat setelah menerima serangan.
Kalau menurut Vegeta, teknik ini diajarkan oleh Beerus. Namun Beerus bukan memberikan kekuatan ini, sejak awal itu adalah kekuatan Vegeta. Bisa dibilang, Beerus hanya mengajarkan cara menggunakannya.
Untuk saat ini, Ultra Ego punya kelemahan: Vegeta gak benar-benar kebal. Kalau misalnya dia melawan musuh yang tangguh, sehingga si musuh bisa bertahan saat Vegeta mulai kesakitan, ya dia bakal kalah juga.
Sayangnya, Granolah ternyata cukup tangguh untuk menerima serangan-serangan Vegeta. Malah, Granolah jadi semakin kuat setelah bertarung dengan Vegeta.
3. Mana yang lebih kuat?
Jujur, di mata saya sih untuk saat ini Ultra Instinct terasa lebih kuat dari Ultra Ego.
Dengan mampu menghindari serangan musuh dan menyerang secara cepat dan efektif, plus ditambah dengan kekuatan level dewa, Goku sudah terbukti mampu menghajar musuh kuat.
Kelemahannya hanya Ultra Instinct Sempurna itu makan energi banyak, sementara Goku belum biasa pakai Ultra Instinct dalam wujud Super Saiyan.
Ultra Ego Vegeta ini rasanya kuat banget. Tapi seperti yang kita lihat di bab 75, bakal ada skenario di mana Vegeta mencapai batas setelah menerima hantaman-hantaman musuh.
Ini terasa sebagai kelemahan fatal. Apalagi, musuh di Dragon Ball itu setiap alur baru rasanya bakal lebih kuat dari alur sebelumnya. Kalau Vegeta melawan musuh yang lebih kuat dari Granolah dengan kelemahan ini, ya dia kalah lagi.
Namun, pertama kali Goku menggunakan Ultra Instinct, dia juga hanya bisa menggunakan wujud Omen yang punya kelemahan, yaitu serangannya malah melemah.
Saya curiga sebenarnya Ultra Ego pun masih versi awal dan bisa ditingkatkan lagi. Mungkin supaya Vegeta benar-benar kebal dalam wujud ini, dengan konsekuensi wujudnya makan banyak energi.
Saya sih merasa Vegeta mungkin harus melepas Energi Kehancuran, seperti yang dilakukan Toppo saat dia menjadi Dewa Kehancuran di Tournament of Power. Apakah Vegeta bisa melakukan itu setelah diajari Beerus? Kita masih harus menunggu jawabannya.
Nah itu perbandingan Ultra Instinct Goku dan Ultra Ego Vegeta. Kalau menurut kamu gimana? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Dragon Ball Super 75 Ungkap Nama dari Wujud Baru Vegeta!